490 - Ekagrayoga
Kita mengulas ekagrayoga.
Yoga pertama dalam Mahamudra adalah ekagrayoga. Banyak siswa yang bertanya kepada saya, bagaimana caraya berbhavana. Saya sering menulis dua aksara bagi mereka, yaitu konsentrasi. Anda harus berkonsentrasi, yoga pertama dalam Mahamudra adalah ekagrayoga (Yoga Konsentrasi).
Apa manfaat dari konsentrasi? Ketika berkonsentrasi, barulah Anda akan tenang. Ketenangan menghasilkan samadhi, dan samadhi menghasilkan Prajna. Dalam bhavana, maupun ketika melakukan berbagai hal, semua memerlukan konsentrasi.
Lihatlah ketika samurai Jepang bertanding, duel mereka sering terlihat di film. Mereka berdiri saling berhadapan, keduanya memegang samurai, semua berdiri penuh ketenangan. Sebelum memulai pertarungan, keduanya sangat hening. Apa yang mereka lakukan? Mereka sedang berkonsentrasi, sedang mengerahkan kestabilan. Saat itulah dihasilkan hawa pedang.
Untuk mengalahkan lawan, harus menemukan satu titik lemahnya. Sekali pun sedang beradu ilmu pedang, semakin tenang, semakin sanggup memasuki kondisi stabil, maka dia akan memperoleh kemenangan. Siapa yang bergerak terlebih dahulu, akan terlihat titik lemahnya.
Oleh karena itu, samurai membutuhkan kemampuan untuk tenang dan stabil. Demikian pula dengan ekagrayoga dalam Tantra, kita bentuk sebuah mudra, ini adalah Mudra Instruksi (Mahaguru memperagakan), ini juga merupakan Mudra Khadga (pedang). Ketika membentuknya, dia hanyalah sebuah Mudra Khadga atau Mudra Instruksi biasa. Namun begitu Anda berkonsentrasi, maka khadga tersebut akan memanjang hingga menembus awan-awan, dengan demikian menjadi istimewa, ekagrayoga merupakan yang tak berwujud.
Kita bentuk sebuah mudra yang sederhana, ini adalah Mudra Akarsana (Mahaguru memperagakan), berfungsi untuk pengundangan. Kaitan ini adalah vajrankusa, merupakan Mudra Akarsana. Anda membentuknya dan tidak ada apa-apa. Namun begitu Anda berkonsentrasi, maka vajrankusa ini akan menembus angkasa, dan mengait awan vahana dari Para Dewa Rsi. Begitu mengaitnya, maka Dewa Rsi tersebut akan turun. Mengait padmasana Bodhisattva, maka Bodhisattva akan turun, inilah fungsi vajrankusa. Anda harus mengaitnya dengan konsentrasi, inilah Tantra, inilah maksud dari ekagrayoga.
Kita sadhaka, ketika melakukan homa apa pun, semua memerlukan konsentrasi. Tidak boleh melakukan secara kacau balau, dalam menjalankan berbagai tata ritual semua mesti dengan konsentrasi, semua membutuhkan pemusatan pikiran.
Tantra menggunakan daya batin, Samyakdharma adalah ketika Anda dapat tenang dan berkonsentrasi. Apa itu sesat? Apa itu penyimpangan? Anda telah menyimpang dalam pelatihan diri, Anda keliru arah, ini artinya kacau. Batin tidak boleh galau, tidak boleh kacau.
Menekuni Buddhisme adalah belajar untuk tenang, bersamadhi, dan menghasilkan Prajna, dan bukan mengajari batin Anda untuk kacau, kerasukan mara. Fenomena kerasukan mara sudah pasti merupakan kekacauan pikiran, semua serba kacau. Sebab batinnya tidak stabil, pikirannya galau.
Oleh karena itu saya katakan, ketika pikiran Anda stabil, maka Anda akan mengetahui dari manakah angin berhembus. Dari manakah angin? Dari kipas angin. Anda dapat mendengar suara angin, sebab dalam kondisi tenang, batin Anda akan stabil. Dengan demikian Anda dapat mendengar suara sebuah jarum yang terjatuh, meski suaranya sangat lirih, bahkan dapat mendengar suara daun yang jatuh ke tanah di musim gugur. Ketika batin Anda kacau, Anda tidak akan dapat mendengar suara-suara tersebut.
Demikianlah dengan para samurai, ketika mereka berada dalam kondisi sangat tenang, mereka akan mempunyai cara untuk mengembalikan serangan pedang.
Semakin batin Anda stabil, maka semakin besar peluang untuk menang. Semakin tidak stabil, semakin kacau, semakin mudah dikalahkan.
Saya beritahu Anda, hal ini sangat penting bagi bhavana kita. Batin tidak boleh terombang-ambing, harus stabil. Batin jangan sampai tak terkendali, harus menaati sila. Untuk apakah kita menaati sila? Supaya batin Anda tidak terlalu kendur, supaya tidak kacau. Dengan menaati sila, batin Anda akan lurus, dengan demikian baru dapat bersamadhi. Tenangkan pikiran Anda, berkonsentrasi menggunakan daya batin, memasuki tiga nadi dan tujuh cakra dalam diri Anda, supaya memunculkan panas dan sinar.
Dari manakah asalnya Prajna? Ketika Anda bersamadhi, maka Prajna akan timbul. Ketika Anda kacau balau, bagaimana mungkin menghasilkan Prajna? Oleh karena itu Anda mesti berkonsentrasi dalam meditasi, memasuki samadhi, maka Prajna akan bersinar terang.
Trinianasravani antara lain, sila, samadhi dan Prajna. Daya adalah mengandalkan daya pikiran. Kestabilan adalah samadhi. Tenang adalah batin yang tenang. Kemudian barulah Anda memperolehnya. Ada juga yang menjabarkannya demikian.
Oleh karena itu, penyebab kerasukan mara adalah batin yang galau. Ketika batin Anda stabil, tenang, barulah dapat memancarkan sinar Prajna. Pengulasan hari ini sampai di sini.
Om Mani Padme Hum.