
044 Petuah Emas (3)
Ada orang bertanya:
“Mohon petunjuk Guru Lu, apa yang menyebabkan timbulnya kedengkian?”
Jawaban saya seperti berikut:
Seorang sadhaka tingkat tinggi tidak seharusnya memiliki kedengkian.
Adanya kedengkian itu dikarenakan pelatihan dirinya belum optimal.
Mengapa ada kedengkian?
Ini dikarenakan adanya pembedaan ‘aku’, ‘kamu’, ‘dia’, sehingga timbullah berbagai macam kilesa, misalnya:
Aku benci kamu!
Aku benci dia!
Setiap ucapan dan tingkah laku orang itu tidak ada yang betul dimataku.
Alhasil, timbullah kedengkian.
Sadhaka harus menekuni pelatihan berikut:
- Tiada keakuan.
- ‘Aku’, ‘kamu’, ‘dia’ setara dan tiada pembedaan.
- Metode Tukar Posisi.
Hal terpenting adalah:
Orang yang menyebalkan tersebut hadir untuk membantu Anda(sadhaka) menekuni Ksanti Paramita, tidak hanya tidak perlu dengki padanya, Anda justru harus berterima kasih atas kehadirannya membantu Anda mencapai keberhasilan.
Oleh sebab itu, terhadap orang yang Anda benci, Anda justru harus berterima kasih kepadanya.
●
Apakah yang disimbolkan Altar Mandala?
Dalam Tantrayana, Altar Mandala menyimbolkan ‘Tubuh’, ‘Ucapan’,‘Pikiran’.
- Pratima —— Tubuh.
- Kitab Sutra —— Ucapan.
- Pagoda Buddha —— Pikiran.
(Sarira juga menyimbolkan ‘Pikiran’.)
Kita mengundang Yidam di angkasa untuk memasuki Altar Mandala, Altar Mandala seketika bertransformasi menjadi tempat suci, yaitu tempat kumpulan segenap pahala kebajikan yang amat agung. Kita, para sadhaka pun menekuni bhavana dan prajna di tempat suci ini.
Pada umumnya tidak baik melakukan tata ritual Dharma yang sembrono di sini.
Altar Mandala terpurifikasi sama dengan sadhaka terpurifikasi.
●
Patut disyukuri jika ada sensasi baik dalam proses bersadhana.
Munculnya ‘Tanda Purifikasi’ juga baik sekali, seperti:
- mimpi terbang,
- memancarkan cahaya,
- berdiri di atas padma,
- Yidam menjamah kepala, dan lain-lain.
Semua ini merupakan pertanda kemajuan bhavana.
Namun, saya berpendapat seperti berikut:
- bertambahnya hati yang hormat dan tulus,
- bertambahnya hati yang welas asih,
- berkurangnya kerisauan batin,
- bertambahnya pikiran positif.
Ini merupakan tolok ukur kemajuan bhavana, hal ini penting sekali, keduanya saling bersandingan.
●
Apa makna terpenting Dasabhumi Bodhisattva?
Dasabhumi Bodhisattva adalah Pramudita-bhumi, Vimala-bhumi,Prabhakari-bhumi, Arcismati-bhumi, Sudurjaya-bhumi, Abhimukhi-bhumi,Duramgama-bhumi, Acala-bhumi, Sadhumati-bhumi, Dharmamegha-bhumi.
Pramudita-bhumi adalah Darsana-marga.
Vimala-bhumi hingga Dharmamegha-bhumi adalah Bhavana-marga.
Melampaui Dharmamegha-bhumi adalah realisasi moksa yaitu pencapaian Buddhaphala, dengan kata lain adalah Nistha-marga.
Nistha-marga juga disebut sebagai:
Asaiksa-marga.
Buddhata, Dharmata, Bodhicitta….
Sumber: https://reader.tbboyeh.org/#/mybook?id=1000392&bookmark=c999&highlight=283