undefined

Bedah Buku:
Orang-orang beruntung yang pernah mengunjungi Rainbow Temple pasti mengetahui keberadaan sesosok pratima Bodhisattva Avalokitesvara yang berdiri tegak di sana, botol suci Bodhisattva pun dapat mengeluarkan amrta. Tahukah Anda dari mana asal mula air amrta dan keajaiban air amrta tersebut? Marilah kita bersama-sama memahami kisah keajaiban Avalokitesvara di Dwikolam Teratai.

Avalokitesvara di Dwikolam Teratai
Karya Tulis Dharmaraja Liansheng ke-108_Legenda Agung Villa Pelangi

Di ujung lembah puncak gunung Villa Pelangi terdapat sebatang air suci, merupakan mata air yang timbul secara alami, mata air ini diminum oleh orang sakit, penyakitnya langsung sembuh. Ini adalah legenda dari penduduk lokal, dulu, bila terjadi penyakit epidemi, penduduk lokal akan naik gunung mengambil air, orang yang disembuhkan berjumlah puluhan ribu orang.

Apabila sebatang air putih yang bergemuruh ini berada di Tiongkok, penduduk desa pasti membangun sebuah vihara untuk mengenang jasa-jasanya.

Lalu, kita mencari cara menyalurkan air suci ini ke dalam selang air yang langsung mengalir ke dwikolam teratai di bawah Gunung Pelangi.

Di dwikolam teratai juga berdiri sesosok pratima Bodhisattva Avalokitesvara yang tinggi besar, dan air suci ini keluar dari botol suci Avalokitesvara berjubah putih. Air suci ini, berubah menjadi air Mahakaruna Dharani Bodhisattva Avalokitesvara.

Air gunung ini memang sudah manjur dari dulu, sekarang keluar dari botol suci Avalokitesvara berjubah putih, lebih manjur lagi.

Bodhisattva Avalokitesvara berwelas asih kepada makhluk hidup, membiarkan setiap umat yang datang ke Villa Pelangi untuk membawa pulang air Mahakaruna Dharani tanpa perlu membayar sepeser pun. (kita pernah meminta laboratorium menguji coba air suci ini, terbukti air mineral berkualitas teratas, tak disangka kualitas airnya nomor satu)

Sepengetahuan saya, air suci lebih ajaib lagi. Kolam mata air di puncak gunung ini terhubung ke laut. Sedangkan, air laut terhubung lagi ke istana Naga. Mata air ini adalah air di air, berasal dari Dewa Air.

*

Sesosok pratima Bodhisattva Avalokitesvara berjubah putih kita ini berasal dari Wuri, Taiwan, terbuat dari bahan fiberglass, sangat agung, berdiri tegak di tengah-tengah dwikolam teratai.

Setiap kali saya menghampiri Bodhisattva Avalokitesvara berjubah putih, pasti beranjali dan bernamaskara.

Bunda Mao Yu dari Chicago yang sudah berusia lanjut beranjali di hadapan Bodhisattva.  Tak disangka, Bodhisattva turun, berdiri di sampingnya. Bunda Mao Yu tidak percaya Bodhisattva bisa turun.

Lalu, Bodhisattva bercanda dengan Bunda Mao Yu, mendorongnya perlahan, membuatnya hampir terjatuh ke dalam kolam. Wah! Bodhisattva Avalokitesvara itu hidup! Ia berteriak.
Begitu saya dengar, saya terbahak-bahak!
Bodhisattva Avalokitesvara berjubah putih memang hidup, kog!

Saya menuturkan: air Mahakarunan Dharani yang keluar dari botol suci sesosok pratima Bodhisattva Avalokitesvara berjubah putih kita ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit, ini cuma masalah kecil. Beliau dapat mendatangkan angin dan hujan, di Taiwan terjadi kemarau, Beliau kembali ke Taiwan untuk menurunkan hujan, pada hari di mana kita berdoa, hari itu juga doa kita langsung terjawab. Beliau mengubah rumput, pohon, ubin, dan batu menjadi hewan sakral yang menakjubkan, hilir-mudik di Villa Pelangi; mulut Beliau menyemburkan awan panca-warna, sehingga umat yang mengambil foto pun berhasil menjepret foto gaib. Beliau juga terbang ke tengah angkasa, dari Villa langsung menuju surga. Beliau menyuruh angin reda, angin pun reda, menyuruh putar haluan, angin pun berputar haluan, kejadian gaibnya tidak terhitung.

Permainan gaib Avalokitesvara berjubah putih ini membuat seluruh Villa Pelangi ramai sekali.

Suatu kali. Beliau menurunkan awan di tengah angkasa. Kemudian, menyuruh awan berdiri tegak. Mulai dari atap Villa Pelangi, segumpal awan berdiri tegak hingga ke tengah angkasa yang tak terhingga, panjangnya tak terhingga. Membuat kita terbengong.
Awan itu harusnya horizontal.
Hari ini, kita melihat awan yang vertikal, tidak hanya berdiri tegak lurus saja, tetapi berdiri tegak lurus sampai ke ujung langit, ini sungguh tak terbayangkan. (Biksu Xiaoguang berhasil mengabadikannya)

*

Sebenarnya, apakah Dharma Avalokitesvara yang dibabarkan manusia zaman sekarang?
Saya berkata: Bodhisattva Avalokitesvara melatih diri, awalnya menggunakan “telinga” untuk memutar “indera pendengaran”, istilah zaman sekarang disebut “mendengar suara batin”.

Selanjutnya, Bodhisattva Avalokitesvara, dari ‘sifat pendengaran’  ‘telinga’, tidak mengikut ‘guna suara’ lalu memasuki ‘samadhi’, dari ‘mendengarkan’ lalu kembali ke ‘mengamati’, istilah zaman sekarang adalah ‘melihat cahaya batin’.

Menerapkan metode ‘mendengar suara batin’ dan ‘melihat cahaya batin’, hingga mencapai ‘suara tidak timbul maupun tenggelam’, ‘cahaya tidak bergerak maupun diam’.

Seketika – “segala dharma sunya adanya’, ‘segala dharma sejati adanya’. Buddhata pun muncul secara alami.

Karena pembinaan diri yang demikianlah, kita bisa memahami ‘Dharma Avalokitesvara’, bermula dari ‘mendengar’, bermula dari ‘mengamati’, hingga suara memasuki kondisi nirvana, semua bentuk memasuki kondisi nirvana, menyelami ‘samadhi’, mencapai Buddhata Tahtata.
Karena nidana inilah, dinamakan ‘Dharma Avalokitesvara’, karena nidana inilah, dinamakan Avalokitesvara (mengamati suara dunia).

*

Saya pribadi paling suka menjapa nama suci Avalokitesvara, sebab dapat memperoleh ’14 tak gentar’! Tak gentar duka dan kilesa, tak gentar musibah kebakaran, tak gentar musibah banjir, tak gentar musibah topan, tak gentar musibah perang, tak gentar diganggu makhluk halus, tak gentar musibah neraka, tak gentar musibah pencurian, tak gentar nafsu keserakahan, tak gentar kemarahan dan kebencian, tak gentar kebodohan, tak gentar memohon anak laki-laki, tak gentar memohon anak perempuan, tak gentar menjapa nama suci.

Dulu, Buddha Sakyamuni sangat memuji umat yang sepenuh hati menjapa nama suci Bodhisattva Avalokitesvara.

Misalnya:
“Akșayamati, demi kebenaran, jika insan menjapa nama suci Bodhisattva sebanyak 6.2 miliar jumlah pasir Sungai Gangga, berulang-ulang sepanjang hayat dikandung badan, memberikan persembahan makanan dan minuman, pakaian, peralatan tidur, obat-obatan, bagaimana menurut Anda? Apakah pahala dari pria dan wanita berbudi ini banyak?”
Bodhisattva Akșayamati menjawab: “Banyak, pahala demikian tidak terbayangkan.”

Buddha bersabda pada Akșayamati: “Bila orang lain lagi, menjapa nama suci Bodhisattva Avalokitesvara, bahkan seketika memberikan penghormatan dan persembahan, berkah kedua orang tersebut setara tiada beda. Bahkan selama ratusan triliun kalpa tidak ada habis-habisnya.”

“Akșayamati! Menjapa nama suci Bodhisattva Avalokitesvara akan memperoleh manfaat berkah dan pahala yang tak terhingga dan tak bertepi.”

Hanya paragraf kecil kutipan Sutra ini saja, sudah sangat luar biasa, maka banyak Mahathera, mereka menjapa nama suci Namo Bodhisattva Avalokitesvara dengan rasa hormat sepanjang hidup mereka, bahkan ada banyak biksu, sepanjang hidupnya menjapa ‘Mahakaruna Dharani’.

Dan, di dalam tatacara Tantra Zhenfo Zong kita menjapa: “Sutra Raja Agung Avalokitesvara”.

*

Di dalam Bab Bodhisattva Avalokitesvara dari Sad-dharma Puṇḍárīka Sūtra:
“Seandainya ada yang berniat mencelakakan, mendorong ke kubangan api yang menyala-nyala, dengan mengenang daya Avalokitesvara, kubangan api berubah menjadi kolam. Atau terombang-ambing di samudra, diganggu oleh naga, ikan, dan makhluk halus, dengan mengenang daya Avalokitesvara, ombak pun tidak dapat menghanyutkan. Atau berada di puncak Semeru, didorong orang hingga terjatuh, dengan mengenang daya Avalokitesvara, bagaikan mentari yang berdiam di angkasa. Atau dikejar penjahat, jatuh ke gunung vajra, dengan mengenang daya Avalokitesvara, sehelai rambut pun tidak dapat disakiti. Atau dikepung oleh komplotan musuh, dengan golok di tangan masing-masing, dengan mengenang daya Avalokitesvara, semuanya langsung timbul belas kasih. Atau mengalami duka akibat dihukum raja, saat akan dieksekusi dan hidup akan berakhir, dengan mengenang daya Avalokitesvara, golok pun hancur berkeping-keping. Atau dipenjara dan dibelenggu, tangan dan kaki diborgol, dengan mengenang daya Avalokitesvara, belenggu lepas dan terbebaskan. Apabila ada yang ingin mencelakai dengan teluh dan segala jenis racun, dengan mengenang daya Avalokitesvara, teluh dan racun akan kembali ke orang tersebut. Atau bertemu raksasa yang ganas, naga beracun dan makhluk halus, dengan mengenang Avalokitesvara, seketika semua tidak berani mencelakai. Bila dikepung oleh binatang buas, taring dan cakar yang mengerikan, dengan mengenang daya Avalokitesvara, mereka lari terbirit-birit ke tempat tak bertepi.  Hydra dan Agkistrodon yang menyemburkan hawa beracun dan api membara-bara, dengan mengenang daya Avalokitesvara, ia akan mencari suara dan balik sendiri, petir menyambar dan halilintar bergemuruh di awan, turun hujan es yang sangat lebat, dengan mengenang daya Avalokitesvara, maka reda dan sirna dalam sekejap. Makhluk hidup terkurung, didesak oleh duka tak terhingga, daya prajna yang mulia dari Avalokitesvara, dapat menolong duka dunia. ………..”

Bodhisattva Avalokitesvara karena menyelamatkan duka dengan mencari suara, maka dikategorikan Adinata Santika di dalam Maha-astadinata Zhenfo Zong.

Seluruh homa tolak bala menjadikan Bodhisattva Avalokitesvara sebagai adinata utama.

Saya selalu undang Bodhisattva Avalokitesvara di dwikolam teratai “Villa Pelangi” sebagai adinata homa tolak bala, Beliau juga menampakkan diri dan memberkati setiap saat.

Kekuatan berdaulat dari Bodhisattva Avalokitesvara sungguh tiada tara.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。