Kutipan Dharmaraja:
Banyak fenomena alam yang bisa menginspirasi dan menggugah kita, bagaimana berkendara menelusuri jembatan ponton di jalan tol 520 Seattle bisa mencerahi karakteristik Buddhadharma yang jamak namun hakikatnya tiada berbeda ?
Mari simak “Esensi Mula”.
Esensi Mula
Kumpulan Dharmadesana Dharmaraja Liansheng 641【Bincang Hati Bersamamu - 2】
Barusan kita mendengar Biksu Lianjing (蓮靜法師) membahas jembatan ponton di jalan tol nomor 520, dari tempat kita di sini terus ke sana, gelombang air di sisi kanan sangat keras, namun air di sisi kiri sangat tenang. Ini adalah fenomena alam, karena pengaruh angin, sebuah fenomena yang sangat alamiah. Ia pun memandang sisi yang satu sebagai gerak, dan sisi yang satu lagi sebagai tenang, untuk mengumpamakan dua jenis sadhaka.
Menurut ajaran Buddha, saat mengamati fenomena dunia memang ada fenomena semacam ini. Ada dua jenis sadhaka: yang satu batinnya ibarat permukaan air yang tenang, yang satu ibarat ombak yang sangat bergolak, gelombang pikirannya sangat bergejolak. Yang satu gerak, yang satu tenang, saling berlawanan. Satu sisi baik, dan sisi yang lain buruk. Satu sisi kebajikan, dan sisi yang lain adalah kejahatan.
Namun dalam pandangan seorang yang telah cerah, air di kedua sisi sama saja, saat Anda melihat air yang bergerak dan air yang diam, sesungguhnya sama saja. Katakanlah air itu sedang bergolak, namun dalam pandangan seorang yang cerah, yang bergolak adalah permukaannya, bagian dalamnya tetap diam. Bagian dalamnya sama, air di sisi kanan dengan air di sisi kiri adalah air yang sama, ombak yang sama. Bagian dalamnya juga tidak bergerak, bagian dalam air sisi kanan dan air sisi kiri sama saja.
Air di sisi kanan sedang bergolak, kenapa bergolak ? Karena faktor dari luar menyebabkan permukaannya bergolak, sesungguhnya bagian dalamnya sama saja. Airnya sama, bagian dalamnya juga sama. Di saat tidak ada faktor luar yang mempengaruhi, maka air di sisi kanan juga akan sama dengan air di sisi kiri.
Amati seperti ini: amati esensi mulanya. Mengapa ia bergolak ? Karena pengaruh faktor dari luar. Sesungguhnya, bukankah air di sisi kanan sama saja dengan air di sisi kiri ? Semua sama dan tidak ada perbedaan apapun.
Dalam pandangan orang yang cerah, seperti kali ini pergi ke Edmonton, ini adalah pembabaran Dharma yang penuh perjuangan, naik Dharmasana, turun Dharmasana, kemudian homa, kemudian transmisi sadhana, kemudian upacara doa internasional dengan 21 lembaga keagamaan, kemudian pergi ke Chin Yin Buddhist Temple (淨音雷藏寺) untuk melakukan abhiseka, kemudian Dharmadesana, waktu telah diatur sampai larut malam. Di satu sisi tergolong sebagai gerak, namun jika dalam batin Anda sangat tenang, jiwa dan raga penuh sukacita, menyelesaikan setiap urusan dengan sangat lancar, demikian juga baik adanya.
Jika semua waktu itu boleh Anda gunakan untuk pergi bermain, tidak perlu melakukan kegiatan apapun, mempersilakan Anda untuk pergi bertamasya di alam, melihat pemandangan pegunungan dan perairan. Setelah bertamasya, Anda juga akan merasa sangat letih. Ada beberapa hal yang perlu dijalani, ada waktunya penyegaran, ada waktunya bhavana, ada waktunya Dharmadesana, ada waktunya bertamasya, diatur seperti ini baru bisa seimbang, segala sesuatu jangan berlebihan.
Demikianlah kita berdharmabakti, lakukan sepenuh hati dan sekuat tenaga, namun tiba saatnya penyegaran, lakukan dengan gembira. Dharmabakti mesti dilakukan dengan sungguh-sungguh, saat penyegaran juga mesti bergembira. Jiwa dan raga penuh sukacita, segalanya alamiah saja, yang demikian sangat sempurna.
Kali ini, jiwa dan raga masih penuh sukacita, semestinya semua masih tergolong baik ! Selama tubuh Anda masih bisa bertahan, suasana hati juga rileks, bisa dibilang semua masih sangat baik.
Pengulasan hari ini sampai di sini.
Om Mani Padme Hum.
6 Agustus 1998.