Dharmaraja Lian-sheng Mengulas Satya Buddha Sutra
( Pengulasan Keenam )
Dharmadesana 26 November 1988
Kutipan Teks Sutra Mandarin :
爾時。金蓮花童子現出大慧光。
Ěrshí. Jīn liánhuātóngzǐ xiànchū dàhuì guāng.
白蓮花童子現出法界光。
Bái liánhuātóngzǐ xiànchū fǎjiè guāng.
綠蓮花童子現出萬寶光。
Lǜ liánhuātóngzǐ xiànchū wànbǎo guāng.
黑蓮花童子現出降伏光。
Hēi liánhuātóngzǐ xiànchū xiángfú guāng.
紅蓮花童子現出行願光。
Hóng liánhuātóngzǐ xiànchū xíngyuàn guāng.
紫蓮花童子現出端嚴光。
Zǐ liánhuātóngzǐ xiànchū duānyán guāng.
藍蓮花童子現出果德光。
Lán liánhuātóngzǐ xiànchū guǒdé guāng.
黃蓮花童子現出福足光。
Huáng liánhuātóngzǐ xiànchū fúzú guāng.
橙蓮花童子現出童真光。
Chéng liánhuātóngzǐ xiànchū tóngzhēn guāng.'
Kutipan Teks Sutra Bahasa Indonesia :
Pada saat itu, Padmakumara Emas memancarkan sinar Maha-prajna.
Padmakumara Putih memancarkan sinar Dharmadhatu,
Padmakumara Hijau memancarkan puluhan ribu sinar ratna,
Padmakumara Hitam memancarkan sinar abhicaruka,
Padmakumara Merah memancarkan sinar pelaksanaan pranidhana.
Padmakumara Ungu memancarkan sinar wibawa dan keagungan,
Padmakumara Biru memancarkan sinar pahala keagungan Tertinggi,
Padmakumara Kuning memancarkan sinar kemakmuran,
Padmakumara Jingga memancarkan sinar kemurnian kumara.
Pengulasan :
Kita telah mengulas makna kata : ‘Pada saat itu’, yaitu bukan saat itu, juga bukan saat ini, juga bukan masa yang akan datang, singkat kata, adalah pada saat itu. Dalam menulis artikel, paling baik adalah menggunakan kata ‘Pada saat itu’, sebab sudah pasti benar.
‘Padmakumara Emas memancarkan sinar Maha-prajna’.Apa itu sinar Maha-prajna ? Penjabaranya sangat dalam. Maha berarti tak terhingga, tanpa batas. Prajna adalah semacam Anuttara dan paripurna. Prajna ini sepenuhnya sempurna dan tak terhingga, tanpa batas. Prajna ini bukanlah kebijaksanaan duniawi. Kebijaksanaan duniawi ada banyak, seperti kita dapat mengetahui usia sebuah pohon dari lingkaran tahun. Kita dapat meneliti apakah ini termasuk tanaman belukar atau tanaman pohon. Kita dapat meneliti berapa banyak kandungan klorofil dalam daunnya. Kita dapat mempelajari jika pohon tersebut ditebang dapat dijadikan perlatan rumah tangga apa saja, atau dapatkan digunakan bahan mendirikan bangunan. Banyak kegunaanya, bahkan dapat digunakan sebagai kayu bakar. Satu batang pohon saja mengandung banyak pengetahuan yang dapat kita pelajari. Ini juga tergolong kebijaksanaan. Namun kebijaksanaan ini berbeda dengan Maha-prajna.
Apakah itu ‘Maha-prajna’ ? Mahaparajna tentu saja juga mencakupi kebijaksanaan pengetahuan tentang pohon, mencakupi semua kebijaksanaan umat manusia, pengetahuan mengenai gunung, lautan, udara dan proses alam semesta. Namun tidak hanya kebijaksanaan eksternal semacam itu, masih ada kebijaksanaan internal.
Pasti Anda ingin mengatakan bahwa Anda mengetahui kebijaksanaan internal yang dibicarakan oleh Mahaguru, kebijaksanaan internal pasti adalah pengetahuan mengenai jantung, liver, paru-paru, ginjal, lambung, lima organ dalam, organ-organ tubuh, sirkulasi darah dan jumlah kolesterol. Bukan demikian. Maha-prajna adalah pemikiran Anda, batin Anda dibagi menjadi beberapa tingkatan kesadaran, yaitu Prajna kesadaran yang paling dalam.
Hari ini pilot Malaysia Arilines datang memohon abhiseka. Dia mengatakan : “Mahaguru telah mentransmisikan demikian banyak sadhana dan kuncinya, adakah yang lebih rahasia ?” Maksudnya adalah supaya saya memberitahunya kunci yang paling rahasia. Dalam hati saya berpikir, saya telah mendalami Buddha Dharma selama 20 tahun lebih dan akhirnya memperoleh hal yang paling rahasia, semua ini diperoleh dengan taruhan nyawa ! Ditambah dengan usaha tekun, tidak hanya uang, waktu, nyawa, semua adalah taruhannya.
Saya mengatakan : “Kunci ini sangat subtil dan mulia.” Apakah itu yang disebut dengan ‘subtil’ ? Yaitu sangat kecil. Apakah itu ‘mulia’ ? yaitu tepat pada yang ‘Baik’. Oleh karena itu jika Anda ingin memperoleh kunci sejati dari Kebuddhaan, maka Anda harus memahami kata ‘Subtil dan mulia’ ini. Anda harus merenungkannya dengan subtil, harus memasuki kondisi yang sangat mendalam. Jangan menyangka kondisi subtil adalah seperti lubang jarum, bagaimana mungkin di dalamnya ada Sinar Maha-prajna ?
Saya beritahu Anda, Sinar Maha-prajna adalah sinar yang subtil dan mulia. Saat Anda bermeditasi, terus memasuki kesadaran Anda, tingkat pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, kedelapan dan kesembilan. Saat itu bagaikan memasuki ruangan yang sangat gelap, kemudian Anda menyalakan sebuah lilin, sehingga semua di sekitar ruangan terlihat sangat jelas.
Saat itu Anda akan jelas memahami apakah masa lampau Anda, apakah masa kini Anda, apakah masa mendatang Anda. Saat itu cahaya Anda dapat menyinari seantero semesta, segenap penjuru, atas bawah, masa lampau, saat ini dan yang akan datang, semuanya sangat jelas. Banyak orang tidak memahami segala pada banyak kehidupan lampau, padahal semua bisa hadir di hadapan Anda. Jika Anda mampu memahami masa kini, maka Anda akan memahami masa yang akan datang. Saya beritahu Anda semua, “Sinar terang ini adalah sinar Mahaprajna”, inilah yang Mahaguru peroleh dengan taruhan nyawa, hanya demikian sederhana.
‘Padmakumara Putih memancarkan sinar Dharmadhatu’, apa yang disebut dengan Sinar Dharmadhatu ? kita mengetahui bahwa semesta ini ada tingkatan berupa Empat Alam Suci dan Enam Alam Tumimbal Lahir. Empat Alam Suci adalah Buddha, Bodhisattva, Pratyeka-buddha dan Sravaka. Enam Alam Tumimbal Lahir adalah alam dewa, manusia, asura, neraka, preta dan hewan. ‘ Sinar Dharmadhatu’ adalah sinar yang dipancarkan oleh Maha-padmakumara Putih, sinar ini tidak hanya berada di Mahapadminiloka, bahkan juga menyinari Empat Alam Suci termasuk Buddha-loka, menyinari enam alam tumimbal lahir termasuk ke bawah menyinari neraka, alam hewan, alam preta, seluruh Dasa Dharmadhatu, semua disinari oleh cahaya terang ini, inilah yang disebut dengan Sinar Dharmadhatu. Oleh karena itu Sinar Dharmadhatu ini sangat luar biasa, menjadikan Dasadharmadhatu menjadi Eka Dharmadhatu.
‘Padmakumara Hijau memancarkan puluhan ribu sinar ratna’ , apa yang disebut dengan Sinar Puluhan Ribu Ratna ? Begitu mendengar sinar puluhan ribu ratna semuanya langsung bersemangat ! Semua pasti ingin mengatakan : “Mahaguru hendak membabarkan ratna manikam, permata hijau, permata biru, permata merah, intan permata, semuanya dikumpulkan menjadi sinar puluhan ribu ratna manikam.” Sebenarnya bukan demikian. Sinar Puluhan Ribu Ratna yang dimaksudkan di sini adalah Dharma-ratna. Kita mengetahui bahwa Tripitaka yang kita dalami ini hanya merupakan setitik dari bagian gunung es. Dulu pernah dikatakan bahwa Dharma-ratna yang dibabarkan oleh Sakyamuni Buddha adalah tak terhingga. Jika dimuat bisa membutuhkan wadah seperti kereta api, jika dimuat dengan truk pengangkut barang bisa membutuhkan banyak kontainer, berbaris berjajar terus. Namun kemanakah semua Dharma-ratna itu saat ini ? Konon di bawa oleh Kuda Surgawi dan Istana Naga di dasar samudra, semua disimpan di istana naga. Saat ini tersimpan di istana naga.
Coba Anda renungkan, di istana naga ada banyak sekali Dharma-ratna, dulu di India ada Nagarjuna Bodhisattva yang pernah masuk ke istana naga untuk melihat sutra-sutra Buddha tersebut. Setelah membacanya, kembali ke dunia fana, Beliau menyalinnya berdasarkan ingatan, menyatakan bahwa Beliau telah membaca Sutra Buddha tersebut di istana naga. Namun semua yang ditulis Beliau juga masih merupakan satu titik dari gunung es.
Sinar Puluhan Ribu Ratna yang dipancarkan oleh Padmakumara Hijau ini berarti Padmakumara Hijau mampu menampilkan semua Dharma-ratna tersebut, memancarkan sinar terang. Dapat diketahui bahwa Padmakumara Hijau sangat agung. Pasti Beliau merupakan manifestasi dari Nagarjuna Bodhisattva. Oleh karena itulah kebanyakan dasar lautan berwarna kehijauan. Sinar Puluhan Ribu Ratna yang dipancarkan oleh Padmakumara Hijau saling berkaitan dengan jutaan Dharma-ratna di dalam istana naga.
‘Padmakumara Hitam memancarkan sinar abhicaruka’. Sinar apakah Sinar Abhicaruka ini ? Sinar Abhicaruka adalah sinar yang berwarna hitam. Membahas mengenai abhicaruka kebanyakan akan teringat dengan Sadhana Vajra. Ada yang mengatakan : “Buddha Bodhisattva sangat maitrikaruna, kita bisa mengerjai mereka dengan mudah.” , Buddha Bodhisattva menekuni Dharma kebajikan, mempraktekkan ksanti. Ada orang yang mengatakan bahwa dia tidak ingin menekuni Buddha Dharma, sebab menekuni Buddha Dharma berarti rela dikerjai oleh orang lain ! Bila Anda membalas ucapan orang atau berreaksi terhadap perlakuan orang, maka ia akan mengatakan : “Hei ! Bukankah Anda menekuni Buddha Dharma ?” Jika demikian, maka menekuni Buddha Dharma nampak seperti sangat sial.
Dulu saat di Taiwan , mereka sering mengungkapkan bahwa orang yang menekuni Buddha Dharma akhirnya pasti menjadi orang yang sial. Maksudnya adalah terhadap segala sesuatu harus bersabar. Harus meneladani Bodhisattva , harus mampu bersabar akan banyak hal, tidak boleh membalas perkataan, harus menjaga perilaku diri sendiri, apakah kehidupan semacam itu terlihat tanpa makna ?!
Namun di alam semesta ini ada golongan Devata yang disebut sebagai Vajra Dharmapala. Beliau bertugas melindungi Buddha Dharma. Tidak bisa terus-terusan dikerjai oleh orang lain. Tentu membutuhkan orang yang berperan sebagai pelindung Dharma. Dharmapala ini tampil dalam wujud Vajra-krodha. Menurut saya abhicaruka adalah sebuah peringatan, memperingatkan Anda sejenak. Sepertihalnya saat kita bersekolah, jika Anda tidak bersekolah dengan baik, malah menjadi preman di sekolahan, maka pihak sekolah akan memberikan peringatan kepada Anda, kemudian memberi vonis ringan, kemudian adalah vonis berat, kemudian adalah harus tinggal di sekolah untuk dibina.
Abhicaruka mengandung maksud supaya berpaling kepada kebajikan. Meskipun dari luar terlihat sedang menghukum Anda, namun sesungguhnya sedang berusaha menasehati Anda, kemudian menerima Anda, berharap supaya Anda dapat mentaati Dharma, jangan lagi berbuat kejahatan, mulai berbuat kebajikan, inilah makna dari abhicaruka.
Oleh karena itu, saat seorang Vajra Acarya melakukan sadhana abhicaruka, adakalanya hanya melakukan sehari, dua hari. Beliau mengasihani Anda, bersimpati pada Anda. Beliau hanya melakukan Sadhana Abhicaruka sehari dua hari, Anda akan mengalami sakit parah. Atau jatuh dari sepeda, atau mengalami luka lecet. Anda harus segera menyadari peringatan. Seorang Vajra Acarya setelah menekuni Sadhana Abhicaruka kepada Anda, kemudian beliau akan menekuni Sadhana Santika untuk Anda, yaitu terlebih dahulu menaklukkan Anda, kemudian menyingkirkan malapetaka Anda. Supaya Anda terlebih dahulu sadar karena peringatan, kemudian membantu Anda menyingkirkan malapetaka tersebut.
Saat saya berada di Ballard, pernah mengajarkan Sadhana Vajra kepada beberapa Acarya . Sehabis mempelajarinya, dia mengatakan : “Wah ! Baiklah !” Dia mengatakan bisa memberi pelajaran pada banyak orang. Sesungguhnya setelah kita menekuni sadhana abhicaruka , harus membantu orang tersebut melakukan sadhana santika. Dengan demikan barulah seimbang , barulah dapat kembali pada kondisi semula, barulah dapat tercapai makna dan maksud sesungguhnya dari abhicaruka dan kemudian menerimanya.
Sinar yang dipancarkan dari abhicaruka pada umumnya adalah sinar hitam. Bagi yang telah terkena abhicaruka, kita bisa lihat dari mukanya, mukanya akan memancarkan hawa kemalangan.
Hari ini sampai di sini.
Om. Mani. Padme . Hum