496 - Mudra Penghentian Seketika Dalam Ekagrayoga (2)
Kita lanjutkan pengulasan Mudra Penghentian Seketika dalam Ekagrayoga.
Pada pengulasan sebelumnya dikatakan, ada yang berpendapat bahwa Mudra Penghentian Seketika adalah penghentian, sangat serupa, tidak salah. Hal ini juga dibahas dalam Sekte Dhyana, seorang bhiksu dhyana memegang cangkir, dia hendak minum teh, tetapi air teh itu terlalu panas, sehingga cangkir langsung terlepas dari genggamannya dan terjatuh ke lantai, mendadak batinnya terhenti dalam samadhi, inilah Pencerahan.
Ada seorang bhiksu dhyana yang berjalan sembari melafal ko’an, ketika berjalan dia terpeleset kulit pisang, jatuh terduduk, tidak bisa bangkit, mendadak dia Tercerahkan. Setelah makan pisang, kita bisa sembarang membuangnya di Lei Tseng Temple, biar semua terpeleset, dan mendadak Tercerahkan.
Dalam kisah ko’an Sekte Dhyana, ada seorang bhiksu dhyana yang sedang bekerja, dia sedang mencangkul tanah sambil mengeluh: “Kenapa belum juga Tercerahkan?!” Mendadak, cangkulnya terbentur pada sebongkah batu, dia sangat terkejut, dan langsung Tercerahkan, demikianlah Pencerahan.
Guru Sesepuh mengatakan, inilah penghentian. Dalam sekejap, Anda menyadari bahwa pikiran-pikiran tersebut tidak berguna, harus dihentikan. Begitu terhenti, bertansformasi menjadi sunyata. Setelah mengenali sunyata, barulah Anda dapat memahami esensi Ajaran Buddha, barulah dapat merealisasi Mudra Penghentian Seketika.
Bodhidharma naik, duduk, dan langsung turun dari Dharmasana, tanpa mengucapkan sepatah kata pun, inilah Mudra Penghentian Seketika. Ekagrayoga dalam Tantra, ketika mencapai ketiadaan pikiran, inilah kondisi tanpa pikiran, ini adalah penghentian seketika. Ketika seorang dirigen memberi aba-aba, satu, dua, tiga, empat, satu, dua, tiga, empat, mendadak tongkat dirigen memberi tanda ‘berhenti’, tiba pada tanda diam, memberi aba-aba untuk berhenti. Mendadak timbul sehampar kekosongan, alunan musik berhenti seketika. Para musikus merasa suara tersebut yang paling indah, saat kosong itulah yang paling indah, itu adalah Mudra Penghentian Seketika.
Dalam Zhenfozong, pelatihan tanpa pikiran adalah penghentian seketika. Tadi dalam puja bakti bersama, ketika Mahaguru Lu memasuki samadhi, terlebih dahulu melakukan pernapasan botol, setelah melakukan beberapa pengulangan pernapasan botol, kemudian langsung mengosongkan pikiran. Apa yang disebut dengan mengosongkan pikiran? Mengosongkan pikiran adalah mengubah semua pikiran Anda menjadi tanpa pikiran.
Ketika kita tidak bisa mencapai kondisi tanpa pikiran, masih ada pikiran yang bergerak. Dalam sadhana, ada bagian pelafalan satu kali Sutra Raja Agung Avalokitesvara. Ketika Anda sedang melafal Sutra Raja Agung Avalokitesvara, tiap Nama Buddha dilafalkan dengan mulut, dan didengar telinga, namun apakah Anda mematrinya dalam hati?
Atau ketika Anda mendengar Mahaguru sedang melafalkan Nama Agung Buddha dan Bodhisattva, Anda malah memikirkan hal lain? Satu kali Sutra Raja Agung Avalokitesvara dapat selesai dalam waktu beberapa menit saja, namun apakah pikiran Anda benar-benar terpusat pada Nama Buddha dan Bodhisattva? Saya tidak percaya, ‘I don’t believe.’ Sangat sukar, hanya dalam beberapa menit saja, Anda sudah demikian sukar untuk berkonsentrasi pada Nama Buddha dan Bodhisattva, ini membuktikan bahwa pikiran manusia sungguh bagaikan air terjun.
Mengosongkan pikiran berarti sama sekali tiada pikiran, ketika sama sekali tiada pikiran, benar-benar menyatu dengan Kesadaran Alam Semesta, inilah penghentian seketika. Anda mesti melatihnya, ketika Anda mengosongkan pikiran, berada dalam kondisi tanpa pikiran, maka tubuh dan batin Anda merupakan tubuh dan batin alam semesta, benar-benar manunggal, tiada berbeda, saat itu barulah dapat mencerahi sunyata.
Sekian banyaknya Sadhana Tantra , semua ditekuni dengan cara demikian. Sadhana apa pun itu, seperti abhiseka tingkat pertama, tingkat kedua, ketiga, dan keempat, semua membutuhkan pemanunggalan. Dalam abhiseka tingkat ketiga, Anuttarayogatantra, Anda juga manunggal dengan Kesadaran Alam Semesta. Ketika Anda mencapai kondisi tersebut, maka tubuh, ucapan, dan pikiran Anda tidak mengalami tiris, sepenuhnya suci. Kondisi ini merupakan yang paling luar biasa di antara semua, benar-benar tak terbayangkan.
Apabila kemampuan Anda tinggi, Anda dapat mencapai yang paling alamiah, Keleluasaan Hakiki, yang paling suci. Mengosongkan pikiran adalah penghentian seketika. Begitu semua terkosongkan, begitu pikiran terhenti, maka akan menghasilkan kekuatan, menghasilkan Dharmabala, Kesadaran Semesta manunggal dengan Anda.
Anda telah sepenuhnya terkosongkan, satu kali “Hum!” mendadak api berkobar, sekujur tubuh Anda berada dalam kobaran api. Mendadak memasuki air, Anda menjelma dalam Samadhi Air. Mendadak api berkorbar, sekujur tubuh adalah Samadhi Nyala Api, inilah Mudra Penghentian Seketika.
Namun untuk mencapainya, tentu saja dimulai dari air terjun, kemudian sungai kecil, sampai akhirnya danau cermin yang tenang, kemudian memancarkan sinar. Harus demikian, ini merupakan tahapan yang pasti.
Oleh karena itu, dalam Sekte Dhyana dikatakan, apabila dapat mencapai Pencerahan Seketika, itu tandanya dalam kehidupan sehari-hari Anda telah tekun berlatih.
Pengulasan hari ini sampai di sini.
Om Mani Padme Hum.