434 - Tingkatan Acarya (2)

Kita mengulas tingkatan Acarya, sebelumnya kita telah mengulas empat tingkatan Acarya, yaitu Acarya, Mahacarya, Mahavajracarya dan Mahavidyadharavajracarya.

Menjadi seorang Acarya harus memahami semua ajaran Buddha dan cara bersadhana yang baik, ini adalah kriyatantra. Setelah memahaminya, Anda juga harus mempraktikkannya, menyempurnakan teori dan praktik, serta tekun bersadhana. Saat ketekunan bersadhana telah menghasilkan abhijna dan Prajna Anuttara, barulah disebut sebagai Mahavidyadharavajracarya. Seorang Acarya harus banyak pengetahuan dan memahami banyak hal, selain itu juga harus memenuhi semua harapan para insan. Setelah Anda memiliki abhijna dan Prajna Anuttara, barulah dapat menuntun dan menyempurnakan para insan.
 
Di sini saya perlu menegaskan, sebagai seorang Acarya, Anda harus memiliki tiga macam kekuatan, yang pertama adalah Anda harus memiliki kekuatan adhistana, contohnya saat mengabhiseka umat, Anda harus memahami doktrin dan tata cara abhiseka, apa itu abhiseka? Apa manfaat abhiseka? Bagaimana mengadhistana para insan? Adhistana bukan hanya menjamah kepala umat, yang demikian semua orang juga bisa, pulang ke rumah Anda juga bisa mengumpulkan istri dan anak, kemudian mengatakan: “Kemari, saya akan menjamah kepala kalian.” Siapa pun bisa menjamah kepala, namun di manakah kekuatan adhistana? Ini sangat penting, seperti misalnya dalam sebuah abhiseka, Anda harus memasukkan benih Buddha ke dalam hati siswa, benih Buddha ditaburkan dalam hati siswa, inilah abhiseka, memasukkan yidam ke dalam hati siswa, Anda harus mengetahui aksara mantra, kemudian padma hati siswa mekar, di tengah cakracandra dalam hatinya terdapat aksara mantra, Anda harus memasukkan aksara mantra ke dalam cakracandra di hatinya, terdapat doktrin abhiseka, seorang Vajracarya yang sejati memahami itu semua dan benar-benar mampu memasukkan benih Buddha ke dalam hati siswa, ini adalah kekuatan adhistana.

 Selain itu adalah kekuatan mengikis karmavarana (rintangan karma), Anda mengadhistananya berarti sedang mengikis karmavarana siswa, selain itu, seorang Vajracarya sejati harus mampu melakukan sadhana untuk mengikis karmavarana siswa. Misalnya, Anda mengamati seorang siswa yang datang menghadap kepada Anda, nampak energi buruk yang menjerat siswa tersebut, apa itu energi buruk? Gangguan makhluk halus. Siswa itu mengatakan kepada Anda: “Pundak saya sangat sakit!”, begitu seorang Vajracarya sejati melihatnya: “Di pundak Anda terdapat bayangan gelap dari roh ular yang menjerat dan menggigit syaraf di bagian tersebut, tentu saja Anda merasa sakit!”, tangan seorang Vajracarya sejati diulurkan, mampu menarik keluar bayangan gelap itu, kemudian membuangnya. Setelah dia pulang, pundaknya tidak lagi sakit, ini adalah maitri, karuna, mudita dan upeksha, mengatasi penderitaan siswa. Seorang Vajracarya sejati mampu mengamati pelatihan seseorang, mampu melihat energi buruk yang dibawa seseorang, mampu melihat energi positif yang dibawa oleh seseorang, mampu mengetahui energi pada tubuh seseorang. Saat itu Anda benar-benar memiliki ‘power’ , mampu mengikis karmavarana umat.

Contohnya, ada seseorang yang mengalami insomnia, begitu Mahaguru  mengamatinya, wah! Dia sudah mengalami insomnia selama bertahun-tahun, makhluk halus mengganggunya sehingga dia tidak bisa tidur, perlu menuliskan aksara mantra pada tubuhnya, di bagian depan dan belakang tubuhnya semua ditulisi dengan aksara mantra tantra. Kemudian memohon Buddha Bodhisattva mengadhistananya, mengikis karmavarananya. Setelah menuliskan aksara mantra, makhluk halus itu tidak lagi dapat menempel pada tubuhnya. Begitu makhluk halus itu pergi, malam harinya dia langsung tidur dengan nyenyak, sejak saat itu hingga seterusnya dia dapat tidur dengan nyenyak, Anda harus menguasai berbagai metode. Seorang Vajracarya sejati mampu mempergunakan Mantra Navaksara (9 aksara) dan Mudra Empat Vertikal dan Lima Horizontal, sanggup menolong siswa, mampu menyingkirkan gangguan makhluk halus.

Oleh karena itu, kita harus mampu melihat apakah pada tubuh seseorang terdapat energi buruk. Apakah dia mengalami insomnia, memahami kondisinya, kita mampu mengatasi penderitaanya, inilah maitri, karuna, mudita dan upeksha, seorang Vajracarya sejati harus demikian, mampu mengatasi penderitaan umat. Banyak sekali penderitaan para insan, seperti permasalahan rumah tangga, rintangan makhluk halus, kurang berkah, banyak bencana, Anda mampu menggunakan sadhana santika, paustika, vasikarana dan abhicaruka untuk menolong mereka.

Selain itu, seorang Vajracarya sejati harus memahami kiat-kiat bersadhana, sebab dia sendiri telah menekuninya, sehingga dia mengetahui kunci bersadhana, dia adalah seorang yang kembali lagi, sehingga mampu membimbing siswa, mengajarkan kiat-kiat bersadhana kepada para siswa, tidak hanya dalam hal teori dan tata ritual belaka, namun pengalaman Anda sendiri sebagai seorang sadhaka, inilah kiat bersadhana. Kiat bersadhana dalam Tantrayana sangat penting, Anda adalah seorang Vajracarya, jalan yang pernah Anda tempuh, berbagai kiat dalam menghadapi berbagai kondisi, Anda mampu mengajarkan semuanya kepada siswa, ini sangat penting. Saat siswa mengalami persoalan dalam bersadhana, Anda memahami kondisi tersebut, Anda mengetahui metode yang dapat digunakan untuk mengatasinya, ini semua adalah sebuah kiat. Bagaimana cara beryukta, bagaimana manunggal dengan sinar alam semesta, bagaimana Tercerahkan, di dalamnya terdapat banyak kiat dan kunci, hanya seorang Vajracarya sejati yang mampu mengajarkannya. Bagi yang tidak pernah menekuninya, maka tidak akan sanggup mengajarkannya, bagi yang pernah menekuni, pernah menempuh jalan tersebut dan telah Tercerahkan, maka ia mampu mengajarkan kiat dan kunci utama dari Pencerahan.
 
Demikianlah, seorang Vajracarya sejati memiliki tiga hal, yaitu: kekuatan adhistana, kekuatan mengikis karma dan kiat bhavana.

Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。