433 - Tingkatan Acarya (1)
Kita mengulas Acarya atau Shang-shi, rohaniawan pemberi transmisi dan seorang guru dalam Tantrayana, arti dari Acarya adalah pembimbing.
Sesuai dengan tingkatan, dibedakan menjadi empat tingkat, yang baru saja menerima abhiseka disebut Acarya. Selain itu, masih ada Mahacarya, Mahavajracarya, dan tingkatan Acarya yang tertinggi disebut sebagai Mahavidyadharacarya. Bagaimana membaginya ? Pada umumnya kita mengetahui, Anda mendalami teks dan sutra Tantrayana, memahami ajaran dan dengan jelas menguasai tata ritual Sadhana Tantrayana, maka disebut sebagai Acarya. Anda telah memahami dengan jelas tata ritual sadhana dan semua teori Tantrayana, berbagai teks dan sutra Tantrayana, inilah Acarya yang mendasar.
Mahacarya adalah: Memahami tata ritual, dalam Tantrayana ada sangat banyak tata ritual, semuanya telah dikuasai dengan jelas, ini tergolong Mahacarya. Mahavajracarya adalah: Telah memahami ajaran Buddha yang mendalam, memahami semua kriya-tantra, mampu mengaplikasikan teori dan praktek, inilah Mahavajracarya. Apa itu Mahavidyadharacarya? Mahavidyadhara berarti Anda telah Tercerahkan secara teori Dharma dan praktik Dharma, Anda telah menekuni bhavana nyata hingga Tercerahkan, memahami segalanya, menghasilkan Prajna Anuttara dan Abhijna Anuttara, saat itu disebut sebagai Mahavidyadharacarya. Demikianlah cara membagi empat tingkatan Acarya.
Ada siswa yang bertanya kepada Mahaguru, apa yang disebut dengan Vidyadhara? Vidyadhara adalah Mantra Tantra, apalagi kata vidya, ini berarti mantra. Dhara adalah menjapa, menjapa mantra hingga sepenuhnya memahami dengan jelas, disebut sebagai Mahavidyadhara. Tantrayana teristimewa berbeda, sebab ia mengutamakan Mantra Tantra, oleh karena itu disebut Mahavidyadhara. Kriya-tantra sangat banyak, misalnya adalah kriya-tantra api homa, terdapat aturan-aturannya. Di antaranya adalah simabandhana menggunakan tongkat vajra, mengetuk empat penjuru masing-masing tujuh kali, apa maknanya? Apa makna dari mengetuk mulut tungku? Memohon Dewa Agni membuka mulut-Nya, kemudian memasukkan pujana ke dalam mulut-Nya, semua mengandung makna, bukannya sembarangan mengetuk menggunakan tongkat vajra, oleh karena itulah kriya-tantra juga perlu dipahami maknanya.
Kita mengetahui, dalam api homa digunakan berbagai warna bunga, warna putih melambangkan santika (tolak bala), warna merah melambangkan vasikarana (daya pikat / keharmonisan), warna biru melambangkan abhicaruka (penaklukkan), di dalamnya terdapat makna santika, paustika, vasikarana dan abhicaruka, sebagai seorang Acarya Anda harus memahaminya dan bisa mengajarkannya. Warna dari masing-masing Panca-dhyani Buddha, makna dari tiap mantra dan bagaimana cara menulis aksara mantra, semua perlu Anda ketahui, ini semua tergolong kriya-tantra.
Sedangkan dalam hal Makna Dharma, harus memahami dengan jelas semua Sutra Tantra yang ditransmisikan Sakyamuni Buddha dan Mahavairocana Tathagata, serta berbagai macam teks tantra. Oleh karena itu menjadi seorang Acarya bukanlah suatu hal yang mudah, sebab paling tidak Anda harus memahami dengan jelas berbagai teks tantra, ajaran Sutrayana, ajaran Tantrayana, Hinayana, Mahayana dan Vajrayana, bukan hanya sembarang ingin menjadi Acarya, suatu ketika orang menguji Anda dan menanyakan apa itu Tiga Bagian Dasar dari Tantrayana? Apa itu Anuttarayogatantra? Anda tidak memahami semuanya. Anda harus memahami dengan jelas berbagai tata ritual, puja, mudra, visualisasi dan pembuktian nyata, ini semua bukan hal yang mudah, Anda juga harus bersadhana dengan tekun, untuk menjadi seorang Vajracarya sejati tidaklah mudah, selain harus memahami hal-hal tersebut, Anda masih harus melakukan praktik, benar-benar mengaplikasikannya, sampai pada akhirnya Anda membuka diri sendiri, memperoleh Anuttaraprajna (Kebijaksanaan Luhur Tertinggi) dan Anuttarabhijna (Kemampuan Batin Tertinggi), inilah Mahavidyadharavajracarya yang sejati, inilah Vajracarya yang sejati. Tidaklah berguna apabila Acarya hanyalah sebatas gelar, harus menjadi seorang Acarya yang sejati.
Seorang Acarya sejati harus mengembangkan Prajna, memahami kebenaran alam semesta. Mengembangkan abhijna, memiliki semua abhijna, bahkan menguasai Sad-abhijna, termasuk di dalamnya adalah anasrava (tak tiris), semua Prajna tidak tiris, tubuh dan batin tidak tiris, semua telah lengkap, dengan demikian merupakan Vajracarya yang benar-benar memiliki kapasitas dan dapat mencapai kesempurnaan.
Pengulasan hari ini sampai di sini.
Om Mani Padme Hum.