471 - Syarat Mencapai Kebuddhaan (5)

Kita mengulas syarat mencapai Kebuddhaan, ini dibabarkan oleh Guru Padmasambhava. Terlebih dahulu kita memahami bahwa kelahiran dan kematian merupakan persoalan besar, anitya datang dengan sangat cepat. Jangan luntur sraddha dalam menekuni Buddhisme, dan harus mengembangkan Bodhicitta.

Yang ketiga, Beliau mengatakan bahwa dalam kehidupan bhavana, harus selaras afinitas, luwes, bermudita, dan senantiasa damai, beberapa hal ini sangat istimewa. Kehidupan seorang sadhaka harus selaras afinitas, luwes, bermudita, dan senantiasa damai. 
 
Saya mempunyai satu kutipan dari Riwayat Mahaguru Lianchi, Patriark ke-9 dari Sekte Ksetraparisuddhi. Beliau mengatakan, dalam keluarga Shen ada sebuah barang antik yang diwariskan turun-temurun. Barang antik itu masih terjaga selama beberapa generasi, asal-usulnya adalah, Kaisar Dinasti Song hanya membuat delapan cangkir yang berbahan seladon, yang teristimewa adalah, dua di antaranya jika diamati di bawah sinar matahari akan nampak seekor naga, namun tidak berada di dalam cangkir, juga tidak berada di luarnya, oleh karena itu sangat berharga. Dibuat oleh Kaisar Dinasti Song, hanya ada delapan, disebut sebagai cangkir mencium naga. Salah satunya ada pada keluarga Mahaguru Lianchi dan menjadi pusaka warisan keluarga.

Saat Mahaguru Lianchi menerimanya, Beliau masih belum menjadi bhiksu. Saat memindahkan barang-barang di kala pergantian tahun, ada seorang pelayan yang memecahkan cangkir tersebut. Pusaka keluarga itu sangat mahal, merupakan barang antik, di seluruh dunia hanya ada delapan, disebut cangkir mencium naga, dan dibuat oleh Kaisar Dinasti Song. Pada umumnya, jika pusaka keluarga hancur, pasti merasa sangat sedih, dan siapa yang telah merusaknya harus menanggung hukuman berat.

Di saat pecah, Mahaguru Lianchi menatap cangkir tersebut, dan beliau tidak marah, beliau malah tertawa, tidak menyalahkan pelayan tersebut, kita dapat berpikir bahwa afinitas cangkir tersebut telah tiba, afinitas kehidupan cangkir tersebut telah berakhir. Demikian pula dengan pemikiran Mahaguru Lianchi, beliau mengatakan pecahnya cangkir pusaka keluarga itu menandakan afinitasnya telah berakhir sampai di sini.
 
Setelah pecah, beliau berpikir akhirnya naga di dalamnya dapat terbang, menjadi naga yang sesungguhnya, terbang leluasa di angkasa, juga mematangkan sebab dan kondisi Mahaguru Lianchi untuk menjalani kehidupan membiara.

Di dalam kutipan tersebut, saya sedang membahas selaras afinitas. Meskipun Anda memiliki benda yang sangat berharga, namun kelak suatu hari saat dia hancur, Anda juga mampu selaras afinitas, tidak perlu bersikeras bahwa benda itu harus ada, banyak hal yang demikian. Oleh karena itu, apabila Anda memahami hal ini, maka Anda juga memahami makna dari selaras afinitas.

Mahaguru Lianchi selaras dengan afinitas keberadaan cangkir tersebut, tentu saja saat itu masih merupakan pusaka warisan keluarga. Namun, apabila cangkir tersebut hancur, tidak masalah, mulai saat ini naga itu bebas leluasa, inilah selaras afinitas.

Selain itu, saat ini Mahaguru mengendarai mobil Masali Paz, plat nomornya adalah 546. Pelafalan 546 sangat dekat dengan ‘Aku sudah mati’. Saat itu, banyak siswa mengatakan: “Mahaguru, plat nomor mobil itu tidak baik, ‘Aku sudah mati’, harus diganti!”

Tapi mobil tersebut sudah saya kendarai selama beberapa tahun, dan saya tidak pernah mengganti plat nomornya. Sebab ada pelafalan lain dari 546, yaitu ‘Tiada persoalan lagi’. Antara ‘Aku sudah mati’ dan ‘Tiada persoalan lagi’ tidak jauh berbeda, sesungguhnya ‘Aku sudah mati’ juga adalah ‘Tiada persoalan lagi’, namun sangatlah baik untuk menganggapnya ‘Tiada persoalan lagi’. ‘No news is good news’, ini adalah tiada persoalan. Kita yang menekuni bhavana harus memahami prinsip tiada persoalan, saat Anda bermeditasi harus tiada persoalan, barulah dapat memasuki samadhi. Jika Anda masih ada persoalan, maka tidak akan bisa memasuki samadhi.

Ini juga merupakan selaras afinitas, ‘Aku sudah mati’ juga boleh, ‘Tiada persoalan lagi’ juga boleh, segala sesuatu akan berlalu, segala sesuatu selaras afinitas. Di dalamnya ada ajaran Sang Buddha, tidak perlu memaksakan segala sesuatu, terlalu ekstrim tidaklah baik. Terlampau ketat dan terlampau longgar juga tidak baik, selaras afinitas adalah mengatur supaya tubuh dan batin diri sendiri berada dalam kondisi seimbang.

Saat afinitas tiba, kita selaras dengannya, dengan alamiah leluasa dalam afinitas tersebut, inilah selaras afinitas. Saya mengulas hal ini, yang terutama adalah perihal pandangan hidup, kita menekuni bhavana dengan giat, mengenai bagaimana hasilnya, selaras dengan afinitas. Kita melakukan sesuatu dengan giat, mengenai bagaimana hasilnya, selaras dengan afinitas. Dalam melakukan segala sesuatu harus giat dan bersungguh-sungguh, namun bagaimana hasilnya, apakah memperoleh ataukah kehilangan, semua selaras afinitas. Selaras afinitas merupakan sebuah cara untuk menyeimbangkan jiwa dan raga. Selaras afinitas merupakan pandangan kehidupan dalam Agama Buddha, Anda sanggup leluasa di dalam afinitas Anda sendiri, ini sangat penting. 

Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。