449 - Asta Asadharanasiddhi Guru Padmasambhava (3)
Kita lanjutkan ulasan Asta Asadharanasiddhi Guru Padmasambhava, kedelapan pencapaian internal ini antara lain, Mencerahi Batin, Menyaksikan Buddhata, Svayambhu, Anutpada, Anirodha (Amara), Dirghaayus, Jalus dan Maha Ati (Dzogchen / Kesempurnaan Agung).
Beberapa hari yang lalu kita telah mengulas Mencerahi Batin dan Menyaksikan Buddhata, hari ini kita ulas Svayambhu, artinya adalah leluasa. Tiap sadhaka mendambakan pencapaian keleluasaan jiwa dan raga, sebab ini adalah yang terbaik. Tubuh jasmani belum tentu bisa leluasa, namun di saat tubuh jasmani tidak bisa leluasa, batin Anda harus tetap leluasa. Selain itu, adakalanya Anda merasa tekanan lingkungan sangat kejam, sehingga timbul kerisauan dan penderitaan, jiwa dan raga tidak leluasa. Seorang sadhaka yang mencapai tingkatan tertentu, jiwa dan raganya akan leluasa. Di saat tubuh tidak dapat leluasa, paling tidak batin Anda tetap harus leluasa.
Adakalanya sadhaka Sutrayana mengalami ketidakleluasaan tubuh jasmani, sebab mereka tidak mengolah jasmani, tidak mengolah prana, nadi dan bindu. Namun batinnya tetap diharuskan untuk leluasa, inilah keberhasilannya, tidak hanya sadhaka Tantra yang mempunyai pencapaian, sedangkan Sutrayana tidak punya pencapaian, belum tentu demikian. Anda berbaring di ranjang selama sepuluh tahun, menderita sakit penyakit, jasmani tidak dapat leluasa, namun batin tetap leluasa, dengan demikian juga dapat meraih pencapaian. Oleh karena itu, bukan hanya karena dia sering sakit berarti dia tidak punya pencapaian, sesungguhnya batin itu leluasa, ini sangat penting. Dahulu di saat kita duduk di bangku sekolah, guru mengisahkan, Konfusius mempunyai seorang siswa yang sangat miskin, bernama Yanyuan, di luar sedang hujan lebat, tempat tinggalnya sangat reyot dan bocor, di dalam juga turun hujan kecil. Suatu hari Konfusius mengunjunginya, di dalam rumahnya ada sebuah kecapi, dia sedang memetik kecapi. Sekali pun di luar hujan lebat dan di dalam sedang bocor, dia tetap mampu memainkan kecapi dengan riang. Adakalanya ada tekanan dari lingkungan, sehingga timbul kerisauan, namun batin Anda tetap harus leluasa, seorang sadhaka, setidaknya harus mampu mencapai keleluasaan batin, dalam delapan pencapaian internal ada pencapaian Svayambhu. Di saat Anda leluasa, penderitaan tidak akan memengaruhi Anda, kegembiraan juga tidak memengaruhi Anda. Saat Anda telah mencapai tingkatan tersebut, sekali pun Anda berada di neraka, neraka akan berubah menjadi surga. Anda tidak akan terpengaruh segala gangguan, inilah keleluasaan. Seorang sadhaka yang mencapai tingkatan ini, barulah tergolong sebagai Mahasukha dan Terang. Tantrayana banyak membahas perihal Mahasukha dan Terang.
Mahaguru telah mencapai Mahasukha, sukha abadi dan kemurnian, Saat Anda telah mencapai sukha abadi atau Mahasukha, tidak ada yang dapat merisaukan Anda. Banyak yang sering mengatakan, “Hidup saya sangat sengsara, sangat risau, setiap hari pusing tujuh keliling!”, Anda tidak akan demikian, mengapa? Sebab melalui penekunan Tantrayana, Anda dapat memperoleh sukha abadi. Setelah Anda memperoleh sukha abadi, Anda akan leluasa, sebab sukha ini melampaui segala kerisauan, batin Anda dapat leluasa dan melampaui segala kerisauan. Memang benar, kerisauan itu ada, lingkungan juga tidak baik, kadang cuaca juga bisa menyusahkan. Seperti beberapa hari ini, di Seattle sangat panas, sepertinya hari ini sudah lebih baik, meskipun matahari bersinar, tapi masih ada angin. Cuaca yang sangat panas mengusik Anda, sehingga Anda tidak ingin mengenakan sehelai benang pun, demikian juga ada baiknya, menutup pintu dan jendela, kemudian tidak mengenakan sehelai benang pun, dan mandi menggunakan air dingin, wah! Sangat nyaman, tanpa mengenakan sehelai benang pun, beraktivitas di dalam kamar sendiri , sangat rileks, bahkan masih bisa beranjali dan melafal Nama Buddha. Adakalanya saat cuaca sangat panas, Anda juga bisa menjadi risau, merasa tidak nyaman karena sekujur tubuh berkeringat. Namun cuaca dingin juga bisa menekan Anda, di saat cuacanya sangat dingin, Anda malas bangun tidur, ini juga merupakan salah satu jenis tekanan lingkungan atau cuaca. Tetapi, sesungguhnya, ada yang lebih hebat daripada lingkungan, yaitu tekanan dari sakit penyakit. Namun seorang sadhaka sejati, sekali pun sakit parah, tetap mampu melampauinya, Anda menikmati derita sakit, inilah keleluasaan batin. Apabila di saat sakit Anda masih bisa menikmati penderitaan tersebut, batin dalam kondisi leluasa, berarti itu merupakan hal yang sangat mulia. Menikmati derita sakit? Saya lihat di dunia ini sangat jarang yang mampu menikmati derita sakit, sebab sakit adalah yang paling sengsara, namun apabila Anda masih mampu leluasa di kala sakit, maka disebut sebagai keleluasaan batin, luar biasa. Guru Padmasambhava telah mencapai tingkatan Svayambhu, Beliau memiliki batin leluasa, Beliau telah melampaui segalanya.
Batin saya sangat leluasa, melampaui segala kerisauan, bahkan derita di neraka juga menjadi surga, sekali pun tubuh ini sakit, Anda mampu melampaui derita sakit, segala kerisauan tidak akan menimpa Anda. Demikianlah pengulasan bagian dari Asta Asadharanasiddhi Guru Padmasambhava, Mencerahi Batin, Menyaksikan Buddhata dan Svayambhu atau keleluasaan yang melampaui segalanya.
Om Mani Padme Hum.