
032 Samadhi Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Setelah melalui latihankonsentrasi dalam menjapa Sutra Raja Agung Avalokitesvara, saya pun menekunisetiap semangat Sang Buddha.
Sang Buddha bersabda, “Saya setiap saat berada dalam samadhi.”
Dan saya menyatakan:
- Pangan – persembahan.
- Sandang – cakra pelindung.
- Papan – simabandhana.
- Jalan – ketekunan.
- Tulis – aksara.
- Sadhana – visualisasi.
- Tinju – aktivitas tangan dan kaki.
- Damaru – suara.
- Memainkan toya – toya.
- Namaskara – penghormatan.
- Tobat – sungguh-sungguh.
- Homa – api, sadhaka, Yidam menyatu, dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, inilah samadhi dalam kehidupan sehari-hari Guru Lu,latihan konsentrasi dalam pelatihan bhavana.
Contoh:
Karya tulis saya ditulis satu kata demi satu kata di atas kertasbergaris, setiap kata dihasilkan oleh pikiran saya. Saya menginstruksikantangan memegang pena, merangkai satu kata menjadi satu kalimat, satu paragraf,kemudian menjadi satu artikel, semua ini mesti dilakukan dengan konsentrasi.
(Kita tidak mungkin satuhati menulis buku apabila masih berkhayal hal lain. Jika berkhayal, pekerjaanmenulis tidak akan selesai. Oleh sebab itu, menulis sama artinya denganmemusatkan pikiran pada tulisan)
Ada lagi:
Tatkala bersadhana, tentu saja saya tidak memikirkan hal lain, mulutmenjapa mantra, tubuh membentuk mudra, pikiran sedang bervisualisasi, menekunitahap awal, tahap inti, tahap akhir, hingga selesai satu kali sadhana.
Semua ini mesti dilakukan dengan konsentrasi. Sadhana Yidam ituberkonsentrasi pada Yidam, Sadhana Vajra berkonsentrasi pada Dharmapala.
Terlebih lagi pada tahap inti memasuki samadhi, tahap ini merupakan yogakonsentrasi.
Tujuan utama bersadhana adalah:
- Sadhaka menyatu dengan Guru.
- Sadhaka menyatu dengan Yidam.
- Sadhaka menyatu dengan Dharmapala.
Inilah latihan samadhi.
(Hakikatnya Guru memberkati,Yidam menerima, Dharmapala melindungi)
Ada lagi:
Saya sering mengatakan:
Tidur adalah Sadhana Cahaya Tidur.
Saat tidur, tidak boleh kelewat rileks hingga muncul pikiran khayal.Sebelum tidur, kita melakukan latihan berikut:
- Visualisasi bijaksara ‘OM’ berubah menjadi sinar putih.
- Visualisasi bijaksara ‘AH’ berubah menjadi sinar merah.
- Visualisasi bijaksara ‘HUM’ berubah menjadi sinar biru.
Ketiga sinar berubah menjadi jaring cahaya di angkasa.
Kemudian, jaring cahaya menutupi sadhaka.
Sadhaka tidur dalam jaring cahaya.
(Inilah Sadhana Cahaya Tidurdengan pikiran terpusat)
Saya hanya menunjukkan tiga contoh saja.
Demikian seterusnya.
Semua harus dilakukan dengan ‘konsentrasi’, senantiasa melatihkonsentrasi, inilah yang disebut samadhi dalam kehidupan sehari-hari. Metodesamadhi yang formal adalah kita duduk bermeditasi tanpa diselipi khayalan samasekali. Saat ini, dari meditasi yang fokus pada objek tertentu, dilatih hinggamenjadi meditasi tanpa objek. (dengan kata lain, tidak bergantung pada objek meditasi)
Puncak samadhi adalah:
- Tiada objek meditasi. (tiada objek)
- Menghentikan napas. (tiada niat)
- Tanpa kemelekatan. (tiada masalah)