478 - Mengulas Prabhasvara (2)
Kita lanjutkan pengulasan prabhasvara (Terang Paling Murni).
Ada banyak fenomena yang merupakan prabhasvara, namun belum tentu juga. Saya beritahu Anda semua, pejamkan mata, kemudian bola mata berputar ke arah kanan beberapa kali, dan ke arah kiri beberapa kali. Hanya dengan memejamkan mata dan melihat, maka dalam pandangan Anda sudah ada sinar, Anda bisa melihat sinar.
Apabila Anda sering melakukan latihan ini, diputar ke arah kiri beberapa kali, ke arah kanan beberapa kali, kemudian membuka mata, sinar itu akan muncul di hadapan Anda.
Saya ingat, dahulu di dalam Dao ada metode ini, mata diputar ke kiri beberapa kali dan ke kanan beberapa kali, kemudian menjapa mantra, memohon kepada Beidouxing (Rasi Biduk Utara) untuk mengadhisthana mata Anda. Melafal Nandouxing (Rasi Biduk Selatan), untuk mengadhisthana mata Anda. Supaya mata Anda bercahaya, supaya dapat melihat prabhasvara, memang ada metode yang demikian.
Apabila Anda memutar mata ke arah kiri beberapa kali, dan ke arah kanan beberapa kali, benarkah akan muncul sinar? Pasti muncul. Apakah sinar itu adalah prabhasvara? Ini tergolong sebagai penampakan, karena gesekan menghasilkan semacam kilatan cahaya, ini disebut sebagai sinar di dalam mata. Sinar di dalam mata dipadukan dengan sinar batin Anda, akan menghasilkan prabhasvara yang sesungguhnya. Ini sangat istimewa, hal ini dibahas di dalam Tantra, di dalam Dao juga dibahas.
Apa maksud dari melihat prabhasvara dalam bhavana Tantra? Anda harus terlebih dahulu menekuni olah prana, kemudian prana menembus nadi sekujur tubuh, terlebih adalah sushumna (nadi tengah). Setelah sushumna tembus, Anda akan merasakan timbulnya prabha (terang).
Kemudian lima cakra Anda, yaitu cakra ajna, cakra visudha, cakra anahata, cakra manipura dan cakra svadhisthana, kelima cakra ini dilonggarkan. Termasuk nadi-nadi di dalam lima cakra, setelah semuanya tembus, cakra anahata Anda akan menghasilkan sinar, kita menyebutnya sebagai Batin Bersinar.
Saat batin bersinar, karena nadi dalam sinar batin tembus dengan sinar dalam mata, kemudian saat Anda membuka mata, Anda akan melihat sinar batin Anda sendiri, sinar ini disebut sebagai prabhasvara. Inilah yang benar, selain ini semua adalah halusinasi belaka.
Ada orang mengatakan, “Saya sudah melihatnya!”, maka kita harus khawatir. Sebab sebuah pengelihatan berarti adalah persoalan yang sangat merepotkan. Karena di dalam rumah sakit jiwa semua mengatakan, “Saya melihatnya!”, setiap pasien sakit jiwa semua mengalami halusinasi pengelihatan dan pendengaran. Dia mendengar suara, dia melihat sesuatu, ini sangat berbahaya.
Oleh karena itu, saat orang mengatakan: “Saya sudah melihat!”, tanpa melalui tembusnya sushumna, dan proses Batin Bersinar, semua tergolong sebagai berbahaya. Sebab setelah Anda melihatnya, Anda teperdaya dan melekatinya, kemudian terjerumus ke dalamnya, maka akan sangat sukar untuk terbebas. Perkara melihat prabhasvara ada yang bisa menjadi sangat berbahaya, ada pula yang benar-benar merupakan Pencerahan sejati.
Untuk mencapai Pencerahan sejati, harus melalui pelatihan dalam Tantrayana. Ini sama dengan menggali sumur, air ada di dalam tanah, di dalam tanah ada air, gali, gali, dan gali, sampai pada akhirnya air pun keluar. Harus melalui proses penggalian, barulah Anda dapat melihat prabhasvara, sebuah pelatihan yang membutuhkan waktu sangat lama.
Ada pula, menggesek kayu untuk menghasilkan api, api bisa dihasilkan dari kayu, semua sukar memercayainya. Namun apabila dua buah kayu digesekkan, maka panasnya akan menghasilkan api.
Demikian pula dengan adanya sinar dalam tubuh kita, Anda juga sukar memercayainya. Namun apabila prana Anda gunakan untuk menembus sushumna, kemudian prana membuka lima cakra, menggunakkan prana untuk membuka semua nadi di sekujur tubuh Anda, di dalamnya ada sinar.
Pada mulanya di dalam kayu tidak ada api, namun bisa menghasilkan api. Di dalam tubuh tidak ada sinar, namun dengan menggunakan metode pelatihan prana, maka bisa menghasilkan sinar, inilah keajaiban Tantra.
Dengan melakukan pelatihan prana, membuka lima cakra, sinar batin berkilau, maka Anda dapat melihat prabhasvara. Bukan menggunakan paksaan, bukan pula halusinasi pengelihatan saat berada dalam kondisi sakit. Juga bukan memaksa Anda untuk menggunakan psikotropika supaya Anda melihat sinar, bukan dengan cara paksaan, melainkan melalui olah prana dengan tekun dan konsisten. Kemudian Anda bisa membuka cakra anahata, dan Anda menjumpai sinar di dalamnya.
Bhavana juga demikian, seperti Shakyamuni Buddha, Beliau menggunakan dhyana dan samadhi untuk melihat prabhasvara di Timur, atau Bintang di Timur. Sesungguhnya yang Beliau lihat, dalam Tantrayana disebut sebagai prabhasvara. Batin Sang Buddha telah bersinar, mata melihat ke arah Timur, melihat prabhasvara.
Apakah Mahaguru pernah melihat prabhasvara? Tentu saja pernah. Itu sangat alamiah, sama sekali bukan memaksakan diri. Saat dia muncul, di depan, semua adalah sinar bintang, semua adalah ‘star’, bahkan kesadaran Anda mampu mengamatinya dengan sangat jelas, sinar bintang yang sangat banyak.
Oleh karena itu saat melihat bintang, terlebih dahulu melihat prabhasvara, kemudian melihat Vajrabandha (rantai vajra), berikutnya adalah Vajrapata (layar vajra), sama seperti sebuah layar, semua adalah sinar bintang, sangat padat, saling-silang dan berlapis-lapis, menjadi sebuah Vajrapata. Dalam Tantra ada sebuah sutra yang disebut Vajrapata Sutra, di dalamnya mengulas prabhasvara.
Oleh karena itu, Anda sendiri harus sangat jelas akan fenomena tersebut, harus memahaminya, dan bukan sebuah halusinasi. Jika itu adalah halusinasi, maka sangat berbahaya. Sebab semua pasien sakit jiwa mengaku melihat sesuatu. Sebentar melihat Yesus, sebentar melihat Mazu, sebentar melihat Allah, sebentar melihat Kaisar Kumala, atau bahkan Shakyamuni Buddha, masing-masing saling membandingkan kehebatan.
Pengelihatan kita sendiri harus merupakan pengelihatan sejati.
Om Mani Padme Hum.