11 Oktober 2025 Pujabakti Sadhana Bodhisatwa Avalokitesvara di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
Liputan Biksuni Lian En (蓮嗯法師)
Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (西雅圖雷藏寺)
Pada tanggal 11 Oktober 2025, pukul 8 malam, Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, Amerika Serikat, menyelenggarakan Pujabakti Sadhana Istadewata Bodhisatwa Avalokitesvara (Guanshiyin Pusa/觀世音菩薩), keempat golongan siswa berhimpun dalam baktisala, dengan khidmat menyambut kehadiran Mulacarya Dharmaraja Lian Sheng untuk memimpin pujabakti. Pujabakti pada malam hari itu, disiarkan secara langsung melalui Zoom dan YouTube, sehingga segenap umat Sedharma dan simpatisan dari seluruh penjuru dunia dapat berpartisipasi secara serentak, bersama mengecap sukacita dan manfaat Dharma, berbasuh cahaya Buddha.
Usai pujabakti, terlebih dahulu Dharmaraja Lian Sheng menyegarkan semua dengan cerita humor, mengundang tawa seluruh hadirin, dan menyerukan: “Mendadak sejahtera! Mendadak sejahtera! Mendadak sejahtera!” dan yang paling membangkitkan sukacita adalah, di lokasi ada umat Sedharma yang memenangkan lotre utama berkat anugerah dari Darshi Lhamo, sehingga dia khusus datang ke Seattle demi secara langsung mengungkapkan rasa terima kasihnya atas welas asih Dharmaraja Lian Sheng yang telah mengadhisthana.
Dharmaraja Lian Sheng mengenang masa-masa penderitaan sakit Sang Ayahnda, yang saat itu menjalani pembedahan beberapa kali, selain itu, tubuh jasmani diri sendiri juga pernah mengalami penderitaan sakit, sehingga sangat memahami paragraf terakhir dalam hidup manusia, usia tua dan sakit sungguh menakutkan, memanjatkan doa kepada Bodhisatwa Avalokitesvara Yang Maha Maitri dan Maha Karuna, supaya mengadhisthana kita semua sehat sentosa.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan - Anda Bertanya Saya Menjawab
Siswa bertanya:
Di masa kecil, siswa dibawa Bersarana kepada Zhenfo Zong dan sudah tak terhitung banyaknya berpartisipasi dalam upacara dan abhiseka, setelah beranjak dewasa, justru semakin jarang, bahkan pernah beberapa tahun sama sekali tidak ikut beribadah, bahkan keyakinan terhadap Mulacarya sempat goyah. Di saat nidana telah matang dan berkat bimbingan Buddha dan Bodhisatwa, mendadak saya mulai membaca Sutra Ksitigarbha selama lebih dari dua tahun, dan mulai aktif kembali berpujabakti dan mengikuti upacara di tempat ibadah Zhenfo Zong, mulai mengukuhkan keyakinan, dan kini siswa senantiasa menyadari kesalahan dan bertobat.
Mohon petunjuk Dharmaraja Lian Sheng, apakah siswa perlu menerima Abhiseka Sarana sekali lagi?
Dharmaraja Lian Sheng menjawab:
Anda sudah pernah Bersarana, sudah pernah abhiseka, sekarang keyakinan sudah teguh, asalkan ada niat mulia, ini sudah cukup, tidak perlu lagi ritual Abhiseka Sarana ulang.
Tiap kali bersadhana, berarti Anda juga melakukan Sarana, tiap kali bersadhana, berarti Anda sedang menerima abhiseka. Saat Anda menjapa Mantra Catur Sarana, berarti Anda Bersarana. Saat Anda menjapa Mantra Sataksara Bodhisatwa Vajracitta, berarti Anda menerima abhiseka, ini adalah Abhiseka teragung dalam Vajrayana. Dalam bhavana, tak terhindarkan mengalami kemunduran dan kemajuan, mana mungkin sepanjang jalan selalu mulus?
Sama seperti kita menjalani hidup ini, ada kalanya jatuh, di masa kecil juga bisa jatuh, tidak ada yang dari semula keyakinan selalu teguh hingga mencapai keberhasilan, tidak mungkin, ada kalanya Bodhicitta bisa luntur, ini wajar, tidak apa-apa.
Siswa bertanya:
Sekarang siswa kembali, dan setiap hari menekuni Sadhana Guruyoga, mohon petunjuknya, apakah ini benar? Atau siswa perlu terlebih dahulu menekuni Sadhana Catur Prayoga?
Dharmaraja Lian Sheng menjawab:
Lihat jodoh Anda pribadi, boleh menekuni Sadhana Catur Prayoga, boleh juga menekuni Sadhana Guruyoga. Ada orang yang berpendapat terlebih dahulu tekuni Sadhana Catur Prayoga, sebab Sadhana Catur Prayoga adalah sadhana yang ditekuni saat baru saja Bersarana, baru kemudian menekuni Sadhana Guruyoga. Sadhana Guruyoga tergolong sebagai satu di antara Enam Prayoga, Catur Prayoga ditambah dengan Sadhana Guruyoga, dan Sadhana Yoga Dharmapala, menjadi Enam Prayoga. Oleh karena itu, terlebih dahulu menekuni Sadhana Guruyoga, atau terlebih dahulu menekuni Sadhana Catur Prayoga, semua boleh.
◎ Pengulasan Sutra Surangama, Bab 3
"Dan lagi, wahai Ananda, bagaimana mungkin, pada dasarnya, delapan belas unsur tersebut merupakan Tathagatagarbha, yang merupakan Batin Sejati Terang nan Luhur? Ananda, menurut pemahamanmu, daya mata dan objek-objek kasat mata merupakan syarat bagi munculnya kesadaran mata. Tetapi apakah kesadaran ini muncul dari mata, sehingga dibatasi oleh batas-batas daya mata? Atau apakah ia muncul dari objek-objek kasat mata, sehingga dibatasi oleh batas-batas objek-objek kasat mata?"
“Ananda, jika kesadaran mata muncul dari indra mata. Tanpa adanya objek kasat mata atau ruang, kesadaran mata tak mampu membedakan, dan bahkan jika ia hadir dalam situasi ini, apa gunanya? Kesadaran matamu bukanlah biru, kuning, merah, atau putih. Tak ada yang menunjukkan di mana ia berada. Lalu, atas dasar apakah unsur kesadaran mata itu?"
“Jika kesadaran mata muncul dari objek kasat mata. Lalu, di hadapan ruang, di mana tak ada objek kasat mata, kesadaran matamu akan lenyap. Lalu, bagaimana ia bisa menyadari ruang? Sekali lagi, jika kesadaran mata Anda muncul dari objek-objek kasat mata, maka ketika objek-objek tersebut berubah, kesadaran mata Anda pun akan ikut berubah. Jika muncul dari objek-objek kasat mata namun tidak ikut berubah, di manakah ia akan berada? Tetapi jika ia berubah, ia tidak akan lagi memiliki karakteristik kesadaran mata. Ia juga tidak mungkin muncul dari objek-objek kasat mata karena, jika muncul, mengingat ia tidak berubah, ia tidak akan dapat menyadari ruang."
"Jika kesadaran mata muncul dari kemampuan mata dan objek-objek kasat mata. Tetapi ia tidak dapat muncul dari kombinasi keduanya, karena ia akan terbagi secara internal. Kesadaran mata juga tidak dapat muncul dari keduanya sebagai entitas yang terpisah, karena ia akan menjadi campuran yang kacau. Bagaimana mungkin kesadaran mata menjadi sesuatu yang begitu tak terdefinisi?"
"Oleh karena itu, ketahuilah bahwa daya mata dan objek-objek kasat mata tidak dapat menjadi syarat bagi munculnya kesadaran mata, karena tidak satu pun dari ketiga unsur ini: daya mata, objek-objek kasat mata, dan kesadaran mata, memiliki eksistensi yang independen. Pada dasarnya, ketiganya tidak muncul dari sebab dan kondisi; juga tidak muncul dengan sendirinya."
Sekarang membahas 18 unsur, yaitu enam indra, enam debu, dan enam kesadaran. Enam indra dan enam debu/kekotoran sudah kita bahas, sedangkan enam kesadaran belum dibahas. Enam indra, debu, dan kesadaran ini saling terhubung.
Kita sudah membahas indra, bukan ada karena sebab dan kondisi, bukan pula ada dengan sendirinya, tidak memiliki pribadi. Tentu saja demikian juga dengan debu/kekotoran, ini juga berubah, tanpa inti. Sedangkan kesadaran, sesungguhnya berasal dari indra dan debu. Tanpa indra dan debu batin, tidak akan ada kesadaran.
Karena ada indra dan debu batin yang merupakan kepalsuan dan ilusi, dan tanpa inti, maka tentu saja kesadaran juga tanpa inti. 18 unsur ini merupakan perwujudan dari Batin Sejati Terang nan Luhur, akan tetapi, semua itu hanyalah perwujudan ilusif.
Indra mata, mata jasmani, debu rupa, benda yang Anda lihat, karena indra mata dan rupa yang menghasilkan kesadaran penglihatan Anda. Buddha Sakyamuni melempar pertanyaan, dari mana munculnya kesadaran ini?
Jika muncul dari mata, di saat mata tidak melihat apa pun, maka kesadaran itu juga tidak ada. Jika muncul dari rupa, tanpa melalui mata, maka kesadaran itu tidak akan muncul. Mesti membutuhkan mata yang melihat, baru bisa ada rasa, seperti langit yang biru, bangunan putih, genteng berwarna merah, ini semua dilihat oleh mata, baru bisa menghasilkan kesadaran-kesadaran tersebut.
Oleh karena itu, bukan lahir dari indra mata, bukan pula dari rupa, pun bukan dari ruang, kesadaran sendiri adalah ilusi. Indra mata, rupa, kesadaran penglihatan, ketiganya tidak berinti, ini adalah tiga unsur di antara 18 unsur yang dibabarkan oleh Buddha Sakyamuni.
Usai Dharmadesana yang sarat akan makna Dharma, Dharmaraja Lian Sheng berwelas asih mengadhisthana Air Maha Karuna Dharani, mengabhiseka pratima Buddha, dan menganugerahkan Abhiseka Sarana bagi siswa baru, kemudian menggunakan vyajanacamara untuk mengadhisthana tiap siswa yang hadir langsung di arena.
------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB
Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw
Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
#BodhisatwaAvalokitesvara
Istadewata pujabakti Sabtu depan, #BodhisatwaKsitigarbha