
Kutipan Dharmaraja Liansheng:
“Perut yang besar (hati yang lapang) dapat menampung hal-hal yang bahkan sukar ditampung oleh dunia; Paras penuh kasih nampak senantiasa tertawa, menertawakan insan yang menggelikan di dunia ini.”
Ini adalah kata mutiara Biksu Karung Kain (Budai Heshang), titisan Maitreya Bodhisattva.
Namun, tahukah Anda apa itu hal-hal yang menggelikan ?
Dan siapakah insan yang menggelikan ?
Manusia dan Peristiwa yang Menggelikan
Karya Tulis Dharmaraja Liansheng ke-196【Pembatas Buku Teduh】
Seorang siswa yang bermarga Zhuo mengajak istri dan anak datang ke vihara untuk sembahyang, melihat sesosok Bodhisattva Maitreya.
Bodhisattva Maitreya ini berwujud Biksu yang membawa buntelan, berkepala bulat, bermuka besar, berperut besar, tertawa riang.
Di sebelah bawah Bodhisattva Maitreya, terukir beberapa kalimat:
“Menertawai semua manusia yang menggelikan di muka bumi, menertawai semua peristiwa yang menggelikan di muka bumi.”
Anak Saudara Zhuo bertanya pada ayahnya, “Ayah ! Siapa manusia yang menggelikan itu ? Apa peristiwa yang menggelikan itu ?”
Saudara Zhuo seketika itu tak mampu menjawab.
Terpaksa berkata: “Orang ini menggelikan, maka tertawa. Peristiwa ini menggelikan, maka tertawa.”
“Bodhisattva Maitreya mungkin mendengar sebuah lelucon, sehingga tertawa riang tak tertahankan.”
Anak bertanya, “Lelucon apa ?”
Saudara Zhuo sembari tertawa, menjawab, “Nak, lelucon ini mungkin hanya Mahaguru Lu yang tahu, mari kita tanyakan pada Mahaguru Lu.”
Jawaban saya sebagai berikut:
Manusia dan peristiwa di dunia ini, sebenarnya bersifat sementara dan semu, boleh dikatakan bahwa umat manusia menganggap “semu” itu “sejati”, justru di dalam kesemuan, muncul beragam khayalan, menciptakan beragam karma, menanggung beragam duka.
Tawa Bodhisattva Maitreya adalah menertawai:
Orang-orang ini menggelikan.
Peristiwa-peristiwa ini menggelikan.
Manusia dan peristiwa yang melekat dan tidak sadar, sungguh sangat menggelikan !
Saya ambil sebuah contoh:
Negara besar masa kini, bangga karena memiliki peluru nuklir, sehingga masuk dalam daftar negara kuat, yaitu memiliki kekuatan militer raksasa, inilah syarat negara besar.
Lalu, uji tembak rudal. Ledakan nuklir bawah tanah. Meluncurkan rudal antar benua. Ekspansi persenjataan. Amerika, Inggris, Prancis, Cina, Rusia, semua adalah negara kuat dunia.
Coba tanya:
Bagaimana mungkin Bodhisattva Maitreya tidak tertawa ? Menertawai manusia menggelikan di muka bumi, menertawai peristiwa menggelikan di muka bumi.
Manusia bodoh !
Peristiwa bodoh !
Dengan senjata pembunuh manusia, mengintimidasi negara lain, menganggap dirinya sangat hebat. Pada hari kemerdekaan, senjata pembunuh manusia dipamerkan satu per satu, bangga lagi.
Bukankah ini sangat menggelikan ?
Sekalipun Bodhisattva Maitreya tidak tertawa, saya juga tidak dapat menahan tawa !
Dan masih banyak peristiwa menggelikan lain !
Perang itu menggelikan.
Pembunuhan itu menggelikan.
Pencurian harta benda itu menggelikan.
Perbuatan asusila itu menggelikan.
Penipuan itu menggelikan.
Mabuk-mabukan itu menggelikan.
Manusia di dunia ini melakukan semua perbuatan bodoh, membuat Bodhisattva Maitreya tertawa menggelikan !
Wahai makhluk hidup yang memprihatinkan ! Mengapa uang dalam jumlah besar yang digunakan untuk memperluas persenjataan tidak digunakan untuk memberikan manfaat kepada makhluk luas ?
* Untuk membaca lebih lengkap “Karya Tulis Dharmaraja Liansheng”, silahkan klik tautan berikut: https://www.tbboyeh.org/ind#/index