474 - Syarat Mencapai Kebuddhaan (8)
Kita lanjutkan pengulasan syarat mencapai Kebuddhaan, di antaranya adalah menguasai dhyana dan samadhi. Guru Padmasambhava mengajarkan, seorang sadhaka harus menguasai dhyana dan samadhi.
Ada yang mengataka: “Apakah dhyana harus dilakukan sambil duduk?”. Ini hanya merupakan salah satu cara yang paling umum, pada umumnya semua melakukannya sambil duduk. Menurut saya, tidak selalu harus duduk, bahkan tidak harus berdiam.
Semua orang mengira dhyana harus dilakukan sambil duduk. Selain itu, semua juga mengira harus diam, sebab Anda perlu menyerap batin Anda, maka Anda harus dudk dengan diam, tubuh dan batin rileks, mata setengah tertutup, mata memandang hidung, dari hidung mengamati batin, tidak boleh melantur, memasuki kondisi keheningan mendalam, apakah dhyana harus demikian? No! Tidak benar. Dhyana tidak terikat pada bentuk, ada banyak cara, apakah menurut Anda semakin diam maka akan semakin memasuki samadhi? Apakah dengan pernapasan yang makin halus, akan memasuki samadhi? Tidak tentu.
Oleh karena itu, penekunan dhyana dan samadhi sungguh sangat mendalam. Saya beritahu Anda, menyanyi juga dapat digunakan untuk melatih dhyana dan samadhi, apabila saat menyanyi Anda dapat melebur dalam Vajragita (Lagu Vajra), melalui suara nyanyian Anda dapat melebur dalam Kesadaran Alam Semesta, maka Anda akan memperoleh samadhi. Sangat jarang orang yang mengungkapkan hal ini, kebanyakan mengira dhyana harus halus, diam, duduk, tidak boleh ada satu pun pikiran. Anda tidak mengetahui bahwa suara dari Vajragita juga dapat menghantarkan Anda melebur dalam Kesadaran Alam Semesta, memasuki samadhi.
Hanya melafal satu aksara “Om” saja, juga dapat membawa Anda melebur dalam Kesadaran Alam Semesta. Oleh karena itu, apabila Anda berhasil menghasilkan Vajragita, dengan demikian juga dapat memasuki samadhi. Saya sering mengatakan: “Apakah Anda mengetahui Vajranrti?”, untuk apa Vajranrti (Tari Vajra)? Vajranrti adalah dhyana dan samadhi, dhyana dan samadhi dalam gerakan. Saat tubuh Anda melakukan gerakan tari, Anda akan melupakan bentuk. Saat Anda menari, tubuh akan menghasilkan gerakan tari yang indah dan bertenaga. Pada akhirnya Anda memasuki sebuah kondisi dalam Vajranrti, yaitu manunggalnya manusia dengan Istadevata, saat itulah akan muncul kondisi samadhi. Melupakan bentuk adalah, Anda telah melupakan bahwa Anda sedang melakukan Vajranrti, saat itu telah timbul kondisi samadhi, melalui gerakan memasuki samadhi. Oleh karena itu, untuk memasuki samadhi, tidak hanya dilakukan sambil duduk, bahkan melalui tarian pun juga dapat memasuki samadhi.
Selain itu, dalam Tantrayana, apabila Anda merias diri seperti Bodhisattva, mengenakan Mahkota Pancadhyani Buddha, untaian mutiara, diperagung dengan berbagai perhiasan, sekujur tubuh dirias mirip dengan Bodhisattva. Saat berhias Anda juga dapat memperoleh samadhi. Metode ini saya sebut sebagai, Vajramala, ini tidak pernah terpikirkan oleh Anda sebelumnya.
Ada lagi, di dalam permainan, Anda juga dapat mencapai samadhi. Menghasilkan suara yang merdu juga merupakan salah satu bentuk dhyana. Tarian yang indah juga merupakan salah satu bentuk dhyana. Riasan yang indah juga merupakan salah satu bentuk dhyana. Permainan yang indah juga merupakan salah satu bentuk dhyana, inilah Tantrayana.
Ini merupakan hal yang sangat unik, semua mengira harus diam, halus, harus duduk, baru dapat memasuki samadhi, padahal dalam gerakan juga dapat memasuki samadhi, ini sangat unggul, luar biasa dan agung.
Saya bertanya kepada Anda, Anda menyatakan bahwa Anda telah mencapai samadhi, baiklah, saya tanya: “Bagaimana kondisi saat Anda mencapai samadhi?”, dia langsung duduk, inilah dhyana dan samadhi. Saya katakan: “Keliru! Saat saat saya berbicara, saat ini juga sedang berada dalam dhyana dan samadhi.” Saat saya Berdharmadesana , saya juga sedang melakukan dhyana dan samadhi, sebab saya melebur dalam Dharmadesana. Hari ini saya menarikan tari vajra, di saat menari, saya melebur dengan Kesadaran Alam Semesta, inilah dhyana dan samadhi. Sebelumnya tidak Anda ketahui, hari ini Mahaguru mengungkapkannya, di dalam Vajranrti juga merupakan dhyana dan samadhi. Di dalam Vajragita, juga merupakan dhyana dan samadhi. Di dalam Vajralasya, juga merupakan dhyana dan samadhi.
Dhyana dan samadhi bukanlah duduk diam, dan halus, sama sekali bukan, melainkan, setiap perkataan dan setiap gerakan adalah dhyana dan samadhi, yang demikianlah yang luar biasa dan agung. Diam maupun bergerak, semua adalah dhyana, diam atau bergerak semua adalah samadhi. Apalagi, bila dalam gerakan Anda dapat memasuki samadhi, maka Anda adalah seorang Guru yang sejati. Apabila Anda ingin mencari, maka carilah seorang Guru yang sanggup bersamadhi dalam kondisi diam maupun bergerak.
Dalam sebuah lagu juga bisa memasuki kondisi yang terhalus, dalam sebuah tarian juga dapat memasuki kondisi yang paling halus, demikian pula dalam riasan yang agung. Dalam segala permainan di kehidupan sehari-hari, Anda juga dapat memasuki kondisi yang paling halus. Apabila Anda mampu mengendalikan tubuh dan batin diri sendiri, berarti itu juga merupakan kemampuan samadhi. Namun apabila Anda tidak bisa mengendalikan tubuh dan batin diri, berarti Anda tidak mungkin mencapai samadhi, dan tidak memiliki kebijaksanaan.
Kita sadhaka harus menekuni dhyana dan samadhi dengan sebaik-baiknya, inilah yang dikatakan oleh Guru Padmasambhava. Oleh karena itu, Guru Padmasambhava sendiri menguasai Vajranrti, Vajragita, Vajralasya, dan keagungan Vajramala, inilah keistimewaan dari Tantrayana. Jika tidak, maka belajarlah meditasi dari bhiksu tua. Meditasi dari bhiksu tua juga belum tentu memasuki samadhi! Ternyata batin masih tidak terkendali.
Om Mani Padme Hum.