8 November 2025 Pujabakti Sadhana Guru Padmasambhava di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
Liputan Lianhua Han Yu (蓮花涵予)
Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (西雅圖雷藏寺)
Pada tanggal 8 November 2025, empat kelompok siswa berhimpun di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple untuk mengikuti pujabakti bersama Istadewata Padmasambhava, dan mendengarkan pembabaran Dharma yang istimewa dari Dharmaraja Lian Sheng. Segenap hadirin dengan penuh sukacita dan antusias, bersama-sama merasakan sukacita Dharma dan berbasuh budi jasa Buddha.
Mahaguru membabarkan bahwa alam suci tempat berdiam Guru Padmasambhava adalah Alam Suci Kemanggalaan Gunung Tembaga (Zangdok Palri), disebut juga sebagai Alam Suci Manggala. Alam suci di timur adalah Alam Suci Kebahagiaan Luhur (Abhirati), di barat adalah Alam Suci Sukhavati, di selatan adalah Alam Suci Kebajikan, di utara adalah Alam Suci Siddhi, dan di pusat adalah Alam Suci Manggala, di atasnya adalah Alam Suci Akanistha. Selain itu masih ada banyak alam suci termasyhur yang lain di segala arah; misalnya Alam Suci Shambhala yang berada di arah barat-laut.
Dalam Tantra ada empat jenis abhiseka: pertama adalah abhiseka kalasa, berikutnya abhiseka guhya, abhiseka kebijaksanaan, dan abhiseka mahapurna. Ada yang mengatakan bahwa bila dalam meditasi seseorang dapat memusatkan perhatian dan dengan kekuatan keyakinan murni, memvisualisasi wujud Istadewata dengan sangat jelas, ini disebut abhiseka kalasa. Bila seseorang dapat memahami makna rahasia Dharmadesana dari Istadewata, dapat mengetahui di dalam batin bahwa Istadewata sedang menyampaikan ajaran, dan mengingat inti ajarannya, ini termasuk abhiseka guhya. Bila dari ajaran yang disampaikan Istadewata seseorang dapat memahami hakikat sejati dari kata-kata ajaran tersebut, memasuki hati Istadewata dan memahami kebenaran sejatinya, itulah abhiseka kebijaksanaan. Pada akhirnya, bila Anda dapat menyatu dengan Istadewata, memasuki hati Istadewata dan Istadewata memasuki hati Anda, tanpa perbedaan apa pun, hingga mencapai tingkat demikian, inilah abhiseka mahapurna. Semua ini bukanlah abhiseka dalam bentuk luar, tetapi abhiseka berupa pengalaman batin. Maka, jenis abhiseka apa yang diperoleh, sebenarnya dapat dirasakan sendiri oleh sadhaka.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan - Anda Bertanya Saya Menjawab
Siswa bertanya: Dalam buku Dharmaraja Lian Sheng, jilid ke-68, dalam karya "Mizang Qi Zhong Qi" (密藏奇中奇) terdapat satu artikel berjudul “Visualisasi Namaskara kepada Maha Tinggi”, yang mengajarkan metode namaskara kepada kesadaran tertinggi. Bolehkah para siswa menggabungkan visualisasi ini ke dalam ritual Pertobatan Satya Buddha? Apakah hal ini memerlukan abhiseka?
Dharmaraja Lian Sheng menjawab: Seperti yang baru saja dijelaskan, abhiseka ada dua jenis: abhiseka yang berbentuk ritual luar dan abhiseka yang diperoleh dari latihan internal sadhaka itu sendiri. Bila dapat menyatu sepenuhnya dengan Istadewata tanpa perbedaan, engkaulah Istadewata, engkau juga adalah Guru; inilah abhiseka mahapurna. “Visualisasi Namaskara kepada Maha Tinggi” adalah latihan untuk menyatukan diri dengan semua Istadewata secara menyeluruh; bila Anda dapat menyatu dengan semua Istadewata, itulah abhiseka mahapurna tanpa bentuk.
◎ Pengulasan Sutra Surangama
“Ananda, seperti yang engkau katakan, empat elemen utama bersatu membentuk berbagai transformasi di dunia.”
Empat elemen utama adalah tanah, air, api, dan angin. Tubuh manusia juga merupakan perpaduan empat elemen: tulang dan daging termasuk tanah, cairan tubuh dan darah termasuk air, suhu tubuh termasuk api, dan udara nafas termasuk angin. Bila tanah, air, api, dan angin bergabung, terbentuklah seorang manusia. Segala sesuatu yang merupakan perpaduan empat elemen terus-menerus berubah dari hari ke hari, hanya saja manusia tidak menyadarinya. Contohnya: tunas rumput dan pohon, bila dilihat setiap hari tidak tampak berbeda, tetapi setelah beberapa waktu, tampak bahwa ia tumbuh lebih tinggi. Manusia pun demikian: saat lahir tampak satu rupa, masa kanak-kanak, dewasa, dan tua masing-masing memiliki rupa yang berbeda. Seorang wanita yang cantik di masa muda, saat tua menjadi Bodhisatwa Senior. Semuanya sedang berubah, tidak pernah sama dari hari ke hari.
Mahaguru Lu mengenang masa lalu: saat menerima sila Bodhisattva, penampilan mudanya yang penuh kewibawaan; saat mencukur rambut memasuki kehidupan membiara, saat berdandan untuk merayakan Hallowen, semuanya adalah penampilan yang berbeda. Kini Beliau sudah berusia delapan puluh satu tahun. Acarya Lian Miao (蓮妙上師) di lokasi, menyanyikan lagu sebagai persembahan, sedangkan Mahaguru menyanyikan secara akapela lagu “Perpisahan” karya Maha Biksu Hong Yi. Mahaguru terharu, karena setiap kali memberikan adhisthana pada daftar nama penyeberangan di kantor True Buddha Foundation, Beliau memperhatikan usia para mendiang, ada yang baru berusia enam puluh atau tujuh puluh tahun sudah wafat, sedangkan Beliau sendiri hampir delapan puluh dua tahun, lebih tua dari mereka, maka Beliau hanya bisa menyanyikan “Perpisahan”.
“Ananda, bila sifat agung itu tidak merupakan perpaduan, maka ia tidak dapat berpadu dengan berbagai elemen utama, seperti angkasa, yang tidak menyatu dengan segala rupa. Bila ia merupakan perpaduan, ia juga akan mengalami perubahan.”
Manusia itu sendiri adalah perpaduan, tetapi angkasa bukan gabungan, angkasa tidak berpadu dengan segala sesuatu, sehingga disebut “tidak berpadu dengan segala rupa”. Bila ia merupakan perpaduan, ia akan berubah.
“Awal dan akhir saling membentuk, kelahiran dan kematian terus silh berganti.”
Ketika Anda muncul, itu berarti Anda telah tersusun. Kemudian tubuhmu ada, itulah “berdiam”. Selanjutnya “berubah”, yaitu perubahan setiap hari. “Lenyap”, akhirnya tidak ada lagi. Lahir, berdiam, berubah, lenyap, inilah “kelangsungan lahir-mati”, selalu berlanjut dari lahir ke mati.
“Kelahiran-mati, mati-kelahiran, lahir-lahir, mati-mati, seperti roda api yang berputar tanpa henti.”
Lahir-mati, mati-lahir, sebentar lahir, sebentar matim lahir dan mati seperti roda api yang berputar, siklus kelahiran dan kematian tanpa pernah berhenti.
“Ananda, seperti air menjadi es, dan es kembali menjadi air.”
Fenomena kelahiran dan kematian seperti air menjadi es dan es mencair kembali menjadi air. Tubuh berwujud dari makhluk dunia Saha semuanya adalah perpaduan sementara dari empat elemen, karena perpaduan sementara, pasti ada perubahan. Itulah makhluk hidup: setelah mati lahir kembali, lalu lagi mengalami lahir, berdiam, berubah, dan lenyap. Siklus ini seperti roda api berputar, seperti air menjadi es dan es kembali menjadi air.
Mahaguru Lu memberi contoh dirinya: kekayaan, kelak tidak dapat dibawa bahkan satu jarum pun. Hasrat, berahi di masa muda sudah lama hilang, tidak ada lagi nafsu keinginan yang demikian. Ketenaran, sama sekali tidak menginginkan kemasyhuran. Makanan, saya makan di vihara, apa pun yang dimasak, saya bisa dimakan, dan saya makan dengan sangat sederhana. Mengenai tidur, saya tidak tamak tidur, bangun di saat semestinya bangun, dan tidur saat semestinya tidur. Kekayaan, nafsu, nama, makanan, tidur, semuanya sudah tidak ada. “Sekarang sedang menunggu apa?” Menunggu kelenyapan yang terakhir itu. Setelah lahir, berdiam, berubah, kini menunggu saat mangkat. Dan aku akan menyanyikan satu lagu perpisahan.
Mahaguru Lu mengatakan bahwa kelak saat itu tiba, Beliau dapat menggunakan kekuatannya untuk bepergian ke semua alam suci para Buddha. Misalnya, pergi ke Gunung Manggala untuk bertemu Guru Padmasambhava, di sana selain Guru Padmasambhava, ada pula lima Vidyarajni utama, dua puluh lima Vidyarajni agung, dua puluh lima siswa yang mencapai keberhasilan, serta banyak Daka dan Dakini. Mahaguru menyaksikan sendiri bahwa istana di Gunung Manggala terbuat dari permata rubi, dan ada berbagai bunga dan tumbuhan luar yang unik, sangat agung dan menakjubkan. Tubuh jasmani adalah kasar, rendah, mengalami lahir dan mati; sedangkan alam Dharmakaya adalah tanpa lahir dan tanpa mati.
Pembabaran Mahaguru Lu yang lugas namun mendalam dan menyentuh hati membuat siswa memperoleh pemahaman dan penuh sukacita. Seusai acara, Mahaguru Lu dengan welas asih mengadhisthana para hadirin, pujabakti bersama minggu ini usai dengan sempurna.
------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB
Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw
Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
#GuruPadmasambhava
Istadewata pujabakti Sabtu depan, #Padmakumara