549 - Abhiseka dan Bersadhana (1)
Kita mengulas tentang abhiseka dan bersadhana.
Abhiseka sudah banyak diulas, untuk menekuni sadhana dalam Tantra, mesti bersarana dan menerima abhiseka terlebih dahulu. Setelah menerima abhiseka, Anda mesti memahami apa itu ajaran Tantra? Bagaimana cara menekuni Sadhana Tantra dengan sungguh-sungguh? Setelah menerima abhiseka, Anda boleh mulai menekuni Sadhana Tantra.
Konon sangat banyak siswa Tantra yang sangat menyukai abhiseka. Begitu tahu di mana ada upacara abhiseka, maka ia langsung pergi demi abhiseka. Tentu saja abhiseka itu baik adanya, bukannya tidak baik, artinya menjalin jodoh.
Misalnya, Anda menerima Abhiseka Amitabha Buddha, berarti Anda menjalin jodoh dengan Amitabha Buddha. Menerima Abhiseka Avalokitesvara Bodhisattva, berarti menjalin jodoh dengan Avalokitesvara Bodhisattva. Anda bisa menjalin jodoh dengan berbagai Sadhana Tantra.
Akan tetapi, yang paling penting adalah Anda mesti benar-benar mendalami ajaran Tantra, dan tahu bagaimana membina diri dengan tekun, bagaimana bersadhana setiap hari supaya dapat berkontak yoga dengan Istadevata dalam Sadhana Tantra tersebut, inilah yang sangat penting.
Tantrika menyukai abhiseka, ini bukan suatu kesalahan. Akan tetapi, hanya menerima abhiseka dan tidak bersadhana, ini merupakan kesalahan. Konon banyak Tantrika yang sangat menyukai Sadhana Jambhala. Sangat banyak Acarya yang demi memenuhi harapan para siswa Tantra, ia pun sering memberikan Abhiseka Sadhana Jambhala. Sebentar Jambhala Putih, sebentar Jambhala Kuning, sebentar Jambhala Merah, Jambhala Hijau, Jambhala Hitam, dan Raja Jambhala.
Setelah semua pernah diabhiseka, datanglah sesosok putra Jambhala, adik Jambhala, Jambhala wanita, Jambhala pria, ayah dari Jambhala, nenek dari Jambhala, dan kakek dari Jambhala, sampai akhirnya, semua jenis Jambhala sudah diabhiseka. Anda menerima sekian banyak abhiseka Jambhala, Sadhana Jambhala yang mana yang Anda tekuni? Di sinilah letak persoalannya.
Oleh karena itu, kita sebagai Tantrika, boleh menerima sangat banyak abhiseka, semua merupakan proses menjalin jodoh. Namun Anda mesti memilih satu Sadhana Guru Akar Anda (Sadhana Guru-yoga), dan harus Anda tekuni dengan sungguh-sungguh. Di antara sekian banyak Adhinatha, Anda pilih satu Istadevata, dan Anda tekuni dengan sungguh-sungguh. Sampai pada tingkat yang lebih tinggi, Anda mesti memilih Dharmapala Anda sendiri, dan menekuninya dengan sungguh-sungguh, inilah Trimula.
Setelah Anda menerima abhiseka, Anda mesti menekuni Caturprayoga, juga mesti menekuni Sadprayoga, ini semua mesti ditekuni dengan sungguh-sungguh, ini sangat penting. Meski Anda menerima banyak abhiseka Sadhana Jambhala, namun bila tidak ada satu pun Jambhala yang Anda tekuni, maka Anda juga tidak akan memperoleh kontak yoga. Jangan dikira setelah Anda menjalin jodoh dengan putra Jambhala, Jambhala pria, Jambhala wanita, kakek dari Jambhala, dan nenek dari Jambhala, maka Anda pasti makmur, belum tentu demikian. Anda mesti memilih satu saja, kemudian menekuninya dengan sebaik-baiknya sampai berkontak yoga. Ketika Jambhala tersebut benar-benar menyinari Anda, memberikan kontak batin, maka barulah berkah Anda dapat bertambah, oleh karena itu ketekunan bersadhana sangat penting. Setelah menerima abhiseka, masih perlu untuk bersadhana.
Di antara siswa Zhenfo Zong, ada juga yang mengirimkan US$ 108 kepada Mahaguru, ia minta abhiseka mulai dari Caturprayoga terus sampai Anuttaratantra, selain itu juga berbagai sadhana yang tertulis dalam buku Mahaguru, 108 sadhana, semua diabhiseka. Abhiseka satu Adhinatha US$ 1. Dia menginginkan abhiseka 108 jenis sadhana, yang demikian namanya berkhayal.
Hari ini saya memberitahu Anda semua, setelah menerima abhiseka, Anda mesti memilih salah satu Adhinatha yang penting, Guru, dan Dharmapala. Selain itu, banyak sadhana pelengkap. Anda mesti bersadhana dengan tekun sampai berkontak yoga, Anda mesti mengetahui tata ritual sadhana tersebut, dan makna dalam sadhana tersebut. Anda mesti tahu bagaimana menggunakan mudra, visualisasi, dan mantra dalam sadhana tersebut. Anda mesti menyediakan waktu untuk bersamadhi dengan baik, berlatih meditasi, Anda mesti benar-benar berupaya mengukuhkan ini semua.
Oleh karena itu, seorang Tantrika bukan hanya menerima abhiseka bersarana. Dalam hal Caturprayoga, sudah berapa kali Anda melakukan Mahanamaskara? Mantra sudah dijapa berapa kali? Sudah berapa kali Anda menekuni Sadhana Pertobatan dengan sungguh-sungguh? Berapa kali Anda menghaturkan persembahan? Berapa kali Anda benar-benar melakukan Mandala Puja? Ini semua merupakan fondasi yang mesti dibuat, Sadhana Prayoga sangat penting.
Untuk memiliki dasar yang baik dalam Prayoga, juga dibutuhkan ketekunan bersadhana. Anda mesti memahami berbagai Prayoga dan sadhana dalam Tantra.
Dalam Tantra ada abhiseka, dan itu semua mesti dipraktikkan. Sebab hanya melalui praktik nyata, barulah Anda bisa memperoleh pencapaian, baru bisa mengetahui bagaimana masuk lebih dalam, dan secara urutan, mulai dari dasar, terus sampai yang lebih tinggi dan mendalam, semua jelas bagi Anda, hal ini sangat penting.
Antara abhiseka dan bersadhana, menurut kita, abhiseka merupakan sebuah permulaan. Setelah Anda menerima abhiseka, maka Anda mesti mempraktikkanya, menekuninya, bukan hanya abhiseka dan ritual bersarana secara lahiriah belaka. Pengulasan hari ini sampai di sini.
Om Mani Padme Hum.