Bedah Buku:

Makna dasar dari PENYEBERANGAN adalah menyeberangkan arwah mendiang terbebas dari duka, dan terlahir di alam suci. Namun dalam prosesnya ada banyak detail.

Melalui artikel di bawah ini, Dharmaraja Liansheng mengupas proses sakral penyeberangan dengan mendetail.

Makna Penyeberangan Arwah

Kumpulan Dharmadesana Dharmaraja Liansheng【Bincang Hati Bersamamu - 2】

Hari ini kita melakukan pujabakti penyeberangan, kita membaca “Amitabha Sutra”.

Melakukan penyeberangan berfungsi untuk “menjemput dan menuntun”. Yang mesti diperhatikan adalah mengundang arwah mendiang untuk masuk ke dalam wilayah simabandhana, ada “naskah doa” untuk mengundang arwah mendiang, nama arwah mendiang yang tertulis di dalam daftar nama baru bisa masuk ke dalam area simabandhana.

Kemudian memberikan kepada para arwah, antara lain, yang pertama adalah mendengar Dharma - yaitu mendengarkan Buddhadharma ini; “Dana makanan”, memberi persembahan kepada mereka supaya jiwa raga terpuaskan. Secara tubuh, memberikan sambhara kepada mereka; Secara batiniah, membersihkan batin mereka. Kemudian memanjatkan permohonan kepada para Buddha dan Bodhisattva, kepada Tri Istadevata, menjemput mereka menggunakan Bahtera Dharma supaya terlahir di Buddhaksetra nan suci.

Dalam proses ini, di dalam mudra ada persembahan, ada Bahtera Dharma, ada “9 tingkat kelahiran alam padma”, juga ada meleraikan ikatan dendam, dan mengikis karmavarana mereka; Di dalam mudra ada beberapa manfaat ini.

Dalam tahapan sadhana, ada dana makanan, mentransformasikan semua sarana puja menjadi sangat luas, seluas awan-awan “Samantabhadra Tathagata”, melakukan dana makanan, kemudian memberikan sarana Triratna bagi mereka.

Saat mereka telah datang memenuhi undangan, kita leraikan ikatan dendam mereka, membuka hati mereka, supaya mereka dapat menerima dan memahami Buddhadharma. Kemudian melafal Nama Buddha, melakukan upaya pembersihan, menjemput mereka terlahir di Buddhaksetra nan suci, ini adalah fungsi umum dari penyeberangan, semua ada di dalamnya.

Di dalam “Buddhabhasitam Amitabha Sutra” ada dikatakan, asalkan ada insan, yang tidak peduli bagaimanapun, jika dalam waktu tujuh hari dapat fokus melafal Nama Buddha, ada nidana demikian, maka ia dapat memperoleh penjemputan dan tuntunan dari cahaya Buddha dari Amitabha Buddha. Dalam sutra ini, terutama juga dikatakan, asalkan saat jelang wafat Anda dapat fokus kepada Buddha, di antara 48 ikrar agung Amitabha Buddha, Amitabha Buddha berikrar memancarkan cahaya menjemput Anda.

Menurut yang disebutkan dalam “Amitabha Sutra”, ini juga merupakan nidana yang sangat baik. Asalkan Anda dekat dengan Buddha, sepenuh hati bersarana kepada Buddha, berarti ada jodoh. Jika tidak, berarti Anda masih ada di luar pintu, ada di luar area simabandhana.

Seperti kali ini, juga merupakan sebuah nidana, pujabakti penyeberangan yang dilakukan secara bersama.

Siswa dari Pennsylvania datang kemari, ada rintangan pada tubuhnya, ada arwah penjerat. Mereka yang datang kemari berarti sangat berjodoh, bahkan arwah penjeratnya juga berjodoh. Saya ada di dalam area simabandhana, kita melakukan penyeberangan untuknya, melakukan pembersihan untuknya, supaya jiwa dan raga umat itu menjadi tenteram, jika jiwa dan raganya telah tenteram, maka arwah penjeratnya juga memperoleh ketenteraman.

Kita tidak mengatakan: “Anda sudah datang !”

Arwah penjerat sudah ada di sini, kita menangkapnya, kemudian membuangnya, bukan demikian !

Melainkan, kita berdana kepadanya, menuntunnya untuk bersarana, memberi persembahan kepadanya, membersihkannya, melafal Nama Buddha untuknya, membaca sutra untuknya, kemudian setelah karmavarana arwah penjerat telah terkikis, Buddha menjemputnya terlahir di Buddhaksetra nan suci.

Bagi yang tubuhnya berpenyakitan, apabila bisa memberikan ketenteraman kepada arwah penjeratnya, maka jiwa dan raga umat tersebut juga akan menjadi tenteram, kedua belah pihak memperoleh manfaat.

Oleh karena itu, penyeberangan bukan hanya menyeberangkan insan di alam baka, bahkan kita yang hidup juga memperoleh manfaatnya. Kedua belah pihak memperoleh manfaat, inilah makna dari penyeberangan.

Om Mani Padme Hum.

02 Juni 1998