479 - Mengulas Prabhasvara (3)
Kita lanjutkan pengulasan prabhasvara.
Saat kita melihat prabhasvara, tidak cukup hanya melihat, melainkan setelah Anda melihat prabhasvara, Anda mesti mengidentifikasinya. Setelah mengidentifikasi, masih harus memasuki prabhasvara. Kemudian memasukkan sinar prabhasvara ke dalam diri Anda, ini merupakan dua fungsi, yaitu masuk dan keluar.
Dalam Tantra ada sebuah sadhana yang disebut Sadhana Menghimpun Sinar. Dalam buku yang baru saya akan mengulas Sadhana Menghimpun Sinar. Tantra selalu menggunakan metode visualisasi, Sadhana Menghimpun Sinar perlu menggunakan pikiran dan prana diri.
Kita sering visualisasi aksara Om di kening, aksara A di cakra visudha, dan aksara Hum di cakra anahata. Saat Anda melihat prabhasvara, gunakanlah prana dan pikiran Anda untuk mengirimkan aksara Om, A, dan Hum ke dalam prabhasvara. Kemudian keluar dari dalam prabhasvara, dan terbang memasuki tubuh Anda. Ini merupakan proses pengiriman, mulai dari memasuki prabhasvara, kemudian keluar, dan akhirnya kembali memasuki tubuh diri sendiri.
Apa manfaat perputaran ini? Manfaatnya adalah melatih sinar terang Anda, supaya sinar terang diri Anda, manunggal dengan sinar terang Kesadaran Alam Semesta.
Dalam Tantra ada sangat banyak metode, semua menggunakan visualisasi, seperti metode ‘memasuki aku’ dan ‘aku memasuki’, ini merupakan metode visualisasi. Setelah Anda melihat prabhasvara, Anda juga menggunakan metode ‘memasuki aku’ dan ‘aku memasuki’, ini dapat meningkatkan daya pemanunggalan Anda dengan prabhasvara.
Saat itu, karena Anda melihat prabhasvara, kemudian memasukkan dan mengeluarkannya, maka Anda akan memperoleh daya dari prabhasvara. Biasanya kita membicarakan Dharmabala, seberapa besarnya Dharmabala Anda? Saat itulah akan timbul Dharmabala, saat itu juga akan timbul semacam pemahaman dari praktik.
Sadhana Menghimpun Sinar adalah menyerap sinar terang dari prabhasvara ke dalam diri, memancarkan sinar terang diri, dan memasuki prabhasvara tersebut, ini juga merupakan Sadhana Menghimpun Sinar.
Mengirimkannya keluar menggunakan aksara sansekerta, langsung ditembakkan ke dalam prabhasvara. Aksara A di cakra visudha ditembakkan ke dalam prabhasvara. Aksara Hum di cakra anahata ditembakkan ke dalam prabhasvara. Kemudian keluar dari dalam prabhasvara, kembali memasuki diri Anda, sedikit mirip dengan pemberkatan sinar tiga warna.
Sang Buddha sendiri melihat prabhasvara, proses tersebut sama dengan kondisi pencerahan. Ada sebuah kisah, yang saya perhatikan dari dalam pustaka Buddhis, ada seorang tukang cukur yang biasa melayani Sang Buddha, saat dia mencukur rambut Sang Buddha, mungkin karena tangannya bersentuhan dengan kepala Shakyamuni Buddha, ada aliran listrik yang merayap dari kepala ke tubuhnya. Dia mencukur Sang Buddha, dapat dikatakan paling dekat. Tangannya menyentuh kepala Sang Buddha, ini luar biasa, kepala Sang Buddha merupakan anavalokitamurdhata (puncak kepala yang tak dapat dilihat), puncak kepala Sang Buddha sangat mulia, merupakan Prajna yang tertinggi, menyentuh kepala Sang Buddha akan tersetrum.
Saat dia sedang mencukur rambut Sang Buddha, setelah tersetrum, tiba-tiba dia memasuki samadhi, tentu saja setelah tersetrum dia memasuki samadhi, dan dia langsung melihat prabhasvara.
Meskipun Shakyamuni Buddha sedang dicukur rambut-Nya, tukang cukur memberi arahan “Sedikit menundukkan kepala.”, “Menengadah sedikit.”, mendadak tukang cukur itu melihatnya, dan dia langsung terserap dalam samadhi. Saat itu, batin tukang cukur tersebut telah memasuki kondisi lain, dia melihat prabhasvara.
Oleh karena itu, Shakyamuni Buddha sangat memuji tukang cukur tersebut, saat itu Beliau mengatakan, “Engkau telah memasuki surga ke sekian, Anda telah memasuki dhyanabhumi ke sekian.”, ini juga merupakan satu pembuktian prabhasvara. Saat mencukur rambut juga bisa memasuki dhyanabhumi, dengan demikian jelas bahwa dalam aktivitas apa pun, tetap dapat memasuki dhyanabhumi. Tidak hanya saat duduk bermeditasi, bahkan saat mencukur rambut pun, dia memasuki dhyanabhumi.
Hari ini meminta kalian untuk membersihkan toilet di Lei Tsang Temple, begitu tangan memasuki air dan menggosok, terus menggosok, mendadak memasuki samadhi, memasuki dhyanabhumi, ini bisa saja terjadi. Saat Anda memasak, juga bisa memasuki dhyanabhumi, saat Anda beraktivitas di dapur, menjadi kepala dapur, atau kepala perbelanjaan yang bertugas membeli sayur. Kepala dapur bertugas menanak nasi, berurusan dengan api dapur, saat ini kita menyebutnya koki dan asisten koki.
Saat Anda sibuk memasak, mendadak Anda Tercerahkan. Anda melihat di dalam masakan terdapat prabhasvara, luar biasa, Anda juga bisa Tercerahkan. Oleh karena itu, dalam segala aktivitas, Anda dapat memasuki samadhi dan kondisi pencerahan.
Saat duduk bermeditasi, tentu saja dapat memperoleh kondisi pencerahan, namun dalam aktivitas yang lain juga bisa. Seperti tukang cukur Sang Buddha, dalam sekejap siswa tersebut langsung memasuki dhyanabhumi, Sang Buddha mengetahuinya, Beliau mengatakan: “Anda telah memasuki dhyanabhumi ke sekian.”
Dalam bhavana, samadhi tidak hanya diperoleh saat berdiam. Saat bergerak, juga dapat memperoleh samadhi. Oleh karena itu Tantra mengajarkan metode, supaya saat beraktivitas Anda juga dapat mengendalikan diri, sepenuhnya memasuki sunyata. Meskipun sedang beraktivitas, Anda juga memasuki sunyata, sebab Anda mengendalikan batin, sehingga batin menjadi sangat tenang, kemudian meancarkan sinar terang. Demikianlah metode dalam Tantra, dalam Tantra ada banyak metode, semua sangat istimewa, tidak hanya mengajari Anda untuk bermeditasi dalam posisi duduk.
Saya telah katakan, saat menyanyi juga bisa memasuki samadhi, saat menari juga bisa memasuki samadhi, demikianlah dasarnya.
Om Mani Padme Hum