undefined


Bedah Buku:
Semua umat Zhenfo Zong tahu bahwa “Mantra Peredam Bencana yang Dahsyat” wajib dijapa pada saat terjadi bencana alam dan bencana buatan manusia. 
Namun, tahukah Anda asal usulnya yang rahasia ?

Dan, mengapa saat bencana menimpa tidak menjapa mantra penyeberangan ?

Dharmaraja Liansheng akan mengungkapkan jawabannya.

 

Mantra Peredam Bencana yang Dahsyat (Prakata)

Karya Tulis Dharmaraja Liansheng ke-179Derai Bunga dalam Mimpi


Kita sebagai penganut Tantrayana (Vajrayana), tahu bahwa Mahaprajnaparamita adalah mantra agung, mantra dengan kebijaksanaan agung, mantra yang tidak tertandingi, mantra yang tidak dapat disamai oleh mantra lain.

Apa itu mantra ?

Mantra adalah “aksara sejati”.

Kita sebagai umat Buddha memahami bahwa tujuan utama belajar Buddhadharma sesungguhnya hanya dua:
1. Jalan Moksa (Pembebasan).
2. Jalan Bodhi (Kebuddhaan).

Ketahuilah, dunia yang berwujud ini bersifat sementara, semu, dan menderita, dan semua makhluk hidup karena dikuasai oleh hasrat, dan haus akan kenikmatan “sentuhan”, mudah dikendalikan oleh tubuh fisik. Untuk itu kita harus menyelamatkan makhluk hidup.

Makhluk hidup mesti paham akan “duka”, “sunya”, “anitya”, agar tidak terjerumus ke dalam tumimbal lahir hidup dan mati yang tiada batas.

Ajaran Tantra merupakan Buddhadharma yang penuh mistik, didominasi oleh mantra, mudra, dan yantra, dengan cara penyelamatan dan penyeberangan, agar makhluk hidup meninggalkan tumimbal lahir, sehingga terbebaskan dan mencapai Kebuddhaan.

Akhir-akhir ini, diam-diam saya mengetahui bahwa dunia ini akan terjadi bencana alam yang sangat dahsyat, jumlah korban yang tewas mencapai ratusan ribu orang, ini adalah bencana global yang berskala besar.

Saya menjapa satu mantra, melimpahkan jasa kepada makhluk hidup:
“Tā chì zhā zhā lā. Tā chì lǔ lóu lì. Mó hē lǔ lóu lì. Ā lā mó lā. Duō lā. Suō hā.”

Inilah Mantra Peredam Bencana, makhluk hidup mengalami musibah, saya menjapa mantra ini untuk menyelamatkan dan menyeberangkan mereka.

Barangkali ada yang bertanya: “Mahaguru Lu, mantra ini adalah Mantra Peredam Bencana yang dahsyat, namun bencana alam dahsyat telah terjadi, korban tewas tidak terhitung, justru seharusnya menjapa Mantra Penyeberangan.”

Saya berkata, “Mengenai Mantra Penyeberangan, saya sudah transmisikannya dari dulu, ada Mantra Penyeberangan Manjushri, juga ada Mantra Penyeberangan Makhluk Enam Alam Gati dari Vairocana yang mengandalkan enam aksara Ā, Hē, Sà, Shā, Mā, Hā, yang mana korban yang meninggal dunia bisa langsung terlahir di alam suci.”

“Begitu Mantra Peredam Bencana yang dahsyat ini digalakkan, para pengungsi yang berhasil menyelamatkan diri dari bencana atau yang terjebak di kawasan bencana, semua akan memperoleh perlindungan dari Mantra Peredam Bencana yang dahsyat ini. Ia akan mempercepat bantuan dari mancanegara ataupun organisasi sosial, agar para pengungsi tidak lagi mengalami dampak buruk pascabencana. Misalnya pandemi, dan lain-lain.”

Oleh sebab itu, korban yang telah meninggal dunia, diseberangkan dengan Mantra Penyeberangan (Mantra Peredam Bencana yang Dahsyat juga dapat menyeberangkan korban yang meninggal dunia). Sedangkan pengungsi yang lolos dari maut, dilindungi oleh Mantra Peredam Bencana yang Dahsyat. (Kita juga berdonasi menolong korban bencana)

Siapa yang mentransmisikan Mantra Peredam Bencana Dahsyat ini kepada saya ?

Saya beritahu Anda semua, sesosok Buddha yang sangat rahasia, Buddha ini bernama “Buddha Mahesvara”.

Terus terang, saya telah menguasai samadhi atau “meditasi yang benar”.

Di dalam samadhi, saya dapat menjalankan segala “tindakan”. Saya juga dapat menyeberangkan orang yang meninggal dunia akibat bencana, ke alam suci, juga dapat melindungi para pengungsi pascabencana. 

Mohon jangan berasumsi bahwa semua yang saya katakan adalah mitos atau legenda, mencampur-adukkan antara mitos dan fakta.

Saya beritahu Anda semua, saya boleh dianggap sebagai makhluk suci yang bebas leluasa. Di dalam samadhi, saya dapat terbang dan menjelma, saya memiliki 32 wujud penjelmaan, memiliki 80 jenis daya abhijna (daya gaib), dari dulu saya adalah Buddha Padma Prabha Svara.

Keberhasilan saya hanya dipahami sesama Buddha, orang awam tidak paham.

Saya memang Padmakumara yang berasal dari Mahapadminiloka, salah satu dari Buddha Amitabha.

Makhluk hidup boleh percaya atau tidak percaya.
Saya adalah saya.
Buddha adalah Buddha.

Dharmaraja Liansheng 
Sheng-yen Lu
17102 NE 40th CT.
Redmond WA.
98052 U.S.A.

 

* Untuk membaca lebih lengkap “Karya Tulis Dharmaraja Liansheng”, silahkan klik tautan berikut: 

https://www.tbboyeh.org/ind#/index

「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。