Kutipan Dharmaraja Liansheng:
“瑜伽 Yujia” dalam bahasa Sansekerta adalah Yoga, artinya adalah kontak yoga.
Apakah Anda mengetahui makna mendalam dari Mahamulacarya ?
Apa makna Dharma dari Sadhana Guruyoga ?
Dharmaraja Liansheng menunjukkan arah menuju kontak yoga.
Asas Sadhana Guruyoga
Karya Tulis Dharmaraja Liansheng ke-249【Petuah Asal Buddhaloka】
Mohon perhatikan kalimat berikut ini:
Semoga emanasi Para Buddha, Bodhisattva, Vajra, Dharmapala, Dakini, dan Para Dewa – Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu, panjang usia dan sehat selalu, pembabaran Dharma sesuai harapan, segalanya manggala.
Semoga semua yang merintangi Dharmabakti beliau segera sirna dan mencapai Kesempurnaan Agung.
Semoga beliau bebas leluasa, bebas menitis, dan dapat mencapai penyelamatan nan suci dalam setiap kehidupan.
Saya pribadi sebagai siswa selalu bersradha teguh dan tekun berbhavana, adhistana dari Mahaguru Lu adalah sebab utama lenyapnya rintangan karma dan kilesa.
Saya bersedia manunggal dengan Guru.
“Om. Guru. Liansheng Siddhi. Hum.”
Demikianlah asas “Sadhana Guruyoga”.
Dharmaraja Liansheng memiliki pahala yang sempurna.
Dharmaraja Liansheng memiliki budi yang sempurna.
Dharmaraja Liansheng memiliki Dharma yang sempurna.
Dharmaraja Sheng-yen Lu dan Guru-guru Dharma lainnya memang terlihat agak berbeda.
Beliau membabarkan Dharma di atas Dharmasana.
Beliau membabarkan Dharma di dalam kehidupan sehari-hari.
Beliau membabarkan Dharma di dalam mimpi.
Setiap tutur kata dan perilaku beliau adalah Dharma.
Yang formal, yang informal, yang serius, yang tidak serius. Sering kali, selama bersama beliau, dari diri beliau memancarkan kekuatan yang tiada tara.
Sradhakita pun jadi teguh!
Untuk menjaga hubungan kebersamaan yang berharga dan langka ini, kita mesti dengan sungguh-sungguh menekuni:
“Sadhana Guruyoga”.
Bervisualisasi wujud beliau.
Membentuk mudra beliau.
Menjapa mantra hati beliau:
“Om. Guru. Liansheng Siddhi. Hum.”
Memasuki samadhi.
Manunggal dengan Mulacarya sendiri, Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu.
Kita sendiri adalah Buddha.
Mulacarya adalah Buddha.
Buddha dan Buddha manunggal.
Kehidupan manusia merupakan sebuah panggung sandiwara.
Buddha sedang bermain.
Kita sedang bermain.
Menjalin jodoh bermain, jodoh ini terjalin bersama selama-lamanya.
Selamanya tampak nyata.
Alkisah:
Ada seorang siswa kecil mengidap penyakit kanker.
Dokter membedah tubuhnya, lalu dijahit lagi, karena kankernya tidak dapat diangkat.
Ia sangat menderita.
Karena sudah tidak ada harapan lagi!
Setiap hari ia bervisualisasi Guru, menjapa Mantra Hati Guru, di tengah keputusasaan memohon Guru menjemput dan menuntunnya ke alam suci.
Suatu hari.
Ia bermimpi Mulacarya mengajak dirinya menjelajahi Mahapadminiloka.
Setelah kembali, sakitnya sudah hilang.
Indeks kankernya kembali normal.
Kankernya hilang.
Ia hidup dalam kondisi sehat.
Ketahuilah, inilah Guruyoga!
* Untuk membaca lebih lengkap “Karya Tulis Dharmaraja Liansheng”, silahkan klik tautan berikut: