Kutipan Dharmaraja Liansheng:
Dharmaraja Liansheng pernah terkenal dalam hal konsultasi spiritual berkat ramalan dewata yang sangat akurat, sehingga ada juga orang yang sengaja datang untuk "berkonsultasi".
Orang seperti apakah yang datang ?
Bagaimana sikap Dharmaraja Liansheng terhadap orang-orang tersebut ?
Kami mengundang Anda untuk membaca artikel ini, bersama menyelami welas asih Dharmaraja Liansheng.
Setengah Dewa (5)
Karya Tulis Dharmaraja Liansheng ke-257【Kabut Tipis Bergerimis】
Seorang pemuda angkuh, dengan ekspresi wajah yang meremehkan, datang berkonsultasi pada saya.
Ia berkata, “Jika ramalan Anda akurat, saya akan pasang petasan merayakannya di rumah Anda, jika ramalan Anda tidak akurat, saya akan bawa pulang dan pasang di rumah.”
(Seperti diduga, ia telah mempersiapkan sekotak petasan)
Saya membisu.
Ia bertanya, “Apa marga dan nama ibu saya?”
Saya, “….”
Ia bertanya, “Umur berapa ibu saya tahun ini?”
Saya, “….”
Ia bertanya, “Apa karir ibu saya sepanjang hidupnya?”
Saya, “….”
Ia bertanya, “Ibu saya melahirkan berapa orang anak?”
Saya, “….”
Ia bertanya, “Lu Semi Dewa, saya lihat Anda bungkam, pasti tidak mampu meramal, jika saya tidak dapatkan jawabannya, Anda bukan Lu Semi Dewa lagi, saya panggil Anda Bocah Lu, ha ha ha, Anda seorang dukun besar.”
Saya berkata, “Saya tidak ingin melayani konsultasi Anda!”
Ia berkata, “Mengapa? Saya tetap akan berikan angpao! Atas dasar apa Anda tidak layani saya?”
Saya berkata, “Pertanyaan Anda tidak ada artinya, murni mempermainkan, saya tentu tidak layani.”
Ia berkata, “Tidak layani ya sudah! Petasan saya bawa pulang pasang di rumah, ha ha ha!”
Saya berkata, “Tiga hari kemudian, Anda pasti akan datang lagi mencari saya.” Saya yakin.
Ia berkata, “Mengapa? Anda sinting.”
Saya berkata, “Mulut Anda bengkok!”
Ia berkata, “Ancam ya!”
Ia pergi dengan langkah besar, aduh! Pemuda ini, tidak percaya ramalan saya, di luaran ia mengecam saya dengan kata-kata kasar, memaki saya dukun, pembohong, penipu, pelecehan….
Tiga hari kemudian, ia datang mencari saya, seperti diduga, mulutnya bengkok, aneh sekali, begitu angin menerpa, mulutnya langsung bengkok! Akurat sekali!
Ia memberitahu saya, “Sebenarnya Anda benar, sejak kecil saya dicampakkan, saya dibesarkan di panti asuhan, saya tidak tahu siapa ibu saya.”
Ia membawa petasan dan dipasang di rumah saya.
Saya mengajarinya menjapa “Mantra Pembersihan” dan “Mantra Pengikis Karma Buruk”, sehingga mulutnya pulih dalam waktu singkat. Akhirnya ia menjadi umat saya.
Sajak: (Tanpa Judul)
Terkadang saya membisu
Ada sebabnya
Hanya karena hati telah hancur
Ibarat Yesus
Disalib
Ia juga membisu
Ia menanggung dosa manusia
* Untuk membaca lebih lengkap “Karya TulisDharmaraja Liansheng”, silahkan klik tautan berikut: https://www.tbboyeh.org/ind#/index