477 - Mengulas Prabhasvara (1)

Hari ini kita mengulas Prabhasvara (Terang Paling Murni).

Prabhasvara merupakan sebuah kata benda dalam Tantrayana, kata benda ini merepresentasikan sebuah kapasitas tubuh cahaya. Dapat pula diuraikan demikian, ada Prabhasvara yang sangat kecil, ada pula Prabhasvara yang memenuhi Kesadaran Alam Semesta, ini merupakan Prabhasvara yang sangat besar.

Dalam tahap bhavana Tantrayana, Anda dapat melihat fenomena Prabhasvara. Namun sesungguhnya, di dalamnya masih sangat mendalam. Belum tentu melihat Prabhasvara berarti baik, oleh karena itu Anda harus memiliki kemampuan untuk membedakan. Anda harus tahu bagaimana membedakannya, mengetahui apakah Prabhasvara tersebut adalah cahaya diri sendiri, atau cahaya Kesadaran Alam Semesta, atau cahaya bintang yang lain.

Dalam Tantra ada tiga, yang pertama dalah Dharmakaya, ini sering kita dengar dalam Agama Buddha, kita sering mendengar Dharmakaya, Sambhogakaya, dan Nirmanakaya. Demikian juga dengan Prabhasvara, ada Dharmakaya, Sambhogakaya, dan Nirmanakaya. Dharmakaya seperti Vairocana Buddha, Kesadaran Alam Semesta.

Dalam Tantra, berbagai penampakan dari semua mandala tergolong sebagai Sambhogakaya. Para Adhinatha di mandala merupakan Sambhogakaya. Termasuk Amitabha Buddha di Sukhavatiloka, juga tergolong Sambhogakaya.

Apa yang disebut dengan Nirmanakaya? Saat ini, kita semua adalah Nirmanakaya. Anda menekuni Buddhisme harus mengetahui apa itu Dharmakaya, Sambhogakaya, dan Nirmanakaya. Melalui pengamatan, Anda juga perlu mengetahui, apa itu Prabhasvara Agung dari Kesadaran Alam Semesta, apa itu Prabhasvara dari Sambhogakaya, dan apa itu Prabhasvara dari cahaya batin diri, semua harus diketahui.

Pengelihatan memang ada, Anda bisa melihat kemunculan Prabhasvara tak berwujud, memang benar-benar ada. Saya ceritakan sebuah contoh yang sangat sederhana, namun memang ada. Saya mempunyai seorang adik perempuan, di saat dia masih sangat kecil, di rumah dia sering melihat beberapa sosok. Anda hendak mengatakan bahwa dia berbohong, juga tidak mungkin, sebab dia adalah seorang bocah, dia tidak bisa berbohong, dia juga tidak perlu berbohong. Namun adik saya selalu melihat sosok-sosok tersebut.

Dia mengatakan: “Di samping meja itu ada orang kerdil.”, orang kerdil ini, bukan orang berhati kerdil, melainkan sesosok orang yang sangat kecil ada di sana. Dia mengatakan kepada kami: “Lihat! Di sana ada orang kerdil!”

Dia mengatakan ada orang kerdil di sana, tapi kami beberapa bersaudara sama sekali tidak melihatnya. Tapi dia menyatakan ada, “Lihat! Di sana!”, dia menunjukkannya kepada kami, namun setelah beranjak dewasa, tidak ada lagi kemampuan melihat seperti itu, dia tidak lagi melihat sosok aneh apa pun. Di masa kecil, dia sering melihatnya, di sana ada seorang wanita, dia sebutkan panjang rambutnya, dia akan memberitahukannya kepada kami.

Itu tidak mungkin bohong, kenapa? Sebab saat itu dia hanyalah seorang anak-anak yang masih berusia sekian tahun. Dia mengatakan ada orang yang berdiri di sana, dia tuturkan panjang rambutnya, kita langsung kabur. Kita semua sangat terkejut, Aduh! “Sungguh menakutkan!”. Namun setelah dewasa, dia tidak pernah lagi mengatakan hal tersebut, mengapa? Sebab dia telah tumbuh dewasa, mata gaibnya tidak lagi dapat melihat.

Ini memang ada, dia tidak menggunakan pengelihatannya untuk membanggakan diri sendiri, juga tidak menggunakkannya untuk mencari nama, atau berbagai tujuan lainnya, dapat dikatakan merupakan pengelihatan yang sama sekali tiada tujuan apa pun.
 
Mengenai pengelihatan saya sendiri, saya beritahu Anda, di masa kecil, saya tidak melihat apa pun. Tapi, suatu ketika saya jatuh sakit, mengalami demam, saat itu saya berbaring menatap lampu. Lampu itu terlihat berpendar-pendar, tiba-tiba keluar Avalokitesvara Bodhisattva, di dalam cahaya tersebut ada Avalokitesvara Bodhisattva.

Ini bisa saja terjadi, banyak orang di saat demam akan melihat bunga di angkasa ( halusinasi ), ada tercatat dalam Sutra Buddha, di saat sakit, apabila Anda menatap ke angkasa, akan muncul bunga-bunga. Sebab di saat demam, Anda akan merasakan hal yang berbeda, ini disebut bunga-bunga di dalam mata orang sakit. Menurut saya, saat itu merupakan halusinasi. 

Di masa kecil saya melihat ada Avalokitesvara Bodhisattva di dalam cahaya lampu, setelah diukur menggunakan termometer, suhu tubuh mencapai  40 sekian derajat, saat itu kepala pening, seakan-akan melihat bunga, dalam Sutra Buddha tercatat fenomena semacam ini.

Sangatlah mudah untuk melihat Prabhasvara, saya ambil sebuah vajra yang lebih besar, bagi kalian yang ingin melihatnya, silakan kemari untuk diketuk kepalanya! Wah! Begitu banyak cahaya bintang, begitu banyak emas batangan. Orang yang lanjut usia tidak perlu, dia cukup berlutut, kemudian bangkit mendadak sambil menengadah ke angkasa, dia akan melihat di angkasa penuh dengan emas batangan. Tapi itu semua adalah halusinasi, bukan Prabhasvara.

Saya ingat dulu di kalangan masyarakat Barat, sempat populer psikotropika, setelah mengonsumsi obat tersebut, bisa berhalusinasi. Seakan-akan apa yang Anda inginkan akan muncul. 

Saya sendiri tidak pernah mencobanya, namun saya membaca dari sebuah liputan di majalah, di bawah pengaruh obat-obatan tertentu bisa timbul halusinasi, bahkan akan muncul apa pun yang Anda dambakan. Ini merupakan kinerja pikiran, namun ini juga bukan Prabhasvara.
Pengulasan hari ini sampai di sini.

Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。