5 April 2020 Upacara Agung Homa Caturbhujalokesvara dan Ksitigarbha Bodhisattva di Rainbow Temple

【Berita TBS Seattle】

Sore hari tanggal 5 April 2020, Rainbow Temple (彩虹雷藏寺) Seattle Amerika Serikat dengan tulus mengundang Mulacarya Dharmaraja Liansheng untuk memimpin Upacara Agung Homa Caturbhujalokesvara dan Ksitigarbha Bodhisattva.

Caturbhujalokesvara adalah Avalokitesvara Bodhisattva yang paling dikenal dalam Buddhisme Tibet, dan Tibet sendiri merupakan Bodhimanda bagi Caturbhujalokesvara. Sedangkan Ksitigarbha Bodhisattva adalah pemimpin spiritual di alam baka, dan alam sucinya adalah alam suci Cuiwei. Bodhimanda Ksitigarbha Bodhisattva di dunia ini adalah Gunung Jiuhua di Tiongkok.

Dalam sadhana karman Tantra : santika, paustika, vasikarana, dan abhicaruka, Avalokitesvara Bodhisattva merupakan Adinata putih untuk santika, sedangkan Ksitigarbha Bodhisattva adalah Padmakumara Emas, sehingga yang utama adalah warna putih santika dan warna kuning paustika.

Namun pada hari itu, Dharmaraja mengenakan rompi naga berwarna merah, Dharmaraja menjelaskan, Avalokitesvara Bodhisattva paling berjodoh dengan para insan di dunia saha ini, Beliau menyeberangkan para insan luas yang tak terhingga banyaknya, cakupan yang luas ini menandakan bahwa Beliau menggunakan vasikarana untuk menyeberangkan insan.

Sedangkan Ksitigarbha Bodhisattva ada Ksitigarbha Sadgati ( alam surga, manusia, asura, neraka, preta, dan hewan ) yang menyeberangkan insan di enam alam samsara, oleh karena itu metode yang Beliau gunakan juga merupakan vasikarana, dan karena kedua Adinata ini menggunakan vasikarana dalam menyeberangkan insan luas, maka dalam homa kali ini menggunakan warna merah.

“Hari ini kita melakukan homa Dwi Adinata, yang utama kita hendak mengikis bencana yang menimpa para insan saat ini, sebab pandemi COVID-19 sudah sangat parah.”, Dharmaraja dengan tulus memanjatkan doa supaya Caturbhujalokesvara dan Ksitigarbha Bodhisattva menggunakan daya maitrikaruna Beliau, berpadu menaklukkan wabah, supaya wabah cepat berakhir, cepat berlalu.

Karena kebijakan pencegahan wabah, maka siswa Zhenfo Zong di seluruh dunia hanya bisa melihat Dharmaraja secara daring, “Sekarang Anda semua dapat melihat saya, begitu Mahaguru melihat, juga nampak ribuan siswa sedang mendengar Dharmadesana Mahaguru.”

Dharmaraja memberitahu semua, tadi malam saat bersadhana, dan saat sadhana menjelang tidur, nampak Amitabha Buddha, Avalokitesvara Bodhisattva, dan secara istimewa juga nampak Syama Tara, “Berarti Syama Tara, Tara Peredam Wabah, dan 21 Tara datang untuk mendukung homa kita hari ini, Syama Tara sering hadir untuk membantu kita.”

Dharmaraja mengumumkan tiga hal :

1. Tanggal 12 April 2020, pukul 3 sore adalah Upacara Homa Tara Peredam Wabah, karena sedang terjadi pandemi, upacara ini memang ditujukan untuk pandemi kali ini, semoga semua dapat mendaftarkan diri.
2. Saat ini True Buddha Foundation ( TBF ) menjadi penanggung jawab dan penerbit True Buddha News Pusat, penanggung jawab penerbitannya adalah Direktur Publikasi TBF : Acarya Shi Lianyue (蓮悅上師), dan True Buddha News akan muncul dengan wajah yang sepenuhnya baru.
3. Buku kertas karya tulis Dharmaraja akan diterbitkan secara bersamaan dengan buku elektronik oleh penanggung jawab Tbboyeh : Pengacara Zhou Huifang.

Dharmaraja berharap kelak tiap kali terbit True Buddha News dapat mencapai puluhan ribu eksemplar, juga berharap supaya buku kertas dan buku elektronik karya tulis juga dapat tersebar luas demi memberikan manfaat kepada semua makhluk.

Dharmaraja melanjutkan pengulasan Lamdre

Dalam teks disebutkan “Homa untuk Menyingkirkan Kekotoran”, menggunakan ritus homa untuk menyingkirkan semua karmavarana. Dharmaraja mengajarkan maknanya, jika ada karma buruk dalam diri, dan Anda ingin melakukan homa untuk menyingkirkan karmavarana, Anda bisa menggunakan wijen hitam.

“Tuangkan wijen hitam ke dalam tungku, diri sendiri menjadi Ucchusma, dan wijen hitam tersebut dilahap oleh Ucchusma.” Dharmaraja menekankan, makna utamanya adalah wijen hitam merepresentasikan segala pelanggaran dan karmavarana diri Anda, dimasukkan ke dalam tungku homa dan dibakar. Saat itu, visualisasi diri sendiri menjadi Ucchusma Vajra ( Vajra Pelahap ) yang khusus melahap barang kotor, Beliau dapat memasukkan semua karmavarana Anda ke dalam wijen hitam, kemudian Anda berubah menjadi Ucchusma Vajra, dan melahap semua wijen hitam tersebut, dan Anda pun menjadi bersih.

Dharmaraja mengajarkan cara mengamati mimpi, untuk mengetahui apakah diri sendiri telah bersih dari karmavarana, “Jika Anda telah melakukan homa ini banyak kali, dan Anda pun bermimpi memuntahkan benda kotor dari dalam diri, ini adalah mimpi yang baik ; Jika Anda bermimpi sedang mandi, mencuci bersih diri sendiri, ini juga merupakan mimpi yang baik ; Mimpi diri sendiri menggunakan rompi Dharma berwarna putih, ini artinya diri Anda telah bersih. Beberapa mimpi ini menandakan bahwa karmavarana Anda telah bersih.”

Sebelum Sang Buddha parinirvana, Beliau telah menyampaikan beberapa hal yang perlu dipatuhi oleh siswa : “Jangan berbuat jahat, perbanyak perbuatan kebajikan, sucikan hati dan pikiran, inilah ajaran para Buddha.” Dharmaraja menjelaskan, “Jangan berbuat jahat, ini artinya menjaga sila.” ; Perbanyak perbuatan kebajikan, artinya menyeberangkan insan, menjadi Bodhisattva, “Ini adalah kebijaksanaan para Buddha dan Bodhisattva, ini sudah merupakan kebijaksanaan.” ; Sucikan hati dan pikiran, saat Anda menyucikan pikiran diri sendiri, “Saat pikiran dan hati Anda bersih, maka itulah samadhi.” Dharmaraja berpesan, Sang Buddha telah menyampaikan tiga kata yang paling penting, “Sila, samadhi, dan prajna”, yaitu Trianasravani, kita gunakan tiga kata ini untuk mengatasi lobha, dvesha, dan moha, dengan demikian secara bertahap kita dapat merealisasi Kebuddhaan.

◎ Judul Asli
2020年4月5日 彩虹雷藏寺四臂觀音及地藏王菩薩護摩大法會

◎ Sumber :
https://ch.tbsn.org/news/detail/720/2020年4月5日_彩虹雷藏寺四臂觀音及地藏王菩薩護摩大法會.html

「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。