541 - Sadhana Internal Dalam Tantra (5)
Kita membahas Sadhana Internal dalam Tantra.
Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, kita telah mengulas banyak hal mengenai Sadhana Internal Tantra. Bisa dibilang, yang terutama adalah membangkitkan kundalini dan mencairkan bindu, dan terakhir membuka nadi dan cakra sekujur tubuh. Saat itu sekujur tubuh Anda dapat bercahaya, mencapai Mahasiddhi Sinar Pelangi.
Membebaskan Buddhata dan terang dalam diri kita. Sekian banyaknya kerisauan, rintangan, dan kegelapan batin, semua karena ikatan-ikatan. Asalkan Anda dapat membukanya, melepasnya, maka Buddhata akan nampak, demikianlah metode Sadhana Internal dalam Tantra.
Terbukanya nadi dan cakra mengandung maknanya masing-masing. Ketujuh cakra, mulai dari cakra usnisa terus sampai ke cakra muladhara, semua berjumlah 7 cakra. Terbukanya tiap cakra mengandung makna masing-masing.
Dalam Tantra dikatakan, begitu cakra svadhisthana terbuka, Anda dapat memperoleh Sahajajnana, memperoleh kebijaksanaan, cakra svadhisthana merepresentasikan kebijaksanaan.
Kemudian membuka cakra manipura, apabila dapat melonggarkan nadi dari cakra manipura, maka Anda dapat memperoleh Dharma dari sepuluh penjuru Tathagata. Anda dapat memahami Buddhadharma secara menyeluruh, inilah makna dari terbukanya cakra manipura.
Terbukanya cakra anahata, berarti Anda dapat memperoleh keberhasilan Istadevata Buddha, disebut juga Siddhi Buddha Nirmanakaya. Saat itu, Buddha telah terbuka.
Masih ada lagi, terbukanya cakra visuddha, merupakan keberhasilan Buddha Sambhogakaya. Pada cakra ajna terdapat satu tingkat pencapaian yang disebut tiada cela. Dalam Tantra disebut Abhavanayoga. Mencapai cakra ajna berarti mencapai kondisi Abhavanayoga.
Begitu cakra usnisa yang tertinggi terbuka, di dalamnya adalah Samantabhadraraja Tathagata, merupakan tingkatan Buddha Asali.
Oleh karena itu, setiap cakra mengandung maknanya masing-masing. Asalkan Anda telah berhasil membuka satu cakra, maka akan sangat mudah untuk membuka cakra-cakra yang lain.
Sadhana Internal sungguh merupakan suatu hal yang sangat menakjubkan, dulu saya membaca novel persilatan, di dalamnya tertulis: “Tenaga dalam orang ini telah cedera.”, ketika mengangkat prana sejati, ia mendapati bahwa prana ini tidak dapat terhimpun, ini butuh pengalaman, bagi Anda yang merupakan yogi pelatihan prana pasti akan memahami hal ini.
Biasanya, ketika Anda mengangkat prana tersebut, akan merasa melimpah, dan prana ini dapat dihimpun. Namun coba Anda menghimpun prana ketika berada dalam kondisi sakit. Di saat sakit, ketika Anda mengangkat prana, maka ia tidak akan dapat berhimpun, prana sejati telah buyar. Dalam novel silat ini disebut kehilangan tenaga dalam. Penulisannya sungguh beralasan, saya sendiri memiliki pengalaman seperti itu.
Ketika Anda hendak melompat jauh, sebelum lompat, terlebih dahulu hirup prana sejati, kemudian lompatlah, maka Anda dapat melompat dengan sangat jauh. Ketika tokoh novel silat hendak mengerahkan ilmu meringankan tubuh, ia akan menghirup prana sejati, namun prana sejati tidak mencukupi, dan buyar. Maksud dari buyar, ketika ia berupaya untuk mengangkat prana tersebut, ia tidak berhasil mengangkatnya. Ia sangat terkejut, akhirnya mendapati bahwa prana sejati telah buyar, prana berlarian ke mana-mana, dan tidak dapat dikendalikan.
Sebenarnya ia ingin terbang masuk ke hutan, ingin berpijak pada dedaunan, bergoyang beberapa kali dengan ringan. Akhirnya justru: ‘Kera tua terpeleset jatuh dari pohon’. Tidak bisa mengangkat prana sejati, dan di tengah jalan, ia pun terjatuh.
Ketika menekuni Sadhana Internal dalam Tantra, Anda akan merasakan sesuatu, saat kondisi tubuh Anda baik, Anda mengangkat prana, melakukan ‘Pernapasan Botol’, benar-benar laksana sebuah botol mestika. Prana atas ditekan ke bawah, prana bawah diangkat ke atas, dan prana di dalam tidak akan buyar.
Ketika Anda sakit, coba Anda mengangkat prana sejati, bagian atas ditekan, dan bagian bawah diangkat, sekalipun Anda telah menekan yang di atas dan mengangkat yang di bawah, mengangkatnya seperti sebuah botol mestika, maka prana tersebut akan buyar dari samping, Anda tidak bisa merasakan apa-apa, tidak bisa merasakan keberadaan prana, ini disebut prana sejati yang buyar.
Prana sungguh penting, kundalini juga mengandalkan prana. Bindu juga mengandalkan prana, semua mengandalkan prana. Oleh karena itu, dalam Sadhana Internal terlebih dahulu kita melatih prana, sampai prana mencukupi, kukuh, melimpah, dapat bersirkulasi, dan tembus.
Dahulu Guru mengatakan, “Apakah prana Anda telah tembus?” Apabila prana Anda tidak bisa tembus, maka Anda pasti berpenyakitan. Begitu prana tembus, sekujur tubuh terasa ringan. Tanpa pelatihan prana, Anda akan menjadi seorang penyakitan.
Bagi seorang sadhaka, sangat penting untuk melatih prana. Prana Anda harus cukup, kukuh, dan dapat bersirkulasi, dengan demikian barulah kundalini bisa bangkit. Kita Tantra mengatakan: “Hati dan prana menyatu.”, melatih prana adalah melatih hati. Prana bisa mencukupi, maka hati Anda juga mencukupi. Prana stabil, maka hati juga stabil. Prana tenang, maka hati juga tenang.
Untuk apakah belajar Buddhisme? Demi ketenangan batin semata. Apabila prana Anda tenang, maka hati Anda pun tenang. Di sinilah letak prinsip dasar dari kesatuan hati dan prana.
Om Mani Padme Hum.