468 - Syarat Mencapai Kebuddhaan (2)
Kita mengulas syarat mencapai Kebuddhaan. Guru Padmasambhava mengatakan, yang pertama, Anda harus menyadari bahwa kelahiran dan kematian adalah persoalan besar, dan anitya sangatlah cepat. Mengapa perlu menyadarinya? Sebab begitu Anda menyadarinya, barulah Anda akan berniat untuk menekuni bhavana. Sebelum Anda menyadarinya, Anda selalu berada dalam keduniawian, menjalani kehidupan duniawi. Saat Anda telah menyadari bahwa kelahiran dan kematian adalah persoalan besar, dan anitya sangatlah cepat, barulah timbul niat untuk berbhavana.
Kita membahas betapa menakutkannya usia tua, datangnya juga sangat cepat. Di masa muda, saya tidak memikirkan usia tua, saat ini, sangat jarang orang yang mengatakan bahwa saya muda, saat siswa berjumpa dengan saya, mereka tidak mengatakan: “Mahaguru, Anda kelihatan muda!”, mereka tidak berkata demikian, maka saya mengetahui diri ini sudah semakin tua.
Dahulu, di masa muda, orang yang berjumpa dengan saya mengatakan: “Wah! Anda sangat muda!”, sangat enak didengar. Sekarang yang menyenangkan semakin sedikit, saat-saat yang santai juga sangat jarang. Dahulu dikatakan, “Sejak zaman dahulu, orang yang bisa mencapai usia 70 tahun sangatlah jarang.”, apabila saat ini Anda telah berusia 50 tahun, setelah usia 50 tahun, berarti sudah memasuki usia senja. Saat Anda memasuki kondisi tersebut, Anda akan mengetahui betapa menakutkannya usia tua.
Kemarin saya memeriksa lokasi di sebuah bukit di Redmond. Saat turun dari mobil dan hendak menyeberang jalan, kendaraan berlalu-lalang dengan sangat cepat. Dahulu di masa muda, saya menyeberang jalan dengan berlari, sekarang lebih jarang berlari. Saat menyeberang jalan, karena kendaraan melaju sangat cepat, Anda berada di tengah-tengah lalu-lalang kendaraan, Anda harus berlari dengan cepat.
Saat itu saya berpikir, di masa kecil saya dapat berlari sangat cepat sejauh 100 meter, saya mengira di masa kecil berlari 100 meter, saya berlari menggunakan kecepatan 100 meter untuk menyeberang jalan. Sekarang, saat berlari, saya merasakan tubuh ini menjadi semakin berat, inilah betapa mengerikannya usia tua. Kecepatan Anda saat ini, dibandingkan dengan kecepatan dahulu, sekarang lebih lambat.
Ada satu hal lagi, kecepatan turun dari mobil. Dahulu saat saya duduk di dalam mobil, bisa turun dengan sangat cepat, begitu membuka pintu, seluruh tubuh langsung loncat keluar, di masa muda seakan-akan memiliki ilmu meringankan tubuh, sekali loncat langsung keluar, mengerahkan ilmu meringankan tubuh, tubuh terasa sangat ringan.
Sekarang duduk di dalam mobil, orang membukakan pintu, masih perlu menarik saya, keluar sambil tangan mendorong kursi, perlu berusaha untuk keluar dari mobil, gerakannya semakin lamban.
Ada lagi, di masa muda saat Anda hendak bernamaskara pada Buddha, begitu membungkuk, kepala menyentuh lantai, sekali memantul, sekujur tubuh langsung berdiri tegak, kemudian lanjut bernamaskara. Saya merasa sangat kasihan saat melihat orang tua yang bernamaskara, apalagi dahulu, saat saya melihat orang lanjut usia hendak bernamaskara, mereka tidak sanggup lagi membungkukkan badan. Sekalipun berhasil membungkukkan badan, kepala menyentuh lantai, namun tidak sanggup berdiri lagi, susah payah berusaha, memaksakan diri untuk bangkit. Saat Anda berusaha untuk memapahnya, dia malah memelototi Anda: “Untuk apa Anda memapah saya? Saya belum tua, Anda memapah saya, itu tandanya saya sudah tua.” Tapi jika tidak memapahnya, sekalipun telah bersusah payah mengangkat kepalanya, tetap tidak bisa bangkit.
Usia tua sungguh menakutkan, datangnya sangat cepat, saya beritahu Anda, hanya sekejap mata, Anda sudah memasuki usia tua. Jangan dikira saat ini Anda masih berusia 30 sekian, dahulu saat baru tiba di Amerika, saya juga berusia 30 sekian. Dalam sekejap mata, Anda langsung berusia 50 sekian, saat ini saya Berdharmadesana di sini, sekejap mata, sudah 70 sekian tahun. Dalam sekejap mata, sangat cepat, anitya sangatlah cepat. Hanya dalam sekejap mata, dunia ini binasa, inilah kecepatan anitya, Anda harus menyadarinya.
Bhavana tidak bisa menunggu usia tua, ada satu kalimat, “Semua roh gentayangan adalah pemuda dan pemudi.”, artinya sangat banyak orang yang meninggal dunia di usia muda, oleh karena itu, menekuni Bodhi tidak bisa menunggu usia tua, “Semua roh gentayangan adalah pemuda dan pemudi.”
Kelahiran dan kematian adalah persoalan besar, apabila dalam kehidupan saat ini Anda tidak mengatasi kelahiran dan kematian, Anda hendak menunggu hingga kapan? Apakah menunggu hingga kehidupan mendatang? Hendak menunggu hingga berapa kehidupan? Oleh karena itulah, kelahiran dan kematian adalah persoalan besar.
Guru Padmasambhava mengatakan, selain kelahiran dan kematian adalah persoalan besar, hal-hal lainnya bukanlah persoalan. Tanah, lahan, profesi, bisnis, semuanya bukan persoalan. Orang-orang gemar meramal nasib, Mahaguru bisa memeriksa nasib, juga bisa membaca wajah. Apakah akurat? Sangat akurat. Saya melihat Anda, wajah seorang sadhaka memancarkan prana kemurnian yang merupakan prana sadhaka. Anda adalah seorang pebisnis, di wajah Anda nampak uang kertas, memancarkan prana seorang broker. Seorang pelajar, memancarkan prana buku. Saat Mahaguru membaca wajah, begitu mengamati langsung mengetahui Anda adalah seorang pelajar, sebab wajah Anda memancarkan prana buku.
Anda adalah pebisnis, langsung memancarkan prana broker, prana yang khusus akan terpancar. Begitu mengamati Anda, saya langsung mengetahui Anda adalah seorang petani, sebab wajah Anda memancarkan prana tanah, yang memancarkan prana tanah adalah seorang petani. Apabila pada wajah Anda ada elemen logam, bukan emas, tapi besi, berarti Anda adalah seorang pekerja.
Saya bahkan dapat mengetahui bidang apakah pekerjaan Anda, logam, kayu, air, api atau tanah, semua dapat saya ketahui, semua akan nampak dari wajah. Namun ini semua tidak bermanfaat, sebab persoalan besar adalah kelahiran dan kematian.
Wajah seorang sadhaka memancarkan prana murni, namun ini juga tidak bermanfaat, ini masih tergolong lokiya (ranah duniawi). Bhavana yang sejati adalah kelahiran dan kematian merupakan persoalan besar, yang benar-benar dapat mengatasi kelahiran dan kematian adalah menapaki jalan kemurnian bhavana, inilah syarat Kebuddhaan yang dibabarkan oleh Guru Padmasambhava: Kelahiran dan kematian adalah persoalan besar, anitya sangat cepat. Sadari dan pahamilah!
Om Mani Padme Hum