Kutipan Dharmaraja Liansheng:
Biksu Liaoming adalah salah satu dari 4 orang Guru pembimbing Dharmaraja yang terpenting.
Apakah Anda tahu asal usul dan nidana Dharma Beliau ?
Lantas apa ajaran Biksu Liaoming kepada Dharmaraja Liansheng ?
Arsip Biksu Liaoming
Karya Tulis Dharmaraja Liansheng ke-212【Arsip Rahasia Sheng-yen Lu】
Pertama-tama, perkenankan saya memperkenalkan Guru Sarana saya yang pertama dalam ajaran Tantra, Biksu Liaoming. Saya suka dengan nama Dharma Biksu Liaoming yang bermakna “Menuntaskan Segala Popularitas”.
Beliau adalah penduduk Sichuan, bermarga Zhang, bersama rombongan tentara datang ke Taiwan, nama samara, “Taois Qing Zhen”, nama asli, Bhiksu Liaoming.
Mengapa dipadukan Agama Tao dengan Agama Buddha ?
Jawabannya, menghindari perhatian massa. Di zaman itu terdapat Bahaya Putih (Gerakan Anti Komunis), Biksu yang datang ke Taiwan bersama tentara, semuanya diperiksa.
Beliau menyepi di Gunung Jiji.
Biksu Liaoming asal mulanya dari Gunung Qingcheng, Sichuan, pernah belajar ajaran Tao, belakangan menjadi Biksu. Beliau memiliki nidana yang sangat besar dengan Acarya Norla yang masuk dari Sichuan ke Dataran Tengah untuk membabarkan Dharma.
Biksu Liaoming mendapatkan seluruh Silsilah Sadhana Tantra milik Acarya Norla. Biksu Liaoming juga mengajari Acarya Norla Ilmu Fengshui, Ilmu Talisman, Ilmu Nujum, dan lain-lain, mereka berdua adalah sahabat yang saling menggurui.
Sepengetahuan saya:
Pada awal Tahun Republik, Guru sempat menggemparkan seluruh Tiongkok. Li Yuanhong dan Yuan Shikai mengangkat beliau sebagai guru kemiliteran.
Guru tidak cocok dengan para petinggi negara yang penuh ambisi, akhirnya menjalani hidup bertapa.
Biksu Liaoming begitu populer, mengapa tidak ditemukan datanya?
Menurut Biksu Liaoming, di dunia ini, ada sebuah buku yang pernah bercerita tentang beliau. Buku ini berjudul Jin Ling Chun Meng, ditulis oleh Tangren. Buku ini banyak membahas tentang Biksu Liaoming. (Silakan cari untuk simak)
Biksu Liaoming memandang saya sebagai murid inti satu-satunya.
Beliau mentransmisikan Tao, Eksoterik, dan Esoterik pada saya.
Petuah beliau yang paling bermanfaat bagi saya adalah:
- Kelak turun gunung dalam misi penyelamatan, jangan pernah buka mulut meminta uang pada orang lain, camkanlah !
- Jangan meraup kekayaan orang lain dengan mengatasnamakan apa pun, camkanlah !
- Jangan memasang tarif, segalanya bersifat sukarela, apabila orang lain berinisiatif memberi sesuatu, Anda boleh terima.
- Jangan tergiur oleh tahta dan harta, jauhi kemewahan.
- Tidak nepotisme.
Semua nasihat ini, saya camkan dalam hati saya selamanya, tidak berani melupakannya, saya jadikan prinsip dalam hidup saya.
Ada satu nasihat lagi yang memberikan manfaat yang luar biasa untuk diri saya.
Biksu Liaoming berkata, “Apabila Anda mencapai pencerahan dan menampakkan Buddhata, berhasil mencapai Kebuddhaan, Anda mesti jauhi perhatian massa, atau nyawa Anda akan terancam. Oleh karena itu, cara pertama, segera parinirvana. Cara kedua, menyepi. Cara ketiga, bertingkah tidak waras, agar tidak diketahui orang lain.”
Biksu Liaoming berkata, “Pergilah melanglang buana!”
Biksu Liaoming sangat berkarisma, beliau adalah Mahabiksu fantastis yang berhasil mempertahankan kejernihan dan keheningan yang jauh dari konflik duniawi. Beliau adalah seorang yang berpengetahuan tinggi dan sangat berbakat, namun, Anda tidak akan bisa membayangkan bahwa beliau hidup di dalam gua yang gersang.
Jika dibandingkan dengan vihara megah dari empat gunung besar masa kini, jelas akan membuat orang tertawa geli.
Di kalangan Agama Buddha, jarang sekali ada yang mengetahui Biksu Liaoming. Beliau adalah Mahabiksu fantastis yang justru telah mencapai pencerahan.
Biksu Liaoming adalah sebuah teka-teki, teka-teki yang tidak dapat terpecahkan selamanya !
* Untuk membaca lebih lengkap “Karya Tulis Dharmaraja Liansheng”, silahkan klik tautan berikut: