427 - Abhiseka dan Tanda Abhiseka (1)

Kita mengulas abhiseka dan tanda abhiseka. Abhiseka merupakan sebuah ritual khusus yang membedakan Tantrayana dengan aliran yang lain.

Makna abhiseka adalah membuka hati, memasukkan benih Dharma ke dalam hati sadhaka, dan kekuatan adhistana, merupakan perlambang kekuatan alam semesta yang memasuki hati sadhaka.

Pada dasarnya tata ritual abhiseka sangat khidmat, karena abhiseka merupakan ritual yang sangat penting. Dalam Tantrayana ada mandala abhiseka, di dalamnya terdapat Para Adinata, ada Acarya abhiseka, ada siswa abhiseka, ada instrumen Dharma, semua digabungkan menjadi sebuah tata ritual abhiseka, di dalamnya masih terdapat banyak detail, selain itu juga banyak tata cara bagi Acarya abhiseka dengan siswa yang menerima abhiseka.

Pada umunya ada beberapa tata ritual abhiseka yang lebih sederhana, sedangkan dalam Mahabhiseka yang sesungguhnya, di saat yang penting, belum tentu siswa tersebut telah memenuhi syarat untuk menerima abhiseka. Oleh karena itu pada jaman dahulu, siswa yang hendak menerima abhiseka maju ke depan, Mulacarya mengadhistana sebatang rumput kusa, kemudian Anda membawanya pulang, diletakkan di bawah bantal, kemudian mengamati mimpi, apakah Para Adinata Semesta menyetujui Anda untuk menerima abhiseka tersebut. Apabila malam itu mimpi Anda sangat manggala, itu menandakan Buddha Bodhisattva menyetujui Anda untuk menerima abhiseka tersebut. Apabila Anda tidak sesuai dengan sadhana tersebut, atau tidak cocok, atau di dalamnya terdapat sebuah pertentangan, berarti Anda tidak boleh menerima abhiseka tersebut.

Oleh karena itu, pada jaman dahulu ada banyak syarat-syarat abhiseka, tidak bisa sembarangan, saat Anda ingin menerima abhiseka sebuah sadhana yang sangat khusus, Mulacarya perlu mengadhistana rumput kusa, kemudian Anda bawa pulang, diletakkan di bawah bantal dan memohon petunjuk mimpi. Keesokan harinya baru memberikan abhiseka kepada Anda, tidak sembarangan memberi Anda abhiseka, dengan demikian lebih khidmat dan sakral.

Dalam abhiseka Tantrayana, Anda perlu membangkitkan Bodhicitta, tekad untuk menuntun semua makhluk, Anda juga tidak boleh bersikap sembarangan terhadap abhiseka tersebut, Anda harus sangat menghormati abhiseka tersebut, meskipun hanya sebuah tata ritual, sesungguhnya dalam arena tersebut, Acarya abhiseka harus mengundang Kesadaran Tertinggi Alam Semesta untuk memasuki tubuhnya dan memasuki instrumen Dharma, instrumen abhiseka, atau ke dalam kalasa abhiseka. Selain itu, juga perlu memasukkan amrta, obat-obatan berkualitas dan wewangian berharga. Yang menerima abhiseka perlu memohon supaya yidam menetap di atas puncak kepala, melakukan berbagai visualisasi, upacara dijalankan dengan sangat sakral,  demikianlah abhiseka Mahasadhana, sama sekali tidak sembarangan.
Di sini dibahas mengenai sah dan tidak sah, dalam Tantrayana, apabila Anda belum menerima abhiseka, dan langsung menekuni sebuah sadhana, berarti tergolong tidak sah secara Dharma. Anda baru bisa menekuninya setelah menerima abhiseka sadhana tersebut. Ada makna di dalamnya, terdapat kekuatan adhistana silsilah dari Acarya, terdapat Dharmabala Para Adinata, Para Buddha Bodhisattva, Vajra Dharmpala, Daka-Dakini, keduanya manunggal, baru dapat memenuhi syarat permulaan abhiseka. Dengan kata lain, Anda menekuni sadhana tersebut setelah melalui persetujuan dari Mulacarya dan Para Adinata Kesadaran Tertinggi Alam Semesta. Tanpa dua kekuatan tersebut, kemudian Anda sembarang mengambil buku tata cara dan menekuninya, ini tergolong tidak sah secara Dharma. Kita semua juga mengetahui dalam buku tata ritual Tantrayana sering dijumpai tulisan: “Bagi yang belum diabhiseka, dilarang membacanya.”, sebelum menerima abhiseka, Anda tidak diperbolehkan membaca buku tersebut, sebab sekalipun ditekuni juga tidak akan bermanfaat.
 
Selain itu, secara khusus dibahas satu hal, dalam penyiaran Tantrayana, Acarya yang sejati tidaklah banyak, oleh karena itu terdapat sebuah sadhana yang sangat istimewa, yaitu Mudra dan Mantra Mahacakra Vajra. Dalam Tantrayana terdapat Mantra Mahacakra Vajra, Anda membentuk Mudra Mahacakra Vajra, menjapa Mantra Mahacakra Vajra 21 kali, sama dengan menerima abhsieka, dapat memasuki semua mandala, dapat menekuni berbagai mantra dan mudra, dapat memperoleh yukta, ini sangat khusus, hanya dapat digunakan di tempat yang tidak terdapat Acarya. Mungkin Anda berada di Uni Soviet atau Siberia, di sana tidak ada Acarya Tantra, Anda tidak dapat menemukannya, maka khusus bagi kondisi seperti ini, Anda diperbolehkan menekuni Mudra dan Mantra Mahacakra Vajra, menjapa 21 kali Mantra Mahacakra Vajra, sama dengan telah menerima abhiseka.

Mungkin Anda berada di Kutub Utara, tinggal bersama orang eskimo, di sebuah padang es yang luas, Anda muncul dari sebuah gua, keluar mencari seorang Acarya untuk mengabhiseka, tapi Anda hanya dapat menemukan es dan salju, tidak ada siapapun yang dapat memberi abhiseka, tidak masalah, saat itu Anda dapat memohon kepada Mulacarya: “Di sini saya tidak dapat menerima abhiseka, bagaimana sebaiknya?”, Acarya akan memberikan Mudra dan Mantra Mahacakra Vajra kepada Anda, kemudian di sana Anda membentuk mudranya, menjapa mantranya, berarti telah menerima abhiseka, ini merupakan metode yang sangat istimewa.

Pengulasan hari ini sampai di sini.

Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。