535 - Membahas Tiris (1)
Hari ini kita mengulas tiris.
Dalam Tantra sering dibahas mengenai tiris, yang tiris pasti jatuh atau merosot. Mengalami tiris pasti mengalami kemerosotan.
Dalam 6 abhijna, ada asravaksayajnanam. Yang dimaksud dengan anasrava bukan berarti tiris sampai habis, melainkan sama sekali tidak tiris, ini disebut anasrava. Artinya adalah tiris ini telah sepenuhnya terhenti, berarti sama sekali tiada tiris, disebut sebagai asravaksayajnanam, dan bukannya tiris sampai habis. Jangan salah paham, mengiranya tiris sampai habis, bukan ini artinya. Melainkan sudah tidak tiris sama sekali, ini disebut asravaksayajnanam.
Secara berwujud, dalam Tantra, yang mengalami tiris adalah bindu. Yang berwujud antara lain: bindu, mani, dan darah, merupakan materi tubuh yang berwujud, ini berkaitan dengan tiris yang berwujud.
Tiris yang tidak berwujud adalah tiris batin dan prana. Termasuk tiris prana, ‘lau-kui’ (Bahasa Taiwan: kehilangan muka) adalah luo-qi. Selain itu, tiris batin, apa itu tiris batin? Kerisauan batin. Ketamakan, cinta, avidya, pandangan sesat, semua ini merupakan tiris tak berwujud.
Oleh karena itu, tiris bukan hanya dalam hal yang berwujud, ada juga yang tidak berwujud. Dalam Tantra ada metode untuk mencegah tiris yang berwujud, supaya Anda dapat mencapai kondisi anasrava. Secara tidak berwujud, mengandalkan batin Anda sendiri, Anda mesti melatih hati, Anda melakukan bhavana bagi pikiran. Batin dan prana mesti anasrava, Anda sendiri yang bisa melindunginya, selain itu, pikiran Anda mesti benar. Anda mesti memiliki keyakinan benar, dan bukan pandangan salah, dengan demikian ada cara untuk pencegahan.
Secara berwujud, dalam Tantra, dalam abhiseka tingkat kedua, dalam Sadhana Tantra Zhenfo ada pembangkitan kundalini, ada bindu, dan ada Sadhana Anasrava. Sadhana Anasrava merupakan cara pencegahan dan penghentian, supaya tantrika benar-benar mencapai kondisi anasrava secara materi atau berwujud.
Untuk mencapai kemampuan semacam ini, diperlukan latihan yang sangat lama. Sama seperti ketika kita berjalan, mesti sangat berhati-hati, dalam melakukan perjalanan, dalam perilaku, dalam segala aktivitas, semua mesti sangat hati-hati, dengan demikian baru bisa mencapai kondisi tidak tiris bindu.
Dahulu saya pernah mengulas 6 Yoga Naropa, semua berfungsi untuk mencegah tiris. Selain itu, ada metode mengangkat. Untuk prana tubuh, Anda dapat menekuni Pernapasan Botol. Kemudian menggunakan aksara ‘Hum’ dalam Pernapasan Botol, diangkat ke atas, mengangkat bindu.
Selain itu masih ada banyak metode lainnya, dalam Tantra ada metode Mengisap Keras Jari Tengah. Artinya adalah, Anda menggigit dan menahan jari tengah, kemudian mengisapnya dengan sangat keras. Ini berhubungan dengan fisiologi, kenapa tidak mengisap ibu jari? Kenapa kita diminta untuk mengisap jari tengah? Mengisap ibu jari mirip dengan mengisap dot. (Mahaguru tertawa) Ada Mudra Genggam Erat, ibu jari dimasukkan ke dalam telapak tangan, keempat jari yang lain menggenggam, genggam dengan erat, ini adalah Genggam Erat. Isap keras, genggam erat, ini dapat mengangkat bindu.
Dahulu Guru juga mengajarkan, ketika ginjal Anda sangat lemah, visualisasikan kobaran api berbentuk segitiga di cakra ajna, di tengahnya terdapat Manjusri Bodhisattva, api berkobar, segitiga, dan Manjusri Bodhisattva. Menyerukan nama Manjusri Bodhisattva sekali: “Wenshushili A!”, kemudian segitiga itu terbang ke angkasa, dengan demikian bindu akan terangkat.
Sesungguhnya Manjusri Bodhisattva adalah Istadevata, Beliau berada di tengah angkasa, menggunakan seutas tali yang di bawahnya tergantung sebuah ember. Ketika bindu Anda hendak tiris, seketika Beliau membantu Anda untuk menangkapnya, kemudian ditarik ke atas, dan terbang ke angkasa, bindu ini dapat terbang keluar, dapat terbang ke atas melalui bagian tengah tubuh.
Dalam Tantra ada banyak metode perlindungan dan pencegahan supaya bindu tidak tiris. Bagi pria adalah mani, dan bagi wanita adalah darah. Menggunakan berbagai macam cara supaya diri sendiri menjadi sangat kukuh dan bertenaga. Selain bertenaga, juga kukuh. Tubuh diri sendiri tak tergoyahkan laksana gunung.
Bagi seorang sadhaka, tiris yang berwujud juga sangat perlu untuk diwaspadai, karena yang berwujud bisa memengaruhi yang tidak berwujud. Apabila Anda tiris setiap hari, maka tubuh Anda pasti semakin lemah. Bagi wanita, jika mengalami pendarahan, setiap hari mengalami metroragia, pasti kondisi psikologis akan terganggu, bagaimana mungkin bisa berbhavana?
Pria juga demikian, apabila setiap hari bagian bawah tubuh tiris dan semakin lemah, berarti fondasi tidak mantap, bagaimana bisa menekuni Sadhana Tantra Anuttara? Bagaimana bisa menekuni Buddhadharma?
Oleh karena itu, untuk memperoleh semangat yang melimpah, dan vitalitas yang mencukupi, sadhaka mesti mencegah terjadinya tiris. Ini secara yang berwujud, harus demikian.
Dalam Tantra ada metode untuk turun, angkat, tahan, sebar, metode angkat sangat penting. Apabila Anda dapat melakukan metode angkat ini, berarti Anda bisa menekuni Caturnanda dan Catursunya dalam Mahamudra. Turun adalah Caturnanda, dan angkat balik adalah Catursunya.
Om Mani Padme Hum.