
Bedah Buku:
Sadhana CATURPRAYOGA adalah fondasi sadhana Tantra.
Tanpa menekuni Sadhana CATURPRAYOGA dengan sungguh-sungguh ibarat bangunan di tengah udara.
Mari renungkan, apakah Anda benar-benar telah mempraktikkan CATURPRAYOGA?
Apakah Anda Benar-Benar Telah Melaksanakan Caturprayoga ?
Karya Tulis Dharmaraja Liansheng ke-174【Seberkas Pelangi】
Pernah ada seorang siswa yang telah menerima abhiseka, datang bertanya pada saya, “Mohon petunjuk Guru Lu. Apakah sadhana yang terbaik?”
Saya menjawab, “Caturprayoga.”
“Apakah sadhana yang teragung?”
Saya juga menjawab, “Caturprayoga.”
Siswa ini merasa sangat heran, Sadhana Caturprayoga adalah sadhana yang paling dasar yang harus ditekuni semenjak mulai bersadhana, mana mungkin terbaik dan teragung?
Saya balik bertanya kepadanya, “Apakah Anda benar-benar telah melaksanakan Sadhana Caturprayoga?”
Setelah berpikir sejenak, siswa ini menjawab, “Belum.”
Memang benar, kita jangan menyepelekan Sadhana Caturprayoga, seperti ‘Mantra Catursarana’, ‘Mahamandala Puja’, ‘Mahanamaskara’, ‘Vajracitta’, setiap mantra di dalam Caturprayoga harus dijapa 100 ribu kali, kalau banyak harus japa 1 juta kali, manakah siswa Tantrayana yang benar-benar telah melaksanakannya?
Kini, ajaran Tantra tersebar luas. Namun, Sadhaka Tantra benar-benar sangat parah, mereka telah menerima abhiseka, juga telah bersarana, tetapi jika ditanya apakah setiap Caturprayoga telah dilaksanakan dengan sungguh-sungguh? Semua melongo, sebab sangat sedikit yang benar-benar telah melaksanakannya.
Yang benar-benar melaksanakannya, pasti dapat konsisten, tidak akan berhenti di tengah jalan, sraddhanya tidak akan luntur. Orang yang sraddhanya luntur, pasti Sadhana Caturprayoganya tidak dijalankan dengan sungguh-sungguh. Oleh karena itu, saya berkata, “Sadhana Caturprayoga adalah sadhana terbaik, Sadhana Caturprayoga adalah sadhana teragung.”
Sebait syair berbunyi:
Seratus ribu bahkan sejuta kali barulah konsisten selamanya
Kelak laksana Dewata menjelajahi angkasa
Walaupun bersarana, diabhiseka, serta belajar Sadhana Tantra
Sebenarnya hanyalah meramaikan saja
Tidur dan bangun tidur selalu tampak kuyu
Urusan sandang dan pangan cukup menyita waktu
Seharian pontang-panting sibuk bekerja
Hati gamang menekuni Sadhana Caturprayoga
* Untuk membaca lebih lengkap “Karya Tulis Dharmaraja Liansheng”, silahkan klik tautan berikut: