415 - Mengulas Citta (1)

Hari ini kita mengulas citta (batin), dalam Buddhisme citta yang paling banyak diulas, kita tahu bahwa segala sesuatu diciptakan oleh citta, surga juga diciptakan oleh citta, neraka juga diciptakan oleh citta, pada umumnya kita mengetahui hal ini. 

Untuk mengulas citta, terlebih dahulu saya ceritakan sebuah koan dalam sekte Zen. Ada seorang perdana menteri bernama Du Hong-jian, ‘du’ merupakan gabungan aksara kayu dan tanah, ‘hong’ seperti dalam kata ‘hongyun dazhan’ , ‘jian’ seperti dalam kata ‘jianjian’ (bertahap). Saat dia menjabat sebagai perdana menteri, pernah berbincang mengenai zen bersama dengan Bhiksu Wuzhuo. Saat itu di luar vihara ada burung gagak yang sedang berkicau, di Seattle juga banyak burung gagak, kita sering mendengar kicauannya: “A… a…a…”. Bhiksu Wuzhuo menanyai Perdana Menteri Du: “Apakah Anda mendengar suara kicauan burung gagak?”, Perdana Menteri Du menjawab: “Ya, saya mendengarnya.”, suara kicauan burung gagak adalah: “A… a….”, ini suara mantra, aksara A dari mantra Om A Hum. Oleh karena itu saya sering mengatakan, kelak burung gagak luar biasa, sebab dia sering menjapa mantra, pasti akan memperoleh keberhasilan agung.

Beberapa saat kemudian, gagak itu terbang pergi, dia tidak lagi hinggap di pohon di halaman vihara, dia telah pergi, suara kicauannya tidak lagi terdengar, saat itu Bhiksu Wuzhuo bertanya lagi: “Apakah Anda mendengar suara kicauan burung gagak?”, Perdana Menteri Du menjawab sesuai kenyataan: “Sudah tidak terdengar lagi, burung gagak telah terbang pergi, tidak ada lagi suara kicauan gagak.”. Saat itu Bhiksu Wuzhuo mengatakan: “Saya masih bisa mendengarnya.”, mendengar ucapan Bhiksu Wuzhuo, Perdana Menteri Du kurang memahami maksudnya. Setelah mendengarkan kisah koan ini, coba Anda renungkan sejenak, di manakah rahasia Zen berada?

Kita mengetahui bahwa di dalam ucapan Bhiksu Wuzhuo terkandung makna yang sangat mendalam, di dalamnya diulas perihal citta. Sangat sederhana, saat burung gagak masih ada, ia berkicau, saat burung gagak telah terbang pergi, dia tidak lagi berkicau, pada umumnya orang akan berpendapat demikian. Tapi coba Anda renungkan sejenak perihal citta ini, sebenarnya setelah gagak tersebut terbang pergi, tidak lagi berkicau, namun Anda masih bisa mengenang suara kicauannya, menggunakan batin untuk membayangkan keberadaanya, suara kicauannya, apakah bisa dibayangkan dan masih bisa terdengar? Ini disebut sebagai aktivitas citta dan vijnana (kesadaran).

Di Seattle kita sering mendengar kicauan burung gagak, adakalanya berkicau di pagi hari, di siang hari dia tidak lagi berkicau, tapi Anda masih bisa membayangkan bagaimana kicauannya di pagi hari, suara itu sangat jelas, muncul dalam batin Anda, ini disebut sebagai aktivitas citta dan vijnana.
 
Bhiksu Wuzhuo sedang mengajarkan kepada Perdana Menteri Du bahwa segala sesuatu merupakan aktivitas dari citta dan vijnana, burung gagak datang dan pergi, namun batin tiada datang dan tiada pergi, di sinilah makna Zen, Zen mengulas citta, ia tidak datang, ia tidak pergi, sepenuhnya merupakan perwujudan dari citta, aktivitas citta dan vijnana sangat penting, Buddhisme mengulas citta, citta menciptakan segalanya, segala sesuatu sepenuhnya diciptakan oleh aktivitas citta dan vijnana.  Setelah memahami ini, barulah Anda dapat mematahkan klesa (kerisauan batin), dapat memasuki rahasia Zen, mencapai acitta (Tiada Jerat Batin). Apabila Anda tidak memahaminya, Anda hanyalah seorang awam yang dijerat oleh batin  sendiri.

Saat ini ada suara pesawat terbang kemari, apakah Anda mendengarnya? Semua menjawab: “Dengar!”, sebentar lagi setelah pesawat pergi, apakah terdengar? Wah! Tidak lagi. Ini merupakan aktivitas citta dan vijnana orang awam, menurut Zen, citta tidak datang dan tidak pergi, tiada datang dan tiada pergi, Buddhata juga tidak datang dan tidak pergi, harus demikian barulah dapat mendalami dan menyadarinya. Mungkin saja setelah saya mengulasnya tadi, Anda masih belum memahami makna rahasia Zen, mengapa dikatakan bahwa citta tidak datang dan tidak pergi? Ambil satu contoh sederhana, hari ini ada orang yang mengucapkan sesuatu yang tidak menyenangkan bagi Anda, Anda langsung terdiam, hanya dua kata: “Tidak senang.”. Mendengar sesuatu yang tidak mengenakkan, langsung merasa tidak senang, langsung berbalik pergi, ini merupakan aktivitas citta dan vijnana Anda, apabila Anda ingin mematahkan klesa, maka Anda harus mengosongkan citta, sebab citta tiada datang dan pergi, saat bhavana Anda telah tinggi, mendengar ucapan yang tidak enak didengar, biasa saja, sebab batin Anda senantiasa berada dalam sukacita, tidak ada istilah tidak enak didengar, sebab hanya sebuah kalimat belaka, sepenuhnya merupakan reaksi citta, saat Anda tidak mendengarnya, Anda masih sangat bersukacita, tapi begitu mendengarnya, suasana hati langsung tidak enak, ini akibat dari aktivitas citta dan vijnana Anda sendiri. Sekalipun Anda telah mendengarnya, namun apabila Anda mampu mempertahankan sukacita, berarti Anda menggunakan batin Anda untuk mengalahkan kalimat tersebut, kalahkan ucapan itu, inilah yang disebut dengan: "Citta Membunuh Visaya" (Batin Mengalahkan Objek).

Sampai di sini dahulu.
Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。