Saat Mahaguru menghadiri santap malam tanggal 20 Februari 2020, berkat sebab dan kondisi yang telah masak, beliau memberitahu semua bahwa banyak metode Dao yang membutuhkan kepatuhan ketat terhadap sila dan tata ritual. Contohnya, jika hendak mengundang kehadiran beberapa Dewata, jika dilakukan dengan sembarangan, justru bisa menyalahi alam Dewa.
Mahaguru mengingatkan :
Tidak boleh menyalahi semua Dewa Vajra, sebab menyalahi Dewa Vajra bisa menghasilkan akibat yang sangat parah, kadang bahkan bisa mencelakakan keluarga.
Contohnya, jika Anda telah merintangi Upacara Kalacakra Vajra, maka Anda mesti menjapa Mantra Sataksara sebanyak lima juta kali, bertobat dengan tulus, dan berupaya sekuat tenaga untuk menambal pelanggaran yang telah diperbuat.
Mahaguru juga mengatakan bahwa yang disebut sebagai Acarya berarti tidak ada lagi guru yang lebih besar dari Anda, tidak ada lagi yang lebih tinggi dari Anda, di atas Anda tidak ada lagi guru, disebut juga sebagai Anuttara Guru, atau Acarya. Mesti senantiasa introspeksi bhavana diri sendiri, tekun berbhavana, sekuat tenaga menuntun insan, dan bukan malah merintangi insan, jika tidak demikian, akibatnya adalah terjerumus ke neraka.
Mahaguru mengisahkan, banyak siswa dari Yeshe Tsogyal yang mencapai keberhasilan bhavana, Yeshe Tsogyal sendiri juga mampu bertransformasi menjadi seberkas cahaya pelangi, dan hanya meninggalkan rambut, kuku, dan gigi.
Mahaguru mengatakan, tanpa adhisthana dari Guru dan Istadevata, sadhaka akan sangat lambat mencapai kontak yoga. Saat Yeshe Tsogyal menemui kesukaran, Beliau memanjatkan doa mohon adhisthana dari Guru Padmasambhava, sehingga semua kesukaran dapat diatasi.
Banyak orang menanyakan kiat bhavana kepada Mahaguru, Mahaguru mengatakan, dalam buku "Kiat Jalan Moksa" telah dibabarkan dengan sangat jelas, mesti bisa memetik banyak hal dari satu peristiwa.
Semua yang ditulis dalam buku, merupakan kiat sejati dari Mahaguru sendiri, jika semua itu tidak dihargai, maka tidak akan ada apa pun lagi ( yang dapat membantu tercapainya keberhasilan bhavana ).
Sehari sebelumnya, saat santap malam tanggal 20 Februari, Mahaguru mengungkapkan bahwa beliau senantiasa tekun berbhavana, tidak pernah bermalasan, tidak pernah berhenti bersadhana, melukis, dan menuntun insan. Hal ini benar-benar merupakan teladan sejati bagi segenap rohaniwan dan siswa.
Pendukung terbesar dari Mahaguru adalah Gurudara, beliau membangkitkan Bodhicitta agung untuk mendukung Mulacarya membabarkan Dharma menyeberangkan insan. Gurudara merupakan teladan terbaik dalam pengamalan laku Bodhisattva.
Semenjak belia sampai sekarang, Gurudara tidak pernah berubah dari tekad awal dalam berkorban demi menyeberangkan insan luas, membantu memutar Dharmacakra agung Zhenfo Zong, bahkan telah menyeberangkan insan yang tak terhitung banyaknya untuk bersarana kepada Satyabuddha. Sebagai abdi abadi yang paling dekat dengan Mulacarya, pengamalan tekad mulia dari Gurudara Acarya Lianxiang sungguh membangkitkan rasa hormat kita semua !
Mendengar Dharmadesana Mahaguru selama dua hari ini, sebagai siswa Zhenfo, kita mesti senantiasa mengingat teladan dan ajaran yang telah dibabarkan oleh Mahaguru, serta mematrinya dalam hati.
Gunakan sila silsilah untuk mengoreksi kesalahan diri sendiri, jangan sampai hanya karena tidak ada yang tahu sehingga terus membenarkan kesalahan diri sendiri. Bodhisattva gentar akan sebab, sedangkan insan gentar akan akibat.
Kita mesti membangkitkan Bodhicitta, mematuhi sila, tekun dalam samadhi dan prajna. Mengikis lobha, dvesha, dan moha, menjalankan laku Bodhisattva, sehingga dapat membantu upaya bhavana diri sendiri mencapai keberhasilan teragung.
◎ Judul Asli :
2020-02-20/21『與佛同在』系列之專題報導
◎ Klik di sini untuk versi bahasa Mandarin
https://ch.tbsn.org/news/detail/434/2020-02-2021『與佛同在』系列之專題報導.html