548 - Abhiseka Nama Sejati (2)
Kita lanjutkan pengulasan Abhiseka Nama Sejati.
Abhiseka dalam Tantra mengandung makna yang sangat mendalam. Abhiseka secara lahiriah, seperti bisa Anda lihat, sebuah Abhiseka Kalasa, menuangkan air ke atas kepala Anda. Seperti biasa saja, sangat sederhana.
Abhiseka segala Istadevata, hanya menyentuhkan rupang Buddha ke puncak kepala Anda, demikianlah Abhiseka Istadevata. Demikian pula dengan abhiseka ghanta, vajra, Mahkota Vajra, dan Abhiseka Kalasa, hanya menyentuh puncak kepala sejenak, meminum sedikit air abhiseka, demikianlah abhiseka secara lahiriah.
Namun, abhiseka yang sejati bukan demikian, mesti mengundang kehadiran Kesadaran Alam Semesta untuk menyinari Anda, mengadhisthana Anda, memasuki hati Anda, menabur benih Buddha ke dalam hati Anda, demikianlah yang sejati, oleh karena itu, makna dari Abhiseka Nama Sejati sangatlah agung.
Terkadang seseorang belum memperoleh abhiseka dari Guru, akan tetapi ia sangat tekun dalam bersadhana, akhirnya Istadevata muncul dan secara langsung memberinya abhiseka, yang demikian juga ada. Oleh karena itu, di antara Guru Sesepuh, ada yang berjumpa dengan Vajrasattva, dan Vajrasattva sendiri yang muncul untuk mengabhisekanya. Guru Padmasambhava berjumpa dengan Vajrasattva, Vajrasattva muncul di angkasa dan mengabhisekanya. Abhiseka angkasa bisa disebut sebagai Abhiseka Sejati, dan Abhiseka Sejati adalah abhiseka angkasa.
Apabila Anda membina diri dengan kondisi batin bersih, berarti Anda merupakan bejana Dharma yang tepat. Buddha dan Bodhisattva melihat Anda belum menerima abhiseka, maka Beliau akan hadir secara langsung untuk mengabhiseka Anda. Muncul secara langsung dalam meditasi Anda, dan mengabhiseka Anda. Abhiseka semacam ini disebut Abhiseka Sejati, bukan secara lahiriah.
Dalam Tantra ada Abhiseka Eksternal, Abhiseka Internal, Abhiseka Guhya, Abhiseka Guhyatiguhya. Abhiseka Guhyatiguhya adalah abhiseka yang tertinggi, dan tidak dibatasi oleh bentuk. Sebab Istadevata muncul dalam meditasi Anda, dan mengabhiseka Anda, ini tergolong sebagai Abhiseka Guhya. Abhiseka semacam ini disebut Abhiseka Sejati.
Dahulu saya pernah katakan, ketika Anda bersadhana, arus Dharma semesta dari angkasa memasuki tubuh Anda, dan Anda dipenuhi amrta. Ini adalah Abhiseka Sejati, ketika bersadhana kita juga dapat memperoleh Abhiseka Sejati. Sama seperti saat saya bersadhana barusan, terus terang, penuh dengan amrta. Seutas amrta berwarna putih tercurah dari angkasa dan memenuhi jiwa raga Anda. Tubuh dan batin Anda berbasuh dalam arus Dharma berwarna putih, inilah Abhiseka Sejati.
Tanpa memperoleh ini, ketika Anda bersadhana, Anda mengundang Istadevata, di manakah Istadevata? Dalam bersadhana mesti mengundang Istadevata. Sadhana mesti bervisualisasi, japa mantra, dan memasuki samadhi. Visualisasi, apakah Ia hadir? Tidak hadir. Japa mantra, apakah Anda berhasil mengundang Beliau? Tidak. Memasuki samadhi, lahiriah belaka, asal-asalan. Dengan demikian, sadhana ini telah kehilangan makna.
Oleh karena itu dalam bervisualisasi, Ia hadir. Japa mantra, berseru kepada Hati-Nya. Memasuki samadhi, berarti manunggal. Ketika manunggal, terjadi konveksi dengan arus Dharma semesta. Ketika terjadi konveksi, berarti manunggal, berarti memasuki samadhi. Sehingga sadhana ini sama artinya dengan Abhiseka Sejati.
Jadi, apa yang disebut dengan abhiseka? Kalian mesti memahaminya. Ada yang disebut dengan Abhiseka Sejati, dan abhiseka secara ritual belaka. Acarya yang sejati pasti dapat menghasilkan Abhiseka Sejati.
Ketika Anda memperoleh abhiseka yang sejati, sepuluh ribu Dakini di angkasa akan menyerukan nama Anda. Ketika Anda memperoleh abhiseka yang sejati, para Buddha dan Bodhisattva di angkasa, dan para dewi di angkasa akan menaburkan bunga kepada Anda, dan menyerukan nama Anda.
Shakyamuni Buddha menulis ‘Padmaprabhasvara Buddha’ untuk Anda, sepuluh penjuru Dakini berseru: “Padmaprabhasvara Buddha”. Inilah Abhiseka Sejati, jika Anda memperoleh ini, barulah disebut sebagai Abhiseka Nama Sejati.
Bila tidak, Anda sebagai seorang Vajracarya, baiklah, saya adalah seorang Vajracarya, saya adalah Acarya, sebuah gelar: Vajracarya, lebih baik Anda ukir di wajah Anda. ‘Vajracarya’, ‘profesor’, Anda terus mengabhiseka umat, namun Anda belum memperoleh Abhiseka Sejati? Apakah Anda memiliki Abhiseka Nama Sejati?
Apakah dalam setiap sadhana Anda, ada konveksi dengan arus Dharma alam semesta? Apakah Anda hanya makan dan tidur? Memang benar, Anda memajang sertifikat Vajracarya di ruang tamu rumah Anda, namun itu hanya sebuah logo belaka, apakah Anda memiliki Abhiseka Nama yang sejati?
Tanyakan pada hati nurani Anda sendiri, apakah setiap kali bersadhana, Anda dapat benar-benar manunggal dengan konveksi arus Dharma semesta? Dapat manunggal dengan Istadevata sendiri? Apakah Anda merasakan daya tersebut memasuki diri Anda, dan Anda dipenuhi amrta?
Apabila tidak ada, berarti abhiseka yang Anda terima masih belum mencapai keberhasilan. Berhasil atau tidaknya, diri sendiri yang tahu. Tantra tidak sama dengan agama pada umumnya, apakah kelak Buddha dan Bodhisattva akan menjemput saya? Masih belum jelas bagi Anda. Apakah kelak bisa terlahir di Negeri Buddha? Tidak jelas bagi Anda.
Jelas atau tidaknya, ada pada Abhiseka Sejati. Apabila Anda sering melakukan konveksi dengan arus Dharma alam semesta, dan manunggal dengan Istadevata, maka tidak perlu mengkhawatirkan bisa atau tidaknya terlahir di Negeri Buddha. Apabila Anda belum manunggal atau kontak yoga dengan Istadevata, tidak ada proses konveksi dengan arus Dharma alam semesta, maka Anda mesti khawatir, karena proses Anda untuk terlahir di Negeri Buddha bermasalah.
Apakah tubuh dan batin Anda dipenuhi amrta? Apakah dalam bersadhana Anda telah berkontak yoga? Apakah berkonveksi dengan arus Dharma semesta? Apabila tidak, maka Anda mesti lebih tekun, supaya Anda dapat mencapai keberhasilan dalam Abhiseka Sadhana Istadevata Anda, inilah Abhiseka Nama Sejati.
Om Mani Padme Hum.