441 - Gatha Termasyhur dari Guru Padmasambhava (1)

Hari ini kita mengulas sabda dari Guru Padmasambhava. Guru Padmasambhava adalah seorang perintis Tantrayana Tibet.

Vihara pertama di Tibet adalah Vihara Samye, yang didirikan oleh Guru Padmasambhava. Yang membabarkan Tantrayana di Tibet adalah Guru Padmasambhava. Asal-usul Guru Padmasambhava sangat luar biasa, Ia bermanifestasi dari padma, oleh karena itu disebut sebagai Yang Terlahir dari Padma (Padmasambhava). Ia adalah seorang bayi yang bermanifestasi dari dalam padma di kolam padma Danau Danakosha di Udiyana. 

Menurut Kitab Tantra, Shakyamuni Buddha sendiri pernah membabarkan Dharma di Udiyana, ini tidak tercantum dalam teks Sutrayana, namun tercatat dalam Kitab Tantra. Indrabhuti, Raja Negeri Udiyana, juga merupakan keturunan suku Shakya, sehingga memiliki jalinan afinitas, sebab Sang Buddha sendiri juga merupakan suku Shakya. Sesuai dengan yang dikatakan oleh Shakyamuni Buddha, Para Daka-dakini dan Para Dharmapala pernah mengadhistana tempat tersebut. Secara lahiriah tempat tersebut adalah sebuah negara, namun secara spiritual pernah diadhistana oleh Sakyamuni Buddha, di sana terdapat sebuah Ksetraparisuddhi yang disebut Udiyana, di sanalah Guru Padmasambhava terlahir. 

Karena Ia terlahir tanpa ayah dan ibu, maka ada yang bertanya kepada-Nya: “Siapakah ayah dan ibumu?”, jawaban Guru Padmasambhava merupakan kalimat yang saat ini sangat termasyhur. Beliau mengatakan: 

Prajna sebagai ayah, 
Maitrikaruna sebagai ibu, 
Anutpada-anirodha sebagai negeri,
Terang luar dan dalam sebagai batin,
Penaklukkan sebagai Dharmasana.

Inilah kalimat yang diucapkan-Nya. Kalimat ini sangat luar biasa, sebab asal-usul Guru Padmasambhava adalah, tubuh dari Amitabha Buddha, mantra-Nya adalah: “Om A Hom. Biezha. Gulu. Beima. Xidi. Hom. Xie.”, bijaksara-Nya adalah bijaksara Amitabha Buddha. Lihatlah bijaksara-Nya, maka di sanalah sumber-Nya, Ia berasal dari Amitabha Buddha. 

Beliau merupakan emanasi tubuh, ucapan dan pikiran, ada yang mengatakan Ia adalah emanasi maitrikaruna Avalokitesvara, kalimat-Nya yang pertama adalah: “Prajna sebagai ayah.” Prajna ini luar biasa. Begitu mulai, Ia telah mengatakan Prajna, pembabaran Dharma yang telah dilakukan oleh Shakyamuni Buddha selama seumur hidup adalah Prajna, Prajna sebagai ayah. Tiongkok memiliki peribahasa, “Katak di dasar sumur.”, saat katak di dasar sumur menengadah ke langit, Wah! Langit itu bundar dan sangat kecil, ternyata langit hanya begitu saja. Katak di dasar sumur merepresentasikan tidak punya kebijaksanaan, seandainya dia melompat keluar, ia akan mengetahui bahwa ternyata langit sangat luas, karena ia dungu, maka ia tidak mengetahui luasnya langit, sebab yang terlihat olehnya sangatlah kecil. Kadang kala kita menertawakan orang lain, “Pandangan sekecil kacang.” (berpandangan dangkal), pandanganya kecil seperti kacang, ini sama dengan mengatakannya sebagai katak di dasar sumur, tidak punya kebijaksanaan. 

Sangat banyak insan yang tidak memiliki kebijaksanaan, oleh karena itu bagi yang menekuni Buddhisme, Prajna adalah akar Anda. Apakah Sang Buddha memiliki Prajna? Shakyamuni Buddha adalah Auttarasamyaksambodhi, setelah Anda mempelajari sekian banyak kitab Buddha, kemudian mempelajari kitab-kitab agama lain, seperti Alkitab, Al-Qur’an, Doa Rosario, lihatlah, yang mengulas trisahasramahasahasralokadhatu hanya Shakyamuni Buddha. Berapa luasnya trisahasramahasahasralokadhatu? Tak terhitung luasnya, hanya pandangan Shakyamuni Buddha yang sanggup menembus trisahasramahasahasralokadhatu, Astronomi dewasa ini baru mengkonfirmasi kebenaran trisahasramahasahasralokadhatu, sedangkan dalam Alkitab hanya ada satu bumi, satu matahari, dan satu bulan, dalam Al-Qur’an juga hanya satu bumi, satu matahari dan satu bulan, hanya Shakyamuni Buddha yang mampu menyaksikan trisahasramahasahasralokadhatu. Dalam Tripitaka juga terdapat Navapatra Sutra, Navapatra Sutra adalah sutra mengenai navagraha, sungguh unik! Saat itu Shakyamuni Buddha bahkan membabarkan Navapatra Sutra, inilah Kebijaksanaan Tertinggi! Pandangan-Nya sangat mendalam, sangat jauh, bahkan tanpa batas, demikian pula dengan Prajna.

Oleh karena itulah Prajna sebagai ayah, apa yang kita tekuni hari ini, bertujuan merealisasi Prajna, merealisasi Prajna Anuttara dari Tathagata. Apabila Anda memiliki Prajna ini, berarti Anda sangat transenden, memahami kebenaran semesta, mengetahuinya dengan jelas, tidak akan teperdaya. Tanpa Prajna, semua masih teperdaya, tidak hanya teperdaya oleh batinnya sendiri, juga teperdaya oleh segala fenomena eksternal. Oleh karena itu, merealisasi Prajna demi memahami Kebenaran Tertinggi.

Om Mani Padme Hum.


慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。