【Berita TBS Seattle】
Sore hari tanggal 26 April 2020, Rainbow Temple (彩虹雷藏寺) Seattle Amerika Serikat dengan tulus mengundang Mulacarya Dharmaraja Liansheng untuk memimpin Upacara Agung Homa Manjusri Bodhisattva.
Di masa lampau, Manjusri Bodhisattva adalah Guru dari Tujuh Buddha, Beliau telah mencapai Kebuddhaan dengan gelar : Nagesvararaja Buddha, gelar Tantra : Manjuvajra atau Prajnavajra.
Pada masa Sang Buddha, Dharmabala Manjusri Bodhisattva menyelimuti seluruh dunia saha, merupakan salah satu dari Trini Arya Avatamsaka. Beliau dapat membimbing insan dengan leluasa, memiliki penjelmaan yang tak terhingga banyaknya, serta abhijna tanpa batas. Dalam sebuah pustaka paling kuno di India, Mahabarata ada tertulis : Dharmaraja Suchandra dari Shambala memperoleh transmisi lisan ajaran Kalacakratantra dari emanasi Sakyamuni Buddha di Stupa Sri-dhyanyakataka. Semenjak saat itu ajaran Kalacakratantra terus ditransmisikan kepada setiap Raja Kalki sampai ke generasi ke-25.
Dalam Kerajaan Shambala, sudah lama ada empat kula utama, salah satunya ada beberapa yang memeluk keyakinan tirthika, Raja Cakravartin pertama yang merupakan titisan Manjusri Bodhisattva adalah Yashas atau Manjusri Yashas mengunakan berbagai abhijna untuk menaklukkan para penganut tirthika, dan menyatukannya menjadi kula vajra, sehingga Beliau disebut sebagai Raja Kalki pertama, semenjak saat itu, Kerajaan Shambala menjadi termasyhur, dan umat manusia di dunia pun mulai mengenal Kerajaan Shambala.
Putra dari Raja Manjusri Yashas dan permaisurinya Tara adalah Raja Pundarika yang merupakan titisan Avalokitesvara Bodhisattva, dan Raja Pundarika ini juga merupakan Maha Padmakumara Putih. Dharmaraja Liansheng adalah titisan Maha Padmakumara Putih, tiada berbeda.
Sebelum Dharmadesana, Dharmaraja Liansheng mengumumkan bahwa situs baru Rainbow Temple telah mulai beroperasi, dan akan lebih baik lagi dalam melayani para umat di seluruh dunia, halaman situs Rainbow Temple muncul dengan wajah yang sepenuhnya baru. Halaman situs yang baru disusun berkat inovasi dari Gurudara, “Mengajak semuanya untuk menyimak situs baru Rainbow Temple, alamatnya : tbs-rainbow.org “
Dharmaraja menjawab setiap pertanyaan siswa :
1. Silsilah homa Mahaguru berasal dari Biksu Liaoming yang mengajarkan Homa Tantra Tibet, dan berbagai macam metodenya ada dalam kitab : Dazangmiyao (大藏秘要). Sedangkan Homa Tantra Timur diajarkan oleh Acarya Pufang.
2. Anubhava dalam sadhana merupakan anubhava tingkat spiritual dari mencerahi sunya.
3. Ransel Mahaguru tidak berwujud, Mahaguru memasukkan semua siswa Zhenfo Zong ke dalam ransel tersebut, memikul dan membimbing para insan, supaya semua dapat mencapai keberhasilan bhavana. Siswa mesti berbhavana dengan sebaik-baiknya mengikuti jejak Mahaguru, dan kelak saat Mahaguru telah pergi, siswa mewakili Mahaguru untuk memikul semua insan yang dipikul oleh Mahaguru, ini adalah tugas bagi siswa, yaitu memutar Dharmacakra menyeberangkan insan luas.
4. Bagaimana cara menggunakan Air Mahakaruna Dharani untuk menyingkirkan racun teluh yang bersembunyi dalam diri ? Mahaguru mengajarkan, saat memohon Air Mahakaruna Dharani, tangan kiri membentuk mudra ‘ding’, tangan kanan membentuk Mudra Jari Vajra, gambar aksara “Hum” di atas permukaan air, japa Mantra Pendek dari Mahakaruna Dharani, boleh dijapa 108 kali, atau 49 kali, atau 21 kali, usai japa, tulis aksara “Hum” di atas permukaan air untuk mengadhisthananya, kemudian minumlah, dengan demikian dapat menyingkirkan racun teluh dalam diri.
5. Memercikkan Air Mahakaruna Dharani ke empat sudut rumah dapat digunakan sebagai Simabandhana Air Mahakaruna Dharani.
6. Mahaguru mengajarkan metode Sitatapatra Bhagavati untuk menyingkirkan rintangan. Payung Sitatapatra juga dapat bergeser untuk menaungi orang yang diseberangkan. “Visualisasi Mahasitatapatra menaunginya, dengan demikian juga menghasilkan daya penyeberangan.”
7. Dalam atau dangkalnya daya sadhana diri sendiri juga bisa memengaruhi hasil simabandhana, “Semakin dalam sadhana, maka daya yang dihasilkan akan semakin besar.”
8. Mengalami cegukan saat bersadhana itu artinya prana dalam tubuh Anda keluar, ini wajar. Di saat ada roh dari alam roh datang, maka Anda akan bersin.
9. Simabandhana Vajra dan Ghanta, Simabandhana Air Mahakaruna Dharani, Simabandhana Empat Lapis, Sitatapatra, dan Sadhana Tubuh Altar Avalokitesvara dapat melindungi diri sendiri dan menyingkirkan teluh.
10. Bagaimana menata altar, bagaimana merawat altar di rumah, mesti tanya kepada Acarya, biksu, biksuni, atau umat yang telah mendirikan altar mandala di rumah. Dharmaraja memberitahu semua, bagi yang benar-benar punya kemampuan, bisa mendirikan altar mandala di tengah angkasa, tiap kali sadhana terlebih dahulu visualisasikan altar mandala di tengah angkasa muncul, baru kemudian bersadhana, “Sadhaka yang telah memiliki pencapaian, tubuhnya sendiri adalah altar mandala.” Dharmaraja berpesan, bagi yang masih dangkal dalam bersadhana, mesti ada altar, “Sebab altar bisa memikat hati Anda. Sedangkan bagi Mahaguru yang telah mendalam dalam sadhana, angkasa adalah altar, setiap Adinata yang diundang pasti hadir.”
11. Saat hendak menjapa Mantra Hati Istadevata, mohon Mulacarya menetap di puncak kepala mengadhisthana, melakukan visualisasi caturapramana, melakukan tujuh bagian awal dalam tata ritual, masuk ke tahap inti ( Visualisasi Istadevata, membentuk Mudra Istadevata, menjapa Mantra Hati Istadevata, ditambah japa Mantra Hati Guru, sembilan tahap pernapasan Buddha, masuk samadhi ), kemudian tahap akhir dan sempurna ( Membaca atau melantunkan Gatha Prathana, melimpahkan jasa, Sataksara, mahanamaskara, dan keluar dari mandala ). Sebelum memohon Mulacarya menetap di puncak kepala mengadhisthana, boleh membaca Gatha Mohon Adhisthana Dharmaraja Liansheng.
12. “Miaojixiang Pusa” salah satu dari Asta Mahabodhisattva adalah Manjusri Bodhisattva, Beliau adalah Dharmaraja Putra, merupakan Bodhisattva pemimpin, Beliau adalah yang teragung, dan yang memiliki abhijna yang terbesar adalah Manjusri Bodhisattva, Beliau telah mencapai Kebuddhaan dengan gelar Nagesvararaja Buddha. Ada Pancacuda Manjusri yang melambangkan Pancamahajnana.
13. Pertanyaan siswa : “Dalam mimpi saya merasakan ada aliran listrik dan saya pun pingsan.”, Dharmaraja berwelas asih masuk mimpi seorang siswa dan mengadhisthana sakitnya, “Untungnya Anda masih bisa siuman kembali. Saya membaca Sutra Raja Agung berarti memberi Anda Abhiseka Raja Agung Avalokitesvara.”
Dharmaraja melanjutkan pengulasan Lamdre, dalam teks Lamdre disebutkan : “Tiris karena tidak mengatur makan dan minum. Tiris karena perilaku tidak lurus. Untuk mengatasi rintangan utama, yang terbaik adalah menggunakan perlindungan.” Dharmaraja menjelaskan, bagian ini membahas anasrava, mengajarkan bagaimana kita melakukan perlindungan supaya tidak tiris.
Usai Dharmadesana, Dharmaraja mengumumkan bahwa minggu depan adalah Homa Ucchusma Vajra. Ucchusma Vajra khusus menelan semua bakteri dan virus, juga dapat menyingkirkan semua penyakit, memakan semua kekotoran dan karmavarana pada diri kita. Dharmaraja berharap supaya semua bisa berpartisipasi dan mendaftarkan diri sebagai pemohon utama.
◎ Judul Asli :
2020年4月26日 彩虹雷藏寺文殊護摩法會
◎ Sumber :
https://ch.tbsn.org/news/detail/962/2020年4月26日_彩虹雷藏寺文殊護摩法會.html