439 - Prabhasvara

Hari ini kita mengulas Prabhasvara (Terang Paling Murni). Prabhasvara merupakan istilah yang hanya ada dalam Tantrayana, terlebih dahulu kita akan mengulas sumbernya.

Sang Buddha duduk bermeditasi di bawah Pohon Bodhi, hingga akhirnya menyaksikan kemunculan Bintang Timur, saat itulah Ia mencapai Pencerahan, demikianlah yang tercatat dalam sutra, kita sudah pernah berkunjung ke lokasi tersebut dan melihat Pohon Bodhi. Kita juga telah melihat keseluruhan bangunan Vihara Mahabodhi. Pada awal bhavana, Sang Buddha pernah bertapa di Hutan Uruvela, kita juga pernah mengunjunginya, dari Sungai Niranjana, melihat ke arah ini, dapat terlihat Gunung Salju, kemudian di sebelah sana adalah Hutan Uruvela. Gunung Salju tidak bersalju, hanya saja disebut sebagai Gunung Salju. Sekarang air Sungai Niranjana telah kering, dahulu Sang Buddha mandi di sana. Ia pernah menyeberangi Sungai Niranjana kemudian bermeditasi di bawah Pohon Bodhi. 

Apa yang ditekuni-Nya di Hutan Uruvela? Ia menekuni meditasi tanpa persepsi, dahulu orang suci di India juga disebut sebagai Rsi, tingkatan bhavana tertingginya adalah Surga Avrha, yaitu tidak memersepsikan apa pun, memasuki kondisi tanpa persepsi, inilah Surga Avrha. Kemudian, Sang Buddha juga menekuni meditasi bukan persepsi bukan pula non-persepsi, surga tertinggi di arupadhatu adalah Surga Bukan Persepsi Bukan Pula Non-persepsi. Namun sampai di sana, mengalami kebuntuan, tidak dapat menembus, Ia telah mencapai tingkatan tertinggi dalam meditasi yaitu Surga Bukan Persepsi Bukan Pula Non-persepsi, terus berada di sana, tidak dapat menembusnya, oleh karena itu Ia memutuskan untuk keluar dari Hutan Uruvela, tiba di bawah Pohon Bodhi untuk bermeditasi, hingga akhirnya menyaksikan Bintang Timur, dan Tercerahkan.
    
 Sesungguhnya, dalam Tantrayana, Bintang Timur adalah Prabhasvara, apa itu Prabhasvara? Prabhasvara dapat dikatakan adalah sinar terang keagungan yang sejati di alam semesta ini. Dapat dikatakan merupakan mula dari kesadaran semua makhluk hidup di semesta. Siapa di antara kalian yang pernah menyaksikan Prabhasvara? Semua yang saat ini duduk di sini, siapakah yang pernah menyaksikan Prabhasvara? Silakan angkat tangan. Hanya saya seorang yang angkat tangan.

Saya telah menyaksikan Prabhasvara, apabila ucapan Mahaguru Lu ini dusta, atau sesungguhnya dia tidak pernah menyaksikan Prabhasvara namun mengatakan pernah menyaksikannya, maka saya bersumpah, dalam Bahasa Inggirs disebut: ‘I swear’. Saya ingat sumpahnya adalah: “Wosuiliao!”

Saya benar-benar telah menyaksikan Prabhasvara, sebab saat menyaksikannya, saya mengatakan kepada diri sendiri: “Hari ini yang engkau saksikan adalah Prabhasvara.”, dari manakah asalnya? Prabhasvara berasal dari batin sendiri. Dalam bhavana jangan berpikiran: “Oh! Sang Buddha menyaksikan Prabhasvara di Timur, dan Ia pun Tercerahkan.”, kemudian setiap subuh, kalian semua pergi keluar untuk bermeditasi menghadap Timur, ingin melihat Bintang Timur, dan akhirnya Anda pun melihatnya, Wah! Aku telah melihat Bintang Timur! Berarti aku telah Tercerahkan! Sebenarnya bukan demikian, sesungguhnya bintang tersebut berasal dari batin diri sendiri, terlebih dahulu batin diri bersinar, kemudian barulah Prabhasvara eksternal di alam semesta akan bersinar, namun apabila internal Anda tidak bersinar, maka Prabhasvara eksternal juga tidak akan bersinar. Terlebih dahulu batin sendiri harus memancarkan sinar. Tantrayana mengajarkan supaya batin Anda memancarkan sinar, barulah Prabhasvara agung alam semesta akan nampak, namun apabila batin sendiri tidak bersinar, dan Anda menghayalkan sinar eksternal, maka itu adalah suatu hal yang mustahil. 

Oleh karena itu, sinar internal harus nampak terlebih dahulu, barulah Prabhasvara agung alam semesta akan nampak sepenuhnya, bagaikan sebuah rumah yang gelap, kemudian Anda menyalakan sebuah pelita dan masuk, maka rumah itu akan terang. Harus menyalakan pelita kecil ini terlebih dahlu, maka barulah Anda dapat melihat dengan jelas sinar agung alam semesta.

Di bawah Pohon Bodhi ada banyak sadhaka, semua duduk di sana menghadap ke arah Timur, dan berharap dapat menyaksikan Bintang Timur, mereka tidak mengetahui bahwa terlebih dahulu perlu menyalakan pelita hati, setelah hati bercahaya, maka Bintang Timur itu akan nampak, Prabhasvara sungguh sangat menakjubkan, sebab di alam semesta ini Anda bagai berada dalam kegelapan dan tidak dapat melihat apa pun, walau Anda memang dapat melihat dunia material, namun Anda tidak dapat melihat Prabhasvara tanpa wujud. Setelah Anda menyalakan pelita hati, Anda dapat melihat dengan detail, bahwa di tiap  ruang terdapat Prabhasvara. 

Dari Prabhasvara kecil berubah menjadi rantai vajra, kemudian rantai vajra berubah menjadi Prabhasvara agung, kemudian Prabhasvara agung menjadi Negeri Buddha, Para Buddha berada di dalamnya.

Pelatihan diri Tantrayana bukanlah meminta Anda untuk melihat Bintang Timur, melainkan menekuni bhavana hingga merealisasikan Prabhasvara terang yang telah ada dalam batin diri sendiri.
 
Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。