445 - Gatha Termasyhur dari Guru Padmasambhava (5)
Kita lanjutkan pengulasan gatha Guru Padmasambhava:
Prajna sebagai ayah,
Maitrikaruna sebagai ibu,
Anutpada-anirodha sebagai negeri,
Terang luar dan dalam sebagai batin,
Ketidakmelekatan sebagai Dharmahara,
Penaklukkan sebagai Dharmasana.
Hari ini kita mengulas, “Terang luar dan dalam sebagai batin.”
Dalam Tantrayana ada sebuah thangka yang menggambarkan Tubuh Sinar Pelangi Guru Padmasambhava, dari cakra anahata memancarkan sinar aneka warna secara melingkar ke arah kanan, warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, magenta dan ungu, sinar-sinar ini menjadi sinar pelangi, sekujur tubuh-Nya menjadi sinar pelangi, wujud manusia-Nya tidak lagi terlihat, hanya nampak bentuk Guru Padmasambhava secara garis besar, semua bagian tubuh telah menjadi sinar pelangi.
Banyak Mahasiddha Tantra, yang pada saat kremasi, di angkasa muncul pelangi, pelangi ini menembus angkasa biru. Ada juga pelangi yang tegak lurus, tegak lurus dari tempat kremasi hingga ke angkasa. Mahasiddhi Sinar Pelangi yang kita ulas ini merupakan pencapaian Sinar Pelangi amara (tiada kematian) dari Guru Padmasambhava, sebelumnya kita telah mengulas perihal tak lahir dan tak mati, kesadaran-Nya berubah menjadi seutas pelangi, melesat ke angkasa, berpulang pada Asali, menanti kedatangan berikutnya, tak lahir dan tak mati.
“Terang luar dan dalam sebagai batin.”, kita akan mengulas batin, yang dimaksud dengan batin bukanlah jantung atau hati jasmani, batin ini tidak berwujud. Agama Buddha sering membahas perihal batin, tidak berwujud, sangat sukar digambarkan. Pembahasan batin dalam Tantrayana, seperti yang dikatakan Guru Padmasambhava, dilambangkan dengan Terang. Oleh karena itu, pencapaian tertinggi Sadhana Tantra Zhenfo adalah Vimalaprabha (Terang Kemurnian) dari Kesunyataan, setelah Anda mencerahi Kesunyataan, maka Vimalaprabha akan terpancar dari Kesunyataan, demikianlah melambangkan batin. Guru Padmasambhava mengatakan, terang luar dan dalam sebagai batin, Vimalaprabha merepresentasikan batin. Sesungguhnya apa yang hendak kita buktikan melalui bhavana? Yaitu Terang, pencapaian Terang merupakan pembuktian.
Apa itu Terang Dalam? Apa itu Terang Luar? Saya telah mengulasnya berulang kali, bhavana Tantrayana dibagi menjadi sadhana eksternal dan sadhana internal. Sadhana eksternal adalah Sadhana Istadevata, Anda merealisasikan Istadevata, yang juga merupakan Kesadaran Semesta, Terang Semesta yang semula ada, kita menyebutnya sebagai Terang Luar, merupakan Istadevata eksternal. Apa yang disebut dengan Terang Dalam? Terang Dalam adalah Istadevata internal Anda, Terang yang Anda hasilkan sendiri, dengan Terang Luar dari semesta, disebut sebagai Terang luar dan dalam. Di saat keduanya manunggal, luar dan dalam tiada rintangan. Oleh karena ada sebuah kalimat dhyana, begitu rintangan luar dan dalam dihancurkan, tiada lagi perbedaan antara luar dan dalam, saat itu luar dan dalam telah manunggal. Tantrayana membahas Terang Dalam diri sendiri, manunggal dengan Terang Luar, disebut sebagai Phalavimalaprabha (Buah Terang Kemurnian). Vimalaprabha anak manunggal dengan Vimalaprabha induk, menjadi Phalavimalaprabha, inilah pemanunggalan Terang Dalam dan Terang Luar, tiada lagi rintangan antara luar dan dalam. Bhavana adalah merealisasi Terang luar dan dalam sebagai batin, batin tidak berwujud, dilambangkan dengan Vimalaprabha.
Berikutnya, Beliau menyatakan, “Ketidakmelekatan sebagai Dharmahara.”, para insan melekat pada atribut lahiriah, saat bhavana Anda mampu memahami hakikat segala kemelekatan, menjadi tidak melekat, maka itulah Dharmahara (Makanan Dharma), makanan yang dimaksud di sini bukanlah materi yang dimakan, melainkan makanan Dharma. Tingkatan tertinggi dalam bhavana adalah ketidakmelekatan. Oleh karena itu, saya pernah mengatakan, apabila harus mengungkapkan kiat bhavana diri sendiri, maka hanya ada dua kata: menyingkirkan kemelekatan, dengan demikian tingkatan bhavana Anda telah melampaui.
Oleh karena itulah Guru Padmasambhava menyatakan, “Ketidakmelekatan sebagai Dharmahara.”, bhavana bertujuan menyingkirkan berbagai kemelekatan. Para insan di dunia saha ini melekat pada nama, pada reputasi, pada keuntungan, pada harta, kedudukan, jabatan, keluarga, putra dan putri, meletakkan semua harapannya pada putra dan putrinya, ada juga yang melekat pada asmara, melekat pada teman, bahkan ada juga yang melekat kepada segala sesuatu, melekat pada materi, rumah, mobil, dan perhiasan. Saat sadhaka berhasil menyingkirkan kemelekatan tersebut, yang tersisa hanyalah Terang dalam batin. Satu-satunya jalan untuk menampakkan Terang batin adalah membuang segala kemelekatan. Selama Anda belum membuangnya, Buddhata tidak akan nampak.
Gatha dari Guru Padmasambhava ini telah mencakupi keseluruhan bhavana.
Om Mani Padme Hum.