Bedah Buku:
Virus wabah sangat sulit dikendalikan, kendati di abad ke-21 di mana teknologi sudah sangat canggih pun, tetap tidak ditemukan metode penyembuhan tercepat, justru karena perkembangan mobilisasi antarmanusia, penyebarannya semakin cepat. Di sini, Dharmaraja Liansheng mengungkapkan siapa yang memiliki kemampuan menangkal wabah?
Wabah Besar
Karya Tulis Dharmaraja Liansheng ke-165_A Poetry Collection
Saya pernah membaca sebuah buku yang mengisahkan tentang kekaisaran kuno di Amerika Tengah, kekaisaran ini sangat makmur, dilengkapi infrastruktur yang tampak kukuh, peradabaan manusianya sangat berkembang, sangat mengagumkan.
Namun, dalam sekejap, hanya dalam waktu beberapa hari saja, seluruh penduduk kekaisaran ini hilang secara tiba-tiba. Belakangan, para ilmuwan menyelidiki, sebenarnya mereka telah pergi ke mana? Hanya dalam waktu beberapa hari saja, entah apa yang telah terjadi, para ilmuwan kebingungan. Mereka menyelidiki dan menyelidiki lagi.
Saya baca sebuah sajak:
Di dunia ini banyak orang yang menderita.
Apa boleh buat musibah diciptakan oleh diri sendiri.
Kemangi menyelimuti tanah di musim semi yang tak kunjung tiba.
Sekujur tubuh dibelenggu malam pun sulit dilewati.
Jangan mengeluh pada langit maupun bumi.
Saat berteriak sakit mestinya berdoa pada Buddha.
Tridhatu memang adalah penjara.
Mari kita segera meninggalkan dunia Saha.
Menurut saya, penyebabnya adalah ‘wabah’, semacam virus tipe baru yang penyebarannya super cepat, begitu ia datang, siapapun tidak akan luput, semuanya meninggal dunia tanpa sisa. Sebuah kekaisaran yang peradaban manusianya sangat berkembang, begitu diserang ‘wabah’, tidak ada seorang pun yang dapat luput.
Apa yang paling ditakutkan di dunia ini?
Jawab: virus.
Kadang-kadang perang memang menakutkan, namun, begitu wabah besar melanda, lebih menakutkan lagi!
Sayang, umat manusia tidak tahu, di dalam kitab klasik menyebutkan bahwa selama kita sepenuh hati dan tulus menjapa 「南無無極瑤池金母大天尊」/ `Námó Wú Jí Yáo Chí Jīn Mǔ Dà Tiān Zūn', wabah pun dapat tertangkal.
Saya menulis sajak:
Air mata ini memang pantas berderai demi umat manusia
Walau umat manusia memiliki mata
Tetapi mereka tidak dapat melihat sebatang jarum itu
Ilmu kedokteran pun tidak dapat memastikan
Di dunia ini tidak ada seorang pun yang dapat berbicara dengannya
Namun asalkan ia melanda
Umat manusia pun meninggal dunia satu demi satu
Sebelum vaksin ditemukan
‘Karantina’ adalah jalan satu-satunya.