24 Agustus 2025 Upacara Homa Simhamukha Dakini di Rainbow Temple

24 Agustus 2025 Upacara Homa Simhamukha Dakini di Rainbow Temple

Liputan TBSN Lianhua Li Hua (蓮花麗樺)

Pada tanggal 24 Agustus 2025, Rainbow Temple di Seattle menyelenggarakan Upacara Homa Dakini Simhamukha (Shimian Kongxingmu/獅面空行母), dengan tulus mengundang Dharmaraja Lian Sheng untuk hadir secara langsung sebagai upacarika. Segenap siswa yang hadir secara langsung maupun daring bersama mengecap sukacita Dharma. Usai upacara, Dharmaraja mengumumkan bahwa Upacara Homa Ullambana Mahadewi Yaochi akan diselenggarakan pada pukul 15.00 hari Minggu, 31 Agustus, dengan Mahadewi Yaochi sebagai Istadewata penyeberangan. Selain itu, Upacara Ratna Ksama Satya Buddha akan diselenggarakan di Homasala pada pukul 10.00 hari Sabtu, 6 September, dan akan disiarkan secara langsung. Semua diundang untuk berpartisipasi dan menjalin nidana Dharma.

【Wibawa Dakini Simhamukha】

Dharmaraja Lian Sheng membabarkan, Dakini Simhamukha merupakan pemimpin Tri Dharmapala dalam Nyingmapa, menjadi Tiga Dharmapala Agung bersama dengan Ekajati dan Rahula. Beliau memiliki kekuatan yang sangat agung, memiliki daya mantra pembalik, sama seperti Bhagavati Sitatapatra yang bersumber dari penjelmaan usnisa Anuttara dari Buddha Sakyamuni, pernah menggunakan daya pembalik untuk mengadhisthana Sakradevanam Indra sehingga terhindar dari peperangan dengan Asura. Dakini Simhamukha juga memiliki daya pembalik yang sangat besar.

Lebih lanjut, Dharmaraja Lian Sheng mengungkapkan, dalam sejarah, Guru Padmasambhava pernah terlibat dalam peperangan spiritual menggunakan japa mantra melawan lima ratus guru sesat, berkat kehadiran Dakini Simhamukha yang menganugerahkan perlindungan menggunakan mantra pembalik, membuat daya mantra sesat terpantul berbalik kepada sumbernya, sehingga lima ratus guru sesat pun tumbang. Dari sini kita bisa mengetahui bahwa kekuatan mantra Simhamukha tiada tandingannya. Saat menjapa Mantra Simhamukha, kita harus sangat hati-hati, jangan dijapa terlalu kencang, supaya para dewata dan naga di perairan tidak terkejut dan terganggu.

Dharmaraja Lian Sheng mengungkapkan, jika ada yang terkena serangan teluh dan ilmu-ilmu jahat, maka tekuni Mantra Simhamukha dan lakukan simabandhana, dengan demikian semua mantra sesat tidak akan bisa mencelakainya. Simhamukha pernah berikrar untuk menjadi Dharmapala nomor satu bagi Zhenfo Zong.

Guru Padmasambhava adalah Padmakumara, oleh karena itu Dakini Simhamukha juga melindungi Zhenfo Zong, kekuatanya tanpa batas. Meskipun dalam Zhenfo Zong, Dewi Marici dan Mahabala merupakan Dharmapala utama, tetapi jika umat menjadikan Dakini Simhamukha sebagai Dharmapala, juga dapat memperoleh adhisthana dan daya perlindungan yang sangat besar.

Dalam kehidupan bersadhana di masa awal, Dharmaraja menjadikan Yamantaka sebagai Dharmapala utama, saat pertama kali kontak yoga, seantero kamar Taman Arama berubah menjadi empat samudra yang bergolak, daya wibawa sungguh tiada tara. Kemudian berbhavana menjadikan Mahadewi Yaochi, Buddha Amitabha, dan Bodhisatwa Ksitigarbha sebagai Tri Istadewata, dan Yamantaka sebagai Dharmapala. Dewi Marici dan Vajra Mahabala juga hadir menanggapi, dan senantiasa melindungi dan mendukung.

Dharmaraja teristimewa mengungkapkan kontak batin dengan Vajra Mahabala: Di Las Vegas, pernah ada siswa yang kalah berjudi dan meminta tolong, Dharmaraja berwelas asih menganugerahkan fu dan mengundang meminta dukungan dari Vajra Mahabala, akhirnya siswa itu memenangkan kembali uangnya yang kalah, tetapi Dharmaraja juga mengingatkan supaya siswa itu tidak terjerumus dalam kecanduan judi. Pernah suatu ketika, Dharmaraja diajak berwisata ke wilayah kasino, saat siswa yang mengajak bermain, Dharmaraja di belakang menjapa Mantra Vajra Mahabala, akhirnya berapa kali pun petugas diganti, siswa it uterus-menerus menang, dan hasilnya terus bertumpuk, membuat seluruh kasino terperangah. Setelah mereka menukarkan cip kasino, mereka langsung pergi, dan ini menjadi pengalaman yang sukar dilupakan. Dharmaraja menegaskan, ini adalah perwujudan dari kekuatan Vajra Mahabala, dan bukan mengajak semua untuk gemar berjudi, melainkan membuktikan daya adhisthana Dharmapala yang luar biasa.

◎ Interaksi Adalah Kekuatan - Anda Bertanya Saya Menjawab

Pertanyaan siswa dari Taiwan:
1. Pada 7 Februari 1998, dalam transmisi perdana Maha Sadhana Avenika Dakini Simhamukha di Meydenbauer Center Seattle, Dharmaraja Lian Sheng memperkenalkan: “Berikrar sebagai Dharmapala nomor satu dalam Zhenfo Zong!” Namun, beberapa tahun belakangan, Dharmaraja Lian Sheng secara khusus memperkenalkan dua Dharmapala utama yang berikrar melindungi Zhenfo Zong, yaitu Vajra Mahabala dan Dewi Marici, tidak ada Dakini Simhamukha. Mohon petunjuknya, apakah Dakini Simhamukha masih menjadi Dharmapala nomor satu bagi Zhenfo Zong? Atau nomor satu dalam hal ini mengandung makna rahasia? Bukan nomor satu seperti yang dianggap oleh dunia?

Dharmaraja Lian Sheng mengungkapkan, pada masa awal, kontak yoga dengan Dharmapala Agung: Vajra Yamantaka, saat terjadi kontak yoga, daya yang dihasilkan sungguh mengguncang, kamar Taman Arama berubah menjadi empat samudra yang bergolak, kemudian selaras dengan nidana, sesuai dengan shio dan silsilah Tantra Timur, Vidyaraja Acalanatha juga menjadi Dharmapala penting.

Lebih lanjut lagi, Dharmaraja Lian Sheng mengungkap, di mandala konsultasi, sesuai urutan, mengundang Mahadewi Yaochi, Bodhisatwa Avalokitesvara, sarwa Dakini, sarwa Dharmapala, dan Dharmapala yang utama adalah Vidyaraja Acalanatha. Yang benar-benar memimpin konsultasi adalah Pingalakumara, ini adalah rahasia. Di belakang mandala, dipuja Guru Padmasambhava, di hadapan adalah Vidyaraja Acalanatha. Vajra Yamantaka ada di mandala lain dari Dharmaraja Lian Sheng, Istadewata utama mandala adalah Mahadewi Yaochi, Buddha Amitabha, Bodhisatwa Ksitigarbha, Vajra Yamantaka, dan Vidyaraja Acalanatha.

Dharmaraja membuat kesimpulan, Vajra Yamantaka dan Vidyaraja Acalanatha adalah dua Dharmapala utama Dharmaraja Lian Sheng, sedangkan Dewi Marici dan Vajra Mahabala, serta Dakini Simhamukha semua sama-sama berikrar melindungi dan mendukung Zhenfo Zong. Siswa Zhenfo Zong bisa sesuai dengan nidana, memilih Vajra Kalacakra, Hevajra, Mahottara Heruka atau Dewi Mahasri, dan lain sebagainya, sebagai Dharmapala, semua bisa memperoleh perlindungan dan adhisthana.

2. Dalam buku Dharmaraja Lian Sheng, nomor 198 “Lila Vajra – Mantra Pembalik Dakini Simhamukha”, dituliskan tiga rahasia utama mantra pembalik, di antaranya, mantra mencakup kiat ritual, mudra, mantra, dan visualisasi. Dharmaraja Lian Sheng telah mentransmisikan Abhiseka Mantra Pembalik Simhamukha, tetapi belum pernah membabarkan kiat, mudra, dan visualisasinya. Mohon petunjuk Mahaguru Lu, setelah siswa memperoleh abhiseka mantra pembalik dari Mahaguru Lu, apakah boleh diri sendiri di altar mandala menjapa mantra pembalik dalam hati, memohon adhisthana perlindungan dari Dakini Simhamukha? Apakah orang yang tidak tahu kiat, mudra, dan visualisasinya, tidak disarankan untuk menjapa mantra pembalik?

Dharmaraja Lian Sheng menjawab, menekuni mantra pembalik, bisa dijadikan sebagai simabandhana, baik itu untuk tempat tidur, di kamar, atau seluruh rumah, semua bisa memperoleh perlindungan, membuat teluh dan berbagai ilmu jahat tidak bisa masuk. Mantra pembalik mencakup: mantra, mudra, dan visualisasi, tiga hal penting ini, dan kiatnya perlu ditransmisikan secara khusus oleh Mahaguru Lu, tidak boleh diungkap secara terbuka. Dharmaraja Lian Sheng menjelaskan, manfaat mantra pembalik ada pada kata pembalik, dapat menangkis kekuatan lawan, dapat membendung kekuatan musuh sebesar apa pun itu.

◎ Pengulasan Sutra Surangama, Bab 3

“Ananda, diumpamakan seseorang yang dengan paksa menyumbat telinganya dengan jari kedua tangan. Tekanan yang diberikan pada indra pendengaran dapat menyebabkan suara terdengar di dalam kepalanya. Apa yang dipersepsikan oleh indra pendengaran ketika tertekan, dan juga indra pendengaran itu sendiri, muncul melalui tekanan yang diberikan pada pikiran yang telah terbangun. Tekanan tersebut menyebabkan distorsi persepsi.

Agar pendengaran terjadi, fenomena ilusi suara dan keheningan harus memasuki indra pendengaran; inilah yang kita sebut pendengaran. Terlepas dari suara dan keheningan, pendengaran tidak memiliki dasar hakiki. Pahamilah seperti ini, Ananda: apa yang kita sebut pendengaran tidak terjadi karena suara atau keheningan, bukan karena indra pendengaran, bukan pula karena ruang. Mengapa? Jika terjadi karena keheningan, pendengaran akan berhenti begitu suara hadir, sehingga kita tidak akan mendengar suara. Jika apa yang kita sebut pendengaran terjadi karena suara, pendengaran akan berhenti dalam keheningan total, dan kita tidak akan menyadari keheningan itu.

Lebih lanjut, pendengaran tidak dapat terjadi hanya karena indra pendengaran, karena jelas ada kebutuhan akan suara atau keheningan agar pendengaran dapat terjadi. Oleh karena itu, indra pendengaran tidak memiliki eksistensi yang independen. Akhirnya, jika pendengaran terjadi karena ruang, maka ruang bukanlah apa yang kita sebut ruang, karena ia memiliki kemampuan untuk mendengar. Dan jika ruang dapat mendengar, apa hubungan pendengaran dengan indra pendengaran? Ketahuilah bahwa indra pendengaran bersifat ilusi. Ia tidak muncul dari sebab dan kondisi, juga tidak muncul dengan sendirinya.”


Dharmaraja Lian Sheng menunjukkan, meskipun mata dan telinga bisa mengenali rupa dan suara, tetapi, karakternya terbatas, pada akhirnya ilusi, hanya Batin Sejati Terang nan Luhur yang memiliki sifat kesadaran tanpa batas dan sejati. Pada saat yang sama, dari Dharmadesana Buddha: “Persepsi indra pendengaran adalah ilusi, pada hakikatnya bukan sebab dan kondisi, juga bukan ada dengan sendirinya.” Segala yang didengar oleh telinga, bukan berasal dari gerakan atau keheningan, bukan pula dari indra telinga, atau dari ruang. Sifat pendengaran sendiri tidak memiliki jati diri. Dharmaraja mengumpamakannya dengan kehidupan sehari-hari, menutup telinga bisa mendengar detak jantung dan suara aliran darah, semua ini tergolong atribut debu batin, dan bukan kebenaran hakiki.

Lebih lanjut, Dharmaraja menjelaskan melalui pengalaman sendiri: Suatu malam mendengar lagu Jepang: Pleiades dan Lula Mutha, suaranya bukan dari lingkungan luar, melainkan mengalir dari inspirasi batin, yang menginspirasi Dharmaraja Lian Sheng untuk menulis buku ke-308: “Bintang Keabadian”. Dharmaraja menekankan, suara ini bukan didengar dengan telinga, melainkan batin luhur yang langsung memunculkan kontak batin.

Pada saat yang sama, Dharmaraja Lian Sheng menjadikan kesaksian siswa: Pan Zhilin (潘芝琳) sebagai contoh: Membuktikan kontak batin kehadiran Dharmakaya Dharmaraja Lian Sheng, bukan dari mata, telinga, hidung, keenam indra, melainkan kontak batin alamiah. Dharmaraja juga mengingatkan, fenomena seperti telinga yang berdengung, bukan berasal dari lingkungan luar, bahkan bukan dari dalam tubuh, atau dari benak, pahami bahwa sifatnya ilusi, dan belajarnya untuk manunggal dengannya.

Sampai di sini, Dharmaraja mengakhiri Dharmadesana dengan sempurna, kemudian berwelas asih menganugerahkan Abhiseka Sadhana Avenika Dakini Simhamukha, semua penuh dengan sukacita Dharma, dan rangkaian kegiatan upacara sempurna dalam kekhidmatan.

Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate

Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊

Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB

Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw

Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature

Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org

Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng

TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#DakiniSimhamukha
Istadewata Homa Minggu depan #MahadewiYaochi

2025真佛宗為世界祈福 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。