530 - Asmrti sebagai Buddharatna Sambodhi (2)
Kita membahas ‘Asmrti sebagai Buddharatna Sambodhi’, di dalamnya kita juga membahas perihal Sunyatanupasyana.
Kadang Anda bisa merasakan fenomena sunya, Anda visualisasikan angkasa tak bertepi. Dahulu saya mengajarkan, terlebih dahulu Anda visualisasi cakra candra, kemudian cakra candra semakin membesar, membesar sampai tak terhingga, berarti saat itu merupakan Sunyatanupasyana. Tidak memikirkan apa pun, itulah Asmrti.
Saya juga pernah katakan, ketika Anda memasuki samadhi dalam Sunyatanupasyana, sekujur tubuh Anda akan merasa terisi. Karena arus Dharma alam semesta memasuki tubuh Anda, saat itu batas luar dan dalam terhancurkan, Anda sepenuhnya manunggal dengan alam semesta, alam semesta juga telah manunggal dengan Anda, anubhava semacam ini sangat jelas. Bagi Anda yang menekuni Tantra, bisa mengalami anubhava seperti ini: Di dalam hatiku ada gunung, sungai, dan dataran, begitu Anda melihatnya, ada aliran sungai, ada pegunungan, ada para insan, semua ada di dalam perut Anda, Anda menelannya, tubuh Anda adalah kantong ‘Qian-kun’. ‘Qian’ adalah langit, ‘Kun’ adalah bumi, langit dan bumi ada di dalam Anda, dengan demikian, bukankah tubuh Anda adalah kantong jagat raya?
Saat itu, hati Anda akan semakin luas, benar-benar terbuka, orang yang telah memperoleh Sunyatanupasyana akan mempunyai hati yang luas. Saya mengatakan bahwa segala sesuatu baik adanya, tiada benar, tiada salah, tiada baik, tiada buruk. Sebab, ketika Anda masih memiliki baik dan buruk, maka Anda pasti juga memiliki konsep perolehan dan kehilangan.
Terhadap yang baik, Anda pun menyukainya. Ketika Anda berjumpa dengan orang baik: “My brother, aku berteman dengan Anda, aku suka berteman dengan orang baik.”
Ketika Anda berjumpa dengan orang jahat, langsung menolaknya, Anda merasa sangat membencinya, merasa sangat jijik. Inilah konsep baik dan buruk.
Dengan adanya konsep baik dan buruk dalam batin, maka pasti ada perolehan dan kehilangan. Selama ada konsep perolehan dan kehilangan, berarti masih belum mencapai Sunyatanupasyana, masih berjarak sangat jauh dengan Sunyatanupasyana.
Oleh karena itu, ketika Anda telah berbhavana sampai Asmrti, telah mencapai Sunyatanupasyana, Anda pun menghancurkan batas luar dan dalam, dan manunggal dengan gunung, sungai, dan dataran, di alam semesta.
Berbhavana sampai kondisi Asmrti, dalam Tantra disebut sebagai ‘Memutar Dharmacakra’. Dalam Tantra, bhavana yang kita mulai dari dasar, semua merupakan pelatihan untuk mencapai kondisi tertinggi ini.
Seperti 9 Tahap Pernapasan Buddha, menghirup melalui lubang hidung ini, masuk ke dalam, berputar sekali, dan keluar melalui lubang hidung kiri. Lubang hidung kiri menghirup napas masuk, berputar sekali, dan keluar melalui lubang hidung kanan. Apa ini? Ini adalah konveksi prana. Arus Dharma alam semesta berkonveksi dalam tubuh Anda, dan kelak tubuh Anda diubah menjadi Arus Dharma alam semesta. Pelatihan dimulai dari ‘eksistensi’, dimulai dari prana, berkonveksi dengan prana alam semesta.
Demikian pula dengan Pernapasan Botol, menghirup prana alam semesta, disimpan, tidak membiarkannya lepas. Menunggu sampai prana alam semesta menghasilkan fungsi dan aktivitas dalam tubuh Anda, inilah Pernapasan Botol.
Vajrajapa juga demikian, konveksi dengan Istadevata, Istadevata ada di hadapan Anda, Anda menghirup prana yang Beliau hembuskan. berputar sekali, kemudian Anda menghembuskannya, dan Istadevata menghirupnya, terjadi aktivitas konveksi. Apakah ini? Ini adalah ‘Memutar Dharmacakra’.
Anda menghirup prana alam semesta, dan menghembuskan prana kotor dari dalam tubuh Anda. Berputar seperti ini, konveksi, menghembuskan semua prana karmavarana dalam tubuh, dan memasukkan arus Dharma alam semesta.
Sadhana Yab-yum dalam Tantra juga merupakan proses konveksi. Visualisasi maya juga merupakan konveksi, tubuh maya juga merupakan konveksi, semua merupakan aktivitas konveksi. Sesungguhnya, dalam Tantra ini semua disebut sebagai ‘Memutar Dharmacakra’. Terus mengisi arus Dharma alam semesta ke dalam tubuh Anda, mengeluarkan prana kotor dalam tubuh Anda, inilah yang disebut oleh Tantra sebagai ‘Memutar Dharmacakra’.
Dalam hal makna dari memutar Dharmacakra, ada yang mengatakan: “Membabarkan Dharma menuntun para insan adalah memutar Dharmacakra.”, memang benar, menyiarkan kebajikan, menyiarkan Buddhadharma, ini juga memutar Dharmacakra. Namun, Dharmacakra untuk mencapai Kebuddhaan merupakan aktivitas konveksi dengan alam semesta, fenomena ini merupakan Dharmacakra yang mesti dicapai dalam bhavana Anda, oleh karena itu ‘Memutar Dharmacakra’ di sini tidak sama.
“Asmrti sebagai Buddharatna Sambodhi.”, Asmrti adalah Tathata. Tiada persoalan, anatman, alamiah, semua ini sudah dekat dengan Bodhi, dekat dengan Tathata. Asmrti telah mendekati Tathata, sebab Tathata tak terperikan, tak terkatakan, tidak dapat diungkapkan. Oleh karena itu Asmrti sudah mendekati Tathata.
Kondisi tiada persoalan, juga merupakan anatman, semua dekat dengan Tathata. Demikian pula dengan alamiah, dan keleluasaan hakiki, semua dekat dengan Tathata. Hari ini, karena Tathata itu tak terperikan, sehingga Asmrti sebagai Buddharatna Sambodhi, dan Sunyatanupasyana merupakan Tathata.
Om Mani Padme Hum.