7 September 2025 Upacara Homa Bodhisatwa Ksitigarbha di Rainbow Temple
Liputan Lianhua Li Hua (蓮花麗樺)
Pada tanggal 7 September 2025, Rainbow Temple (Caihong Leizangsi/彩虹雷藏寺), Seattle, Amerika Serikat, dengan tulus mengundang Dharmaraja Lian Sheng untuk memimpin Upacara Homa Bodhisatwa Ksitigarbha (Dizangwangpusa/地藏王菩薩). Usai upacara homa, Dharmaraja memberitahukan bahwa hari Minggu, 14 September 2025, pukul 3 sore, akan diselenggarakan Upacara Homa Vajravarahi (Jin’gang Haimu/金剛亥母) atau Dorje Phagmo (Duojiepamu/多傑帕母). Sekujur tubuh Vajravarahi berwarna merah, satu tangan memegang kapala, dan tangan satu lagi memegang kartika, Mantra Hati: “Om. Duo Jie Pa Mu. Hom Pei. Suo Ha.” Vajravarahi merupakan salah satu Istadewata penting dalam penekunan Sadhana Internal, kedudukannya sangat istimewa.
Dharmaraja Lian Sheng mengungkapkan bahwa Bodhisatwa Ksitigarbha merupakan Istadewata Beliau, merupakan salah satu Istadewata daya ikrar, sebab ikrar agung yang dibuat oleh Dharmaraja Lian Sheng hampir sama dengan ikrar Bodhisatwa Ksitigarbha.
Di Tiongkok ada empat Bodhimanda utama, antara lain: Bodhisatwa Manjusri di Gunung Wutai, Bodhisatwa Samantabhadra di Gunung Emei, Bodhisatwa Avalokitesvara di Gunung Putuo, dan Bodhisatwa Ksitigarbha di Gunung Jiuhua di Anhui. Dharmaraja Lian Sheng memiliki satu Dharmakaya yang berdiam di Gunung Jiuhua, memiliki jodoh yang sangat erat dengan Bodhisatwa Ksitigarbha.
Di antara beberapa Sutra Bodhisatwa Ksitigarbha, yang paling terkenal adalah Sutra Ikrar Mula Bodhisatwa Ksitigarbha (Dizangpusa Benyuan Jing/地藏菩薩本願經), selain itu, ada Sutra Memperpanjang Usia (Yanming Jing/延命經), Sutra Dasacakra (Shilun Jing/十輪經) dan beberapa Sutra penting lainnya. Beliau bukan hanya pemimpin spiritual di alam baka, Beliau juga ada di sadgati demi menyeberangkan semua makhluk:
Alam neraka: Ksitigarbha Ikrar Vajra
Alam preta: Ksitigarbha Permata Vajra
Alam hewan: Ksitigarbha Karuna Vajra
Alam asura: Ksitigarbha Panji Vajra
Alam manusia: Ksitigarbha Memancarkan Cahaya
Alam surga: Ksitigarbha Puncak Surga
Selain itu, Bodhisatwa Ksitigarbha mempunyai enam duta: Yama Duta, Ratnadhara Kumara, Mahabala Duta, Dewi Maha Maitri, Dewi Ratnagarbha, Devasamgraha Duta, yang melindungi Dasadharmadhatu. Konon, ketika Buddha Sakyamuni membabarkan Dharma kepada Ratu Mahamaya, pernah menitipkan semua makhluk di enam alam kepada Bodhisatwa Ksitigarbha, karena daya ikrarnya yang paling agung dan mendalam. Bodhisatwa Ksitigarbha adalah Padmakumara Emas.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan - Anda Bertanya Saya Menjawab
Pertanyaan siswa dari Taiwan:
1. Pada masa sekolah, karena ketidaktahuan, siswa telah melakukan pelanggaran parah terhadap sila asusila, mengakibatkan dalam hidup saat ini juga telah menerima akibatnya, oleh karena itu, siswa mengakui kesalahan dan bertobat di hadapan Mulacarya Lian Sheng, dan bertekad untuk tidak akan pernah mengulanginya lagi, apakah dengan demikian bisa meringankan karma buruk siswa?
2. Karena faktor lingkungan, siswa tidak bisa menerapkan sehari satu kali Sadhana Tantra Zhenfo, tetapi siswa berikra untuk terlahir di Sukhavatiloka, apakah bisa menggunakan metode tekun merapal Sutra Raja Agung dan Mantra Hati Guru? Dibarengi dengan pengamalan moralitas, menjaga sila, untuk menyempurnakannya, apakah dengan demikian, siswa bisa memenuhi bekal untuk terlahir di alam suci?
Saat menjawab pertanyaan pertama, Dharmaraja Lian Sheng mengungkapkan, asalkan mengakui kesalahan dan bertekad baja untuk bertobat, selamanya tidak mengulangi kesalahan, maka tidak hanya karma buruk Anda yang akan semakin ringan, bahkan karma buruk juga bisa sirna.
Mengenai pertanyaan kedua, Dharmaraja Lian Sheng menjawab, untuk terlahir di alam suci, perlu dua syarat utama: 1. Memiliki akar kebajikan, dengan kata lain, menjaga moralitas, menjaga sila; 2. Merapal nama Buddha dengan fokus, tanpa pikiran bercabang.
Sutra Raja Agung mengandung nama Buddha yang tak terhingga banyaknya, di antaranya ada: Buddha Prabhutaratna, Buddha Sakyamuni, Buddha Maitreya, Buddha Aksobhya, dan Buddha Amitabha, merapal Sutra ini sama dengan merapal nama Buddha, bisa menghimpun sumber daya terlahir di alam suci.
Selain itu, Mantra Hati Guru, “Om. Gu Lu. Lian Sheng. Xi Di. Hom.” Beryoga dengan kolam padma saptaratna di Sukhavatiloka, juga merupakan sumber daya yang membantu terlahir di alam suci.
Mengenang masa muda, meskipun di masa awal Dharmaraja memiliki pengalaman berkawan, tetapi senantiasa mempertahankan kesucian, tidak pernah melanggar sila asusila. Hingga usia 27 tahun Beliau tetap mempertahankan kesucian, kemudian fokus pada bhavana, hingga usia pertengahan baru mencapai keberhasilan anasrava sempurna.
Dharmaraja mengungkapkan, menekuni Sadhana Internal mesti mengutamakan anasrava. Dalam karya tulis, buku nomor 306, dengan mendetail dijelaskan kiat Sadhana Anasrava, ada metode bhavana untuk pria maupun wanita.
Pria: Melatih bindu tak tiris, mencapai keberhasilan pahala kekukuhan.
Wanita: Melatih Sadhana Pil, mentransformasikan darah menstruasi, terbebas dari duka, tetapi masih memiliki kemampuan prokreasi, ini merupakan pengamalan: “Memenggal naga dan menebas harimau putih.”
◎ Pengulasan Sutra Surangama, Bab 3:
“Ananda, perhatikan contoh seseorang yang lelah dan tertidur. Setelah cukup tidur, ia terbangun dan mencoba mengingat mimpinya. Ia mengingat beberapa elemen mimpinya tetapi tidak dapat mengingat yang lain. Rangkaian tidur, bangun, mengingat, dan melupakan ini merupakan contoh dari tahapan-tahapan terdistorsi dari munculnya, keberadaaan, perubahan, dan kelelahan dalam kemampuan kognitif. Apa yang kita sebut kemampuan kognitif terlibat dalam proses kebiasaan yang membawa ke dalam kesadaran kita serangkaian objek mental yang teratur. Apa yang dipersepsikan oleh kemampuan kognitif ketika berada di bawah tekanan, serta kemampuan kognitif itu sendiri, muncul dari tekanan yang diberikan pada pikiran yang telah terbangun. Tekanan tersebut menyebabkan distorsi dalam persepsi.
Dalam dua aspeknya, yaitu menjadi ada dan lenyap, objek-objek yang dipersepsikan secara tidak nyata terakumulasi dalam kesadaran kognitif kita. Daya kognitif tertarik pada objek-objek mental internal ini. Apa yang kita sebut kesadaran kognitif adalah aliran internal objek-objek yang terlihat, suara-suara, dan sebagainya sebelum memasuki landasan pikiran. Terlepas dari fluktuasi antara tidur dan terjaga, kesadaran kognitif tidak memiliki dasar yang jelas. Pahamilah dengan cara ini, Ananda: apa yang kita sebut kesadaran kognitif tidak terjadi karena terjaga dan tertidur atau karena menjadi ada dan lenyapnya objek-objek mental; juga tidak terjadi karena kemampuan kognitif, juga tidak terjadi karena ruang.
Mengapa? Jika kesadaran kognitif terjadi karena terjaga, Anda tidak akan memiliki kesadaran kognitif saat tidur, lalu bagaimana Anda bisa mengalami tidur? Dengan logika yang sama, kognisi tidak dapat muncul karena objek kognitif muncul, karena ketika objek kognitif tersebut musnah, kemampuan kognitif juga akan musnah. Kesadaran kognitif juga tidak dapat terjadi karena musnahnya objek kognitif, karena ketika objek kognitif kemudian muncul, kesadaran kognitif akan musnah. Lalu, apa yang akan menyadari objek-objek yang muncul? Lebih lanjut, kesadaran kognitif tidak dapat hadir karena kemampuan kognitif. Mengapa? Meskipun tidur dan terjaga bergantung pada tubuh yang menjadi aktif atau Dalam keadaan dorman, namun terlepas dari keadaan tidur atau terjaga, kesadaran kognitif tak lebih eksis daripada fatamorgana bunga di angkasa. Akhirnya, jika kesadaran kognitif terjadi karena ruang, maka ruang akan menyadari objek-objek kognitif. Lalu, apa hubungan kesadaran kognitif dengan kemampuan kognitif?
“Dengan cara ini, ketahuilah bahwa kemampuan kognitif adalah ilusi. Ia tidak muncul dari sebab dan kondisi, juga tidak muncul dengan sendirinya.”
Dharmaraja Lian Sheng menunjukkan, pikiran bangkit dari perpaduan kesadaran panca indra: mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, sifatnya tidak kekal, bukan Buddhata sejati.
Buddha menggunakan tidur sebagai perumpamaan: Pikiran ibarat mimpi, muncul, berdiam, berubah, dan lenyap, pada akhirnya tanpa jejak. Lebih lanjut, Dharmaraja menjelaskan, ada empat atribut pikiran: lahir, menetap, berubah, dan lenyap, ini membuktikan ia adalah ilusi dan tidak nyata. Sekalipun masa kanak-kanak yang lampau, jalinan hubungan dan jasa Guru, atau kenangan asmara di masa muda, seiring bertambahnya usia dan perubahan lingkungan, pada akhirnya semua menjadi semakin kabur, bahkan akan dilupakan sama sekali.
Dharmaraja Lian Sheng berwelas asih membagikan banyak kenangan masa remaja, pada saat yang sama juga mengungkapkan bahwa beberapa tahun belakangan, diri sendiri mengalami kendala mengingat, kadang hal yang telah terjadi, akan terlupakan tidak lama kemudian, atau sesaat tidak bisa mengingatnya. Ini membuktikan bahwa pikiran adalah ilusi dan tidak nyata, tidak dapat dijadikan sandaran. Dharmaraja mengingatkan semua, tidak peduli apakah itu hal-hal lampau, atau ingatan baru-baru ini, semua timbul dan tenggelam seiring sebab dan kondisi, dan pada akhirnya tidak bisa abadi.
Usai Dharmadesana yang menarik, Dharmaraja Lian Sheng berwelas asih menganugerahkan Abhiseka Sadhana Bodhisatwa Ksitigarbha kepada segenap siswa yang hadir. Upacara pun usai dengan sempurna.
------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB
Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw
Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#BodhisatwaKsitigarbha
Istadewata Homa Minggu depan #VajraVarahi