497 - Kondisi Ekagrayoga (1)
Hari ini kita membahas kondisi ekagrayoga.
Saya ingat, dahulu pernah mengatakan, di saat perhatian kita terpusat, prana di sekujur tubuh Anda akan mengalir kembali. Maksud dari mengalir kembali adalah prana tersebut tidak akan pergi dari tiap bagian tubuh Anda, melainkan terserap pada satu titik.
Kita sering membahas mengenai tiga avadhuti, yaitu avadhuti atas, avadhuti tengah dan avadhuti bawah. Biasanya prana tubuh manusia akan buyar. Ketika Anda memusatkan perhatian, memasuki kondisi ekagrayoga, dia akan diserap kembali, terpusat pada satu titik.
Oleh karena itulah orang yang menekuni meditasi sering merasakan kesemutan di bagian cakra dahi. Berkumpul di satu titik dan tidak buyar. Pada umumnya, kontak batin bermula dari avadhuti atas. Namun kita mesti memanfaatkan prana tersebut pada tiga avadhuti. Prana akan mengalir kembali, ketika Anda memusatkan perhatian pada titik tertentu, maka prana akan mengalir ke sana, dan berkumpul di sana.
Ketika Anda menghimpunnya di avadhuti tengah, maka semua prana akan bermuara ke avadhuti tengah. Ketika Anda menghimpunnya di avadhuti bawah, semua prana akan bermuara ke avadhuti bawah. Di saat kita mengerahkan daya ke satu titik, maka semua akan bermuara ke sana, Tantra melatih diri dengan cara ini.
Bilamana kondisi ekagrayoga? Ketika Anda memusatkan perhatian pada satu titik, itulah kondisi ekagrayoga. Karena perhatian Anda terpusat pada satu titik, maka Anda akan melupakan sekitar. Dalam Dao disebut sebagai ‘meditasi melupai. Anda duduk, bermeditasi dan melupakan semua, inilah yang disebut ‘meditasi melupai’. Untuk melupakan semua, mesti berkonsentrasi, barulah bisa melupakan sekitar.
Ada satu hal yang sering dibahas dalam penekunan meditasi, setelah Anda duduk bermeditasi, Anda tidak tahu di manakah tubuh Anda. Apalagi tangan kanan dan tangan kiri, bahkan Anda telah lupa di manakah tubuh Anda, inilah ‘meditasi melupai’. Memusatkan perhatian pada satu titik, dalam sekejap Anda tidak tahu apa pun, ini adalah kondisi ‘meditasi melupai’.
Dalam Dao, kondisi ini disebut: paling mendalam, berada dalam kondisi paling dalam. Laozi mengatakan, kondisi tersebut halus, subtil, dan tak bernama, kondisi tersebut tidak dapat dinamai. Sesungguhnya saat itu prana sekujur tubuh Anda akan kembali.
Membicarakan perihal prana, dalam kondisi ekagrayoga, prana dapat mengalir kembali. Bagaimana bentuk prana? Tergolong lingkaran. Kita sering mengatakan bahwa sinar di bagian kepala rupang Buddha berbentuk lingkaran. Sedangkan di bagian pundak dan sekujur punggung terdapat sinar berbentuk oval, sebab tubuh Anda berbentuk oval. Kepala berbentuk bulat, sehingga sinarnya berbentuk lingkaran. Tubuh berbentuk oval, sehingga sinar punggung berbentuk oval. Tubuh bagian bawah Anda dan padmasana, juga bersinar.
Menurut saya, sinar tersebut dapat kita sebut sebagai aura. Setiap orang memiliki aura, lihatlah apakah aura Anda adalah aura yang hidup, apakah tubuh Anda memancarkan sinar yang hidup, ini adalah aura yang hidup. Bodhisattva memiliki aura Bodhisattva, orang awam memiliki aura awam, setiap orang memiliki auranya masing-masing.
Orang yang sehat dan kuat, memiliki aura yang sangat kuat. Orang yang berpenyakit, auranya akan sangat lemah. Orang yang kehilangan kewarasan, auranya tidak beraturan, kacau-balau. Sebentar Timur, sebentar Barat, ucapannya tidak jelas, auranya tak terkendali. Menurut pengamatan kita, begitu Anda melihatnya, aura orang itu sebentar-sebentar melambung tinggi, sebentar-sebentar sangat pendek bahkan sangat kecil. Frekuensinya sangat kacau, sangat rumit. Ini berarti pikirannya kacau, tidak bisa mengendalikan diri, demikianlah aura orang yang kurang waras.
Seorang sadhaka memiliki aura yang istimewa, sama seperti sinar berkesinambungan yang dipancarkan oleh Buddha dan Bodhisattva, sangat teratur, sangat tepat, terang-benderang, merupakan aura yang bertenaga.
Tentu saja orang yang menekuni olah prana juga memiliki aura, aura tersebut dipancarkan oleh prana dalam tubuh Anda. Terlebih ketika Anda memasuki kondisi ekagrayoga, aura tersebut akan berbeda dengan aura ketika perhatian Anda buyar karena melakukan berbagai aktivitas.
Ketika seorang sadhaka hendak mengetahui aura orang lain, maka mesti memusatkan perhatian. Begitu konsentrasi terpusat, melalui pengamatan, Anda dapat mengetahui aura orang tersebut. Ada berbagai metode untuk mengetahui berbagai macam aura, semua dilakukan dalam kondisi ekagrayoga.
Om Mani Padme Hum.