Penulis:Master Sheng-yen Lu
Penerbit:Budaya Daden Indonesia
Tanggal penerbit:2019/01/01
Bahasa:Bahasa Indonesia
Batas Usia Pembaca:Semua Umur
Tombol Tautan Situs:Lanjut membaca
Penjelasan Ringkas:
Prakata Tarian Busana Pelangi Dewi Chandra Putar
Dalam samadhi, saya melihat kehadiran Bodhisattva Avalokitesvara.
Bodhisattva Avalokitesvara mengenakan jubah surgawi berlapis, paras yang begitu memukau, sungguh perpaduan antara citra rupawan dan keagungan Bodhisattva adanya.
Tsongkhapa, seorang master yang memiliki pencapaian spiritual terunggul di Tibet, pernah menulis sebait syair pujian kepada Bodhisattva Avalokitesvara yang sungguh selaras dengan suasana batin saya.
Bodhisattva Avalokitesvara berkata kepada saya, “Ikutilah Saya!”
Saya menaiki teratai putih, lalu mengikuti Bodhisattva Avalokitesvara.
Tak berapa lama kemudian, saya dan Bodhisattva Avalokitesvara tiba di aula Istana Chandra.
Setahu saya,
- matahari adalah Bodhimandala Buddha Amitabha.
- rembulan adalah Bodhimandala Bodhisattva Avalokitesvara.
- bintang adalah Bodhimandala Bodhisattva Akasagarbha.
Saya bertanya kepada Bodhisattva Avalokitesvara, “Konon Dewi Chandra tinggal di Istana Rembulan?”
Bodhisattva Avalokitesvara tersenyum sekilas, tidak tersinggung sama sekali!
Bodhisattva lantas berkata, “Jika Anda ingin melihat Dewi Chandra, Saya akan menghadirkannya sekarang!”
Sekali menjentikkan jari-Nya, terlihat seberkas cahaya putih melesat datang, semula wujudnya sebesar satu inci, kemudian perlahan-lahan kian membesar. Begitu tiba di aula istana yang bercahaya keemasan, wujudnya pun berubah menjadi sebesar sosok manusia.
Dewi Chandra adalah Dewi Kayangan yang cantik jelita, dengan pinggang yang ramping dan tubuh yang sangat lembut gemulai, Ia mulai mempertunjukkan tarian Busana Pelangi.
Saya berkata, “Sepertinya lebih menyenangkan melihat pertunjukan banyak orang daripada hanya satu orang saja!”
Sekali Bodhisattva menepuk tangan, satu sosok Dewi Chandra seketika berubah menjadi sepuluh sosok Dewi Chandra, kemudian berubah lagi menjadi seratus sosok Dewi Chandra, lalu berubah lagi menjadi ribuan sosok Dewi Chandra.
Ribuan sosok Dewi Chandra mempertunjukkan tarian lembut gemulai dalam gerakan yang teratur dan enak dipandang mata.
Ada pula nyanyian surgawi berbunyi:
Sayalah Dewata,
Sayalah empunya permainan,
Di alam Surga dan alam manusia,
Sejuk dan tenteram.
Suara nyanyian ini terdengar jernih dan mengalun jauh sekali, seperti bunyi suling yang menggetarkan batin saya. Begitu nyanyian dan tarian ini usai, semuanya pun lenyap tak berbekas.
Bodhisattva berkata kepada saya, “Ini hanyalah permainan abhijna!”
Saya berkata, “Bukan ada dan bukan tiada.”
Bodhisattva berkata, “Tepat sekali!”
Saya bertanya, “Apakah Bodhisattva membawa saya ke Istana Chandra untuk menyaksikan pertunjukan tarian Dewi Chandra saja?”
Bodhisattva menjawab, “Tidak! Simaklah penjelasannya nanti!”
Kantor Korespondensi Guru Liansheng Sheng-yen Lu:
Sheng-yen Lu
17102 NE 40th CT
Redmond, WA 98052
U. S. A.