2014-11-22 Acarya Liansheng Benar-benar Memperoleh Silsilah Padmasambhava
Ceramah Sadhana Dzogchen ke-114 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Homa Mahadewi Yaochi, Sabtu, 22 November 2014
Pertama-tama, kita sembah puja pada guru silsilah, Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Dezhung, Gyalwa Karmapa ke-16, Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna Mandala, sembah puja pada adinata homa hari ini Mahadewi Yaochi.
Gurudhara, Thubten Ksiti Rinpoche, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, salam sejahtera semuanya. Tamu agung yang hadir hari ini, saya baca sekali dengan cepat. (Mahaguru menyebutkan daftar nama tamu agung) terima kasih atas pemberian karangan bunga yang sangat banyak, banyak sekali, terima kasih semuanya. Selamat siang semuanya! Apa kabar! (Bahasa Mandarin) seharusnya memberi salam pada Anda semua, Bahasa Kantonnya Nei Hou! Tai Ka Hou! (Bahasa Kanton) Emkoi! Emkoisai! (Bahasa Kanton: terima kasih) (Bahasa Jepang: apa kabar) Good afternoon! (Bahasa Inggris) Selamat siang and selamat petang (Bahasa Indonesia) Hola Amigo! (Bahasa Spanyol: apa kabar) Merci! (Bahasa Perancis: terima kasih) Bonjour! (Bahasa Perancis: apa kabar) Kam-sam-ni-da (Bahasa Korea: terima kasih) Sawadika! (Bahasa Thai: apa kabar) Saude! (Bahasa Spanyol: sehat) Okay, I just wanted to say hello! (Baiklah! Saya hanya ingin memberi salam pada Anda semua) Long time no see! (Lama tak jumpa)
Sebentar saja sudah setengah tahun. Kali ini naik pesawat Eva Air, pilot bermarga Yang, Pilot Yang adalah umat Zhenfo Zong kita, Beliau tinggal di Tainan, Beliau mengemudikan pesawat terbang mengantarkan saya kembali, Beliau adalah umat di tempat Pandita Dharmaduta Lian-gang. Selain itu, pramugarii adalah seorang Nona Yang di Baoju Tongxiuhui, Linkou. Pilot juga bermarga Yang, Pilot Yang dan Pramugari Yang, pilot adalah umat se-Dharma, pramugari juga umat se-Dharma. Penanggungjawab Baoju Tongxiuhui bernama Lianyou, apakah bhiksu atau umat se-Dharma? Ia juga memperlihatkan buku karyanya, tulisannya bagus sekali, mahakarya. Ada lagi, di dalamnya dilampirkan sebuah angpao, ia tidak lupa. Saya membaca semua tulisannya, tulisannya sangat bagus.
Kepulangan kali ini sangat santai, namun, kembali ke Taiwan tidak santai lagi. Begitu pulang, tenggorokan agak serak, karena menghirup udara Taiwan. Saat di Seattle, Amerika Serikat, tenggorokan tidak ada masalah, namun, begitu pulang, menghirup udara Taiwan, begitu menghirup langsung agak serak, kemudian perut tidak nyaman, kira-kira sehari dua hari saya tidak makan, mogok makan. Mungkin termakan minyak jahat!
Masalah keamanan makanan Taiwan benar-benar sangat serius, fenomena demikian benar-benar sangat serius, berdampak negatif pada kesehatan kita semua. Sebenarnya, pedagang juga harus ada sedikit pengetahuan intuitif. Pada jumpa pers di bandara, saya sempat menyampaikan satu masalah, yaitu masalah pengetahuan intuitif. Pengetahuan intuitif bukan masalah agama, saya merasa tetap masalah mata rantai pendidikan, saat saya kecil, kita diajarkan kemampuan intuitif, kita terjun ke masyarakat dan bekerja, kita mesti memiliki kemampuan dan teknik yang sangat baik, namun, pengetahuan intuitif juga sangat penting, hemat kta, yaitu moral; satu kalimat ya itu hati nurani, pengetahuan intuitif, hati nurani, moral. Di dalam Agama Buddha, mereka melakukan seperti itu adalah melanggar dua butir sila; pertama sila pembunuhan. Mengapa sila pembunuhan? Produk yang dihasilkannya bertentangan dengan pengetahuan intuitif, hati nurani, dan moral, menjual barang yang tidak baik kepada insan, berdampak pada kesehatan semua orang, ini justru melanggar sila pertama, pembunuhan, sila pertama dari Pancasila Buddhisme, banyak orang karena makan makanan yang dia jual sehingga merusak kesehatan, bahkan meninggal dunia, inilah melanggar sila pembunuhan. Kedua adalah sila pencurian, ia menjual barang palsu, mengambil uang asli, inilah sila pencurian.
Ia telah melanggar dua butir sila, sila pembunuhan, membahayakan kesehatan insan; sila pencurian, menjual barang palsu untuk menipu uang asli orang lain; sehingga melanggar dua butir sila. Titik berat ada pada mata rantai pendidikan, karena hanya memupuk kemampuan intuitif, tidak memupuk pengetahuan intuitif, sehingga, dalam aspek pendidikan, pemupukan moral, hati nurani, kemampuan intuitif itu sangat penting, ini bukan masalah agama.
Saat saya baru kembali, saya kembali pada umur 66 tahun, hari ini 70 tahun. Antara umur 66 tahun hingga umur 70 tahun, setiap tahun saya setengah tahun di Taiwan, sehingga saya minum tidak sedikit minyak daur ulang. Dokter keluarga saya di Amerika mengatakan pada saya, Anda harus melakukan gastroskopi, colonoscopy, membuat saya ketakutan hingga lari pulang. Saya tidak berani melakukannya. Saya merasa saya sudah hidup hingga umur 70 tahun, sudah cukup, sudah balik modal, merasa hidup dan mati tidak ada hubungan dengans saya, tubuh sehat, saya juga tidak ada masalah. Usia sudah lanjut, selain masalah kesehatan, masih banyak masalah kehidupan. Sebenarnya hidup mati itu menurut agama, kita semua jangan kuatir, karena kiat semua akan meninggal dunia, jangan kuatir. Bahkan ini adalah sesuatu yang sangat menarik, tidak peduli Anda seorang Acarya Tantra yang sangat agung, Rinpoche yang sangat agung, siddha yang paling tinggi, lumrah tubuh sendiri dibuang, tidak ada seorang pun benar-benar dapat awet muda. Walaupun anda belajar Taoisme, Taoisme melatih awet muda. Namun, walaupun awet muda, juga akan meninggal dunia, di kolong langit tidak ada yang tidak mati, semua perintis agama juga sama, tidak dapat luput dari hukum langit. Seperti Buddha Sakyamuni, Yesus Kristus, walaupun Yesus Kristus bangkit, Ia hidup lagi, namun, tetap akan mangkat, tidak ada yang tidak mati. Seperti Nabi Islam – Muhammad, perintis agama mana pun pasti mangkat. Sekalipun Anda seorang Siddha agung, Rinpoche agung, sampai saatnya juga harus mangkat. Jadi, mendengar tentang kematian, juga sangat senang, sangat gembira. Karena tidak ada seorang pun dapat luput, semua orang sama dengan saya. Cukup senang? Sekalipun menjadi presiden, juga harus mangkat; menjadi pemimpin dunia, juga harus mangkat, baik orang kaya, orang miskin, baik melatih diri atau tidak, baik pengemis atau bukan, atau kaisar, atau presiden yang sekarang menjabat, semua harus meninggal dunia. Begitu mendengar tentang meninggal dunia, saya pun sangat senang, so happy. Saya sering berkata pada putra putri saya, I am a seventy years old man, a senior. (Saya adalah manula berumur 70 tahun) Benar! Almost die (hampir mati) jadi, kematian adalah sesuatu yang sangat membahagiakan, tidak ada satu pun terkecuali. Jadi, jika sudah berpikir matang-matang, tidak perlu bersedih, all die (semua mati), ini adalah sesuatu yang paling baik. Hari ini pertama kali bertemu, sudah membicarakan tentang kematian, kematian adalah hal yang paling baik, tidak ada lagi yang lebih bahagia daripada kematian. Mengapa? Kematian orang yang melatih diri beda dengan kematian orang yang tidak melatih diri, kematian orang yang melatih diri, boleh pergi ke alam suci Buddhaloka, boleh langsung mencapai kebuddhaan, Anda memahami hati dan menyaksikan Buddhata, langsung bisa ke Buddhaloka, langsung mencapai kebuddhaan; kematian orang yang tidak melatih diri, tetap harus bertumimbal lahir di alam alam kehidupan; juga tidak meninggal dunia, sama halnya dengan bereinkarnasi satu kehidupan demi satu kehidupan. Namun, jika bereinkarnasi di 3 alam rendah, maka sangat tragis, karena rintangan karma sangat berat; rintangan karma ringan naik ke surga atau alam manusia masih lumayan. Ada lagi? Yang datang karena mengemban ikrar, yang berikrar menyeberangkan insan, maka bisa datang lagi karena mengemban ikrar. Sehingga hidup ini sangat menyenangkan! Sungguh! Dunia sangat menarik, sangat menyenangkan, kedatangan Anda semua kali ini, semua datang bermain sejenak, dengan hati gembira! Makan, minum, dan buang air, jangan menderita, maka seluruh hidup ini sangat baik, sangat bahagia. Tentu saja, di dunia ini lebih banyak duka daripada suka, karena duka lebih banyak dari suka, maka sadar bahwa dunia ini kadang-kadang juga tidak menyenangkan. Karena tidak menyenangkan, kalau begitu, harus bagaimana? Jika mau terbebaskan dari dunia atau kebahagian surgawi, jika dapat sepenuhnya terbebaskan, Anda pun harus mengerti melatih diri. Inilah alasan kita berkumpul di sini hari ini. Saya kembali, kebetulan bertemu pemilu. Begitu saya lihat, wah! Begitu menyenangkan! Ini memaki sana, itu memaki sini, setiap hari mengarang hal baru, luar biasa, pemilu ini sangat hebat, tidak hanya memaki pribadinya, bahkan memaki keluarganya, bahkan memaki 3 generasinya, seluruh leluhurnya juga dimaki. Benar-benar ramai sekali! Begitu menyalakan televisi dan menonton, wah! Taiwan sangat menyenangkan, Amerika tidak menyenangkan. Amerika berpemandangan indah dan membosankan, sedangkan Taiwan kotor, kacau, dan menyenangkan.
Hari ini mau menyampaikan apa? Bertanya pada Mahadewi Yaochi? Mahadewi Yaochi adalah yidam saya, Mahadewi Yaochi pertama kali bantu saya buka mata batin, setelah buka mata batin, langsung memahami banyak hal. Malam pertama, saya pun menjelajahi surga dan neraka, semua dijelajahi, memahami banyak hal. Sekarang juga telah mencapai pencerahan, setelah mencapai pencerahan, memahami lebih banyak, semua telah dipahami, semua telah dimengerti, ini barulah mencapai pencerahan. Setelah mencapai pencerahan, bahkan ketakutan apapun tidak ada lagi, tidak ada ketakutan, tidak ada khayalan yang terbalik, itulah alam tingkatan pencerahan.
Mahadewi Yaochi adalah yidam yang pertama saya kontak yoga, ada lagi Amitabha, Bodhisattva Ksitigarbha, Mereka adalah 3 yidam saya. Mahadewi Yaochi adalah yidam pertama saya, walaupun saya melatih ajaran Tantra, namun, Mahadewi Yaochi adalah yidam yang pertama saya kontak yoga, saya tidak dapat melupakan asal-usul. Saya baru mengatakan, Golden Mother, give me the power, Mahadewi Yaochi, mohon Anda berikan saya kekuatan, mohon Mulaguru saya memberkati saya, mohon yidam saya memberikan saya kekuatan, mohon Dharmapala saya mendukung saya. Kalian juga sama-sama harus berdoa seperti ini, mohon guru Anda memberkati Anda, mohon yidam Anda memberikan Anda kekuatan, mohon Dharmapala Anda mendukung Anda, agar Anda bercahaya, agar pelatihan diri Anda dapat berhasil, dapat kontak yoga, dapat terlahir di Buddhaloka, dapat terlahir di alam suci, dapat langsung menjadi yidam. Ini sangat penting.
Walaupun saya menekuni ajaran Tantra, sedangkan Mahadewi Yaochi adalah yidam yang pertama kali membantu saya membuka mata batin, saya ini tidak melupakan asal-usul, boleh dikatakan Mahadewi Yaochi adalah Mulayidam saya. Terhadap guru yang transmisi sadhana pada saya, saya sangat hormat, selalu junjung di atas kepala. Saya pernah bersarana pada banyak guru, saya ini tidak pernah mengritik guru, tidak pernah melanggar petunjuk guru, tidak pernah melupakan budi guru. Di atas kepala saya adalah Mulaguru; Bhiksu Liaoming dari Nyingmapa, Sakya Dezhung Rinpoche dari Sakyapa, Gyalwa Karmapa ke-16 dari Kargyupa, saya junjung di atas kepala. Karmapa pernah pergi ke Bhutan, Bhutan dan Sikkhim menyambung. Selain itu, masih ada Guru Thubten Dhargye dari Gelugpa. Saya mempunyai silsilah empat sekte, ada lagi, yang terpenting, sangat rahasia, silsilah di dalam samadhi yang paling hening, yaitu silsilah yang diberikan Padmasambhava pada saya.
Apakah Padmasambhava adalah Padmakumara? (Benar.) Karena Ia adalah titisan teratai, maka Ia adalah Padmakumara. Bagaimana bisa tidak ada Padmakumara? Jadi, tentu ada Padmakumara. Selain itu, raja kedua alam suci Shambala, yaitu raja teratai putih, Ia juga Padmakumara; Buddha Atarma transmisi Sadhana Mahasadhana kepada Ratnamanas-kumara, Ratnamanas-kumara adalah Padmakumara. Oleh karena itu, guru sesepuh pertama transmisi Sadhana Mahamudra adalah Ratnamanas-kumara, yaitu Padmakumara. Tak terpikirkan? Hari ini mengulas Sadhana Dzogchen Tantra adalah silsilah Padmasambhava.
Mari cerita sebuah lelucon! Suatu hari, Xiaoming berkata, “Ayah saya bisa memberikan tempat duduk pada orang lain di angkutan umum, apakah ayahmu bisa?” Xiaohua menjawab, “Tidak.” Xiaoming bertanya mengapa? Xiaohua menjawab, “Karena ia adalah supir angkutan umum.” Supir angkutan umum tentu saja tidak bisa. Apakah Dharmasana Mahaguru ini akan diberikan pada orang lain? Ya. Namun, saat Mahaguru ada, apakah Dharmasana ini akan diberikan pada orang lain? Tidak. Karena Mahaguru adalah supir, Mahaguru adalah masinis kereta api Zhenfo Zong, sebagai masinis, saya harus mengantarkan seluruh penumpang kereta api ke alam suci Buddhaloka. Tahukah Anda? Saya adalah masinis! Di Seattle, Amerika Serikat bernyanyi untuk Ping’er, saya menyanyikan lagu Kereta Api? Saya coba nyanyi, coba masih ingat atau tidak? (Mahaguru bernyanyi: Xiǎo bǎndèng er bǎi yī pái, xiǎopéngyǒumen zuò shànglái, zuò shànglái ya zuò shànglái, wǒmen de huǒchē jiù yào kāi, wǒ zuò sījī bǎ chē kāi, hōng lónglónglónglóng hōng lónglónglónglóng, hōng lóng lóng lóng lóng wū ~) saya adalah masinis! Yang saya kemudikan adalah kereta api ajaran Tantra, asalkan kalian menekuni Sadhana Tantra Zhenfo Zong, kalian naik kereta api ini, maka boleh ke alam suci Buddhalaka. Cerita lagi sebuah lelucon, suatu hari anak sekolah, hari pertama, ia menangis sangat menyedihkan, guru bertanya padanya penyebabnya, ia menjawab, “Saya tidak suka sekolah, namun, berikutnya saya harus setiap hari datang ke sini, hingga umur 15 tahun.” Ketahuilah, kalian melatih diri, jangan kira sangat menyedihkan, Mahaguru lebih menyedihkan daripada klaian, kalian ada urusan, boleh tidak datang ke Taiwan Lei Tsang Temple, misalnya di rumah ada urusan, sangat sibuk busy, atau kebetulan ada perjamuan, tidak dapat datang. Namun, Mahaguru harus datang, saya lebih menyedihkan daripada kalian. Kalian datang ke Taiwan Lei Tsang Temple sangat melelahkan, benar tidak? Kadang-kadang masih harus bangun pagi-pagi naik bus pariwisata, wah! Sungguh melelahkan! Ada yang datang dari mancanegara, dari Indonesia, Malaysia and so may people come from many countries to Taiwan Lei Tsang Temple, sibuk sekali! Semua orang sangat lelah. Namun, kalian kadang-kadang boleh tidak datang, ada beberapa yangn sering terlihat, hari ini juga tidak datang, sibuk! Busy! Sementara saya, sesibuk apapun, saya lebih menyedihkan daripada kalian, saya tentu harus datang. Mengapa? Kereta api tidak boleh mogok! Benar tidak? Apalagi, saya adalah silsilah sejati dari Padmasambhava! Silsilah sejati.
Kalian jangan kira Padmasambhava adalah kejadian yang sudah bertahun-tahun yang lalu, Buddha Sakyamuni mangkat, sedangkan Padmasambhava lahir. Beliau diupasampada oleh Y.A. Ananda, Y.A. Mahakasyapa memberikan-Nya kasaya, Beliau hidup lama sekali, Beliau membabarkan Dharma di Tibet 50 tahun. Sedangkan saya adalah orangn zaman apa, bisa mendapatkan silsilah sejati Padmasambhava? Ketahuilah, Padmasambhava pernah mengucapkan satu kalimat, asalkan Anda japa mantra-Nya, “Om. Bie Zha. Bei Ma. Hum.” Atau “Om. A. Hum. Bie Zha. Gu Lu. Bei Ma. Xi Di. Hum. Xie.” Menekuni sadhana-Nya, Beliau pernah mengatakan Beliau akan menampakkan diri di hadapan Anda. Jadi, Padmasambhava pun menampakkan diri di hadapan saya, ini juga silsilah yang paling hening dan rahasia. Itu sebabnya baru disebut silsilah sejati Padmasambhava. Sehingga, saya pernah menerima abhiseka Sadhana Dzogchen. Di dunia manusia, saya juga pernah menerima abhiseka Dzogchen dari Bhiksu Liaoming. Di bawah alam tingkatan tidak ada waktu dan ruang, saya menerima abhiseka silsilah Sadhana Dzogchen Padmasambhava. Jadi, saya adalah masinis kereta api, tidak boleh tidak datang. Jika hari ini masinis tidak datang, semua orang naik kereta api, mau ke mana? Sehingga, saya paling menyedihkan, bicara tentang ini membuat saya sedih dan meneteskan air mata. (Mahaguru menyatakan dengan nada humor)
Seorang wartawan bertanya pada seorang konglomerat, “Anda begitu kaya, tidak takut pencuri, perampok merampas uang Anda?” Konglomerat menjawab, “Tidak takut, saya telah menyumbangkan uang saya ke organisasi palang merah, jangankan pencuri, perampok, sekarang orang-orang sedunia pun tidak tahu ke mana uang itu pergi.” Ketahuilah, yang kita hasilkan dalam melatih diri adalah bekal, ini adalah benda yang tidak mampu dicuri oleh semua pencuri dan perampok, selamanya milik sendiri. Kita melatih diri, maka memiliki bekal sebanyak itu, kita melakukan sekian kebajikan, itu juga bekal kita; kita akan bertemu sadhaka sejati yang mengajari kita sadhana, transmisi Anda sadhana Tantra, agar Anda memperoleh keberhasilan. Ini adalah bekal kita sendiri. Bekal kita di surga, bukan di dunia. Uang di dunia ini bisa hilang, sekaya apapun kita, juga tidak bawa sepeser pun, semua orang tahu. Namun? Tidak ada uang, tidak bisa mengerjakan apapun, di dunia masih ada sedikit manfaat, ada uang, banyak hal bisa dikerjakan, terutama di Indonesia. Saya pernah menceritakan sebuah lelucon, menteri Brazil mengundang menteri Indonesia datang ke Brazil, menteri Indonesia pergi ke sana dan melihat, “Wah! Rumah Anda sangat mewah! Hebat sekali! Bagaimana Anda mendapatkannya?” Menteri Brazil membuka jendela, “Apakah Anda melihatnya?” Itu adalah sebuah jembatan, hanya dikerjakan separuh. “Apakah Anda mengerti?” Begitu menteri Indonesia melihat, “Oh! Saya mengerti, sebuah jembatan hanya dikerjakan separuh.” Kemudian, ia pun kembali ke Indonesia. Setelah kembali ke Indonesia, ia mengundang menteri Brazil ke rumahnya, ketika menteri Brazil ke rumahnya, “Wah! Istana! Luar biasa! Menteri Indonesia buka jendela dan memperlihatkan padanya, “Apakah Anda melihat jembatan?” “Ah? Sama sekali tidak ada jembatan.” Begitulah. Jadi, uang Indonesia sangat berguna. Sebenarnya, uang Rupiah sangat sulit digunakan, uang Indonesia paling sedikit.
Baca satu paragraf Sutra! “Acarya Liansheng, setelah mendapatkan silsilah sejati dari Padmasambhava, ibarat Master Tsongkhapa, sangat sedih akan kemerosotan Dharma yang benar, sadhana Tantra palsu tersebar luas, acarya paslu tersebar luas, membelokkan Dharma Buddha. Bahkan ada sebagian acarya palsu hanya menguntungkan diri sendiri, tidak ada Bodhicitta agung dan kebijaksanaan, tidak hanya tidak membabarkan Buddhadharma, bahkan menggunakan dusta untuk menghancurkan dan memusnahkan Buddhadharma, karena saya mengasihani keterpurukan insan, terpaksa berseru keras, berharap menggunakan kebijaksaaan mahatinggi dari Padmasambhava, mengabulkan semua makna rahasia dari semua esensi Mahayana dan Theravada, menuliskan sebuah tingkatan sejati dari sadhana Tantra.” Saya menulis seperti itu. Buku ini ditulis 20-30 tahun lebih, saat itu, ajaran Tantra masih belum berkembang di Taiwan, saya sudah menuliskan. Sekarang, ajaran Tantra telah berkembang pesat di Taiwan. Saat saya menulis buku ini, ajaran Tantra belum berkembang di Taiwan. Di dalam Tantra masih ada acarya palsu, bahkan menguntungkan diri sendiri, ini bukan fenomena yang baik. Sebenarnya, menjadi acarya mesti membangkitkan Bodhicitta agung, harus memiliki kebijaksanaan, jangan berdusta, jangan berbohong, diri sendiri harus memahami hati.
Seperti Gyalwa Karmapa ke-16, Beliau adalah Vajra yang memahami hati sendiri, memahami hati sendiri sangat penting, Anda harus memahami hati sendiri, ini paling penting. Memahami hati, adalah memahami hati sendiri, memahami kebenaran alam semesta, juga disebut mencapai pencerahan. Selanjutnya, kita melatih prana, nadi, bindu, kemudian menyaksikan Buddhata sendiri, ini barulah disebut menyaksikan Buddhata. Mampu menyaksikan Buddhata barulah dapat mencapai kebuddhaan, barulah dapat berhasil, ini sangat penting. Saya baca satu paragraf ini, semua orang sangat jelas, “Acarya Liansheng, setelah benar-benar mendapatkan silsilah Padmasambhava, ibarat Master Tsongkhapa, sangat sedih akan kemerosotan Dharma yang benar, sadhana Tantra palsu tersebar luas.”
Sebenarnya ada, karena terdapat banyak Tantra campuran, apa itu Tantra campuran? Tantra campuran itu bukan sadhana Tantra sejati, metodenya agak rumit. Selain itu, masih banyak acarya bukan acarya sejati, tidak membangkitkan Bodhicitta, bahkan mesti memiliki kebijaksanaan, kebijaksanaan Tathagata, jangan menghancurkan dan memusnahkan Buddhadharma dengan dusta, harus berwelas asih akan keterpurukan insan. Padmasambhava memiliki kebijaksanaan mahatinggi, belakangan, semua Terma yang berhasil digali juga sangat bijaksana, di dalam sadhana Terma terdapat banyak Dharma Buddha. Sehingga harus menyempurnakan semua esensi Mahayana, Theravada, semua makan rahasia, kemudian saya menuliskan sebuah tingkatan sejati sadhana Tantra, ini paling utama.
Mari cerita sebuah lelucon! Yang tertulis di buku mengarang, Xiaohua menulis di buku mengarang “Keluargaku”: “Keluargaku ada 3 orang yaitu ayah, ibu, dan saya, setiap pagi begitu keluar rumah, kami bertiga berpencar, masing-masing menempuh jalan masing-masing, malamnya dari jalan yang berbeda kembali ke tempat sama. Ayah adalah arsitek, setiap hari memberikan isyarat tangan dan kaki di tempat kerja, ibu adalah pramuniaga, setiap hari menipu di toko, pendatang tidak menolak; saya adalah murid, setiap hari di kelas, bengong dan tidak mendengarkan pelajaran. Kami ketiga anggota keluarga saling melempar bau, rumah tangga rukun dan harmonis. Ketika prestasi saya kurang memuaskan, ayah pun membantai saudara sendiri, dengan kejam memukul saya hingga babak belur dan bersujud, ibu acuh tak acuh dan tidak menghiraukan, tidak pernah membela kebenaran, kadang-kadang bahkan mempropaganda.” Guru bertanya pada Xiaoming, “Jika hasil ujianmu tidak baik, bagaimana orang tuamu menghukummu?” Xiaoming menjawab, “Nilai di bawah 80 dipukul oleh ibu, nilai di bawah 70 dipukul oleh ayah, nilai di bawah 60 dipukul sekaligus oleh ayah dan ibu.” Mahaguru adalah masisni, mengemudikan kereta api Zhenfo Zong, kita rukun dan harmonis, bukan saling melempar bau, Mahaguru tidak akan pukul orang. Saya semenjak kecil hingga dewasa, hingga menikah, hingga punya anak, hingga punya cucu, saya tidak pernah pukul anak, tidak pernah pukul cucu. Karena saat saya kecil sudah takut dipukul. Oleh karena itu, sadar akan penderitaan dipukul. Oleh karenan itu, saya tidak akan pukul anak. Sekarang, saya sebagai masinis Zhenfo Zong, hanya dipukul orang, bahkan dipukul oleh siswa yang tidak layak. Saya tidak akan pukul anak, hanya dipukul oleh siswa yang tidak layak. Anda mengerti? Benar tidak? Anak Zhenfo Zong (maksudnya siswa tidak layak) setelah keluar lalu kembali lagi untuk pukul saya. Saya ini tidak pukul orang. Ketahuilah, Mahaguru memiliki hati yang lembut, terserah Anda memaki Mahaguru, menfitnah Mahaguru, menghina Mahaguru, mengejek Mahaguru, menyindir Mahaguru, terserah bagaimana kalian memperlakukan Mahaguru, Mahaguru mutlak tidak akan balas, saya tidak akan pukul Anda. Namun, jika Vajra Dharmapala di sini pukul Anda, saya tidak bisa berbuat apa-apa; Vajra Dharmapala pukul Anda itu adalah Vajra Dharmapala.
Ada sebagian siswa adalah Vajra Dharmapala, mereka mau pukul Anda, saya juga tidak mampu menghalangi. Benar tidak? Saya hanya bantu Anda japa mantra! Bantu Anda memohon berkah! Kita semua berjodoh bersama itu baik.
Di dunia ini, sejujurnya, walaupun memberikan adhistana negatif, juga donatur saya, satu hal yang sangat penting, tanpa adhistana negatif ini, tanpa fitnahan ini, semua penghinaan ini, semua ejekan ini, semua sindiran ini, tidak akan membuat Mahaguru berhasil. Itu adalah semacam ujian, mengajari kita melatih bertahan di dalam kondisi Dharma tiada kelahiran, mengajari kita melatih ksanti-paramita, mereka adalah donatur sejati saya, saya bahkan harus berterima kasih pada umat se-Dharma ini. Umat se-Dharma yang silam, mereka sekarang tidak mengakui, saya sendiri tetap mengakui, dengan kata lain, asalkan berjodoh, Mahaguru pasti menyeberangkan Anda. Jadi, menjadi seorang yang bijaksana, sangat mengerti, sangat jelas, memandang semua insan setara, setara tiada beda, yang satu ini sangat penting. Jika Anda mampu memiliki hati yang setara dan tidak membeda-bedakan, Anda pun tidak akan menipu uang asli dengan barang palsu, semua adalah setara dan tiada beda. Di antara hadirin, ada sebagian orang tua saya dalam kehidupan lampau, orang tua dalam turun temurun, kerabat turun-temurun, asalkan kerabat, baru dapat berkumpul bersama, semua adalah kerabat, juga orang-orang yang paling kita sayangi. Jadi, seorang yang benar-benar memiliki kebijaksanaan besar, pasti orang yang setara dan tidak membeda-bedakan, tidak mungkin mengabaikan satu insan pun. Karena setiap insan adalah kerabat kita, semua adalah orang-orang yang kita sayangi, orang yang kita hormati, kita tidak mungkin menyakitinya, tidak boleh. Yang satu ini sangat penting. Orang yang belajar Buddha harus memahami setara dan tidak membeda-bedakan, ini melambangkan Bodhicitta agung, ini adalah salah satu kebijaksanaan buddha, samata-jnana, adarsa-jnana, semua adalah kebijaksanaan yang sangat penting. Bekal kita di surga, bukan di dunia. Mohon diingat! Ceramah Dharma hari ini, Dharma yang terpenting justru ada di sini. Om Mani Padme Hum.