Sadhana Kalacakra harus memiliki silsilah, dua silsilah saya yang terpenting, pertama adalah Kanjurwa Rinpoche dari Mongolia, Mongolia ada dua orang Rinpoche agung yang berhubungan dengan pemerintah, satu adalah ICang-skya Khutukhtu, satu adalah Kanjurwa Rinpoche. Kanjurwa Rinpoche mentransmisikan sadhana kepada Thubten Nima, Beliau pada zaman Dinasti Man dan Qing, pernah menyusun semua Sutra Tibetan Tantra, Thubten Nima mentransmisikan sadhana kepada Thubten Dali, Thubten Dali adalah guru dari Thubten Dhargye, Thubten Dharyge mentransmisikan sadhana kepada saya Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu, ini adalah silsilah pertama. Saya ingat pada saat upacara Hong Kong, saya sempat memperlihatkan pada Anda semua cenderamata silsilah yang diberikan oleh Guru Thubten Dhargye kepada saya, yaitu sepucuk surat, di dalam tertulis silsilah dan metode penekunan Sadhana Kalacakra, ini adalah Sadhana Kalacakra yang Mahaguru transmisikan, ada silsilahnya, bukan transmisi sembarangan, juga bukan transmisi palsu, melainkan silsilah asli. Silsilah kedua adalah Panchan ke-9, saat Panchan ke-9 kembali dari Beijing ke Tibet, sampai di Gansu, di Qinghai, Yushu, Acarya Changren pernah melakukan bakti sosial di sana, saat Panchan ke-9 berada di Qinghai, Yushu, mentransmisikan Sadhana Kalacakra yang terakhir kali. Guru Sakya Dezhung di sana mendapatkan Sadhana Kalacakra, Beliau mentransmisikan kepada saya, yaitu Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu, ini adalah dua sislilah. Sehingga, merupakan silsilah sejati, bukan silsilah palsu, juga bukan ditransmisikan sembarangan, melainkan sejati.
Suatu kali entah berapa tahun yang lalu, kami pergi ke Lukang, jalan-jalan di jalanan Lukang, Mahadewi Yaochi yang satu ini, Ia gemuk, Ia baru selesai dipahat, ditaruh di depan pintu sebuah toko. Lantas, saya perhatikan dengan seksama, Ia mengenakan mahkota feniks, tangan kiri-Nya memegang sebuah persik, tangan kanan memegang sebuah kebutan, di atas kepala adalah sebuah mahkota feniks, dipahat seekor feniks. Saat itu, saya melihat, saya pun beranjali pada-Nya, menikmati keindahan Mahadewi Yaochi di sana, Mahadewi Yaochi ini setinggi badan manusia. Saat itu, hati saya ada satu pikiran, ingin inisiasi Mahadewi Yaochi ini, saya pun mengembuskan napas ke arah Mahadewi Yaochi. Tentu saja, saya tidak boleh menjapa Mantra Inisiasi atau pegang cermin di sana! Mahadewi Yaochi itu juga bukan milik Anda. Mengembuskan satu napas, napas itu di badan Mahadewi Yaochi. Belakangan, saya mendengar Guasan Leizan Temple membeli satu pratima Mahadewi Yaochi. Saya pikir Acarya Lianji melihat pratima bagus pasti akan beli. Alhasil, saya bertanya padanya apakah rupang Mahadewi Yaochi tersebut? Ia menjawab “ya”, hati saya sangat senang. Tadinya, Mahadewi Yaochi ini diam-diam sudah saya inisiasi! (Mahaguru tertawa, hadirin tertawa)
Ragavidyaraja memiliki banyak sadhana, tidak hanya sadhana cinta kasih dan sadhana keharmonisan, Dharmasana-Nya sangat istimewa, Ia duduk di atas teratai botol amrta. Sehingga, Ia memiliki Sadhana Air Amrta, bisa menyingkirkan semua rintangan tubuh, berubah menjadi bersih; dan metode menetralisir racun, karena Ia duduk di atas botol amrta, botol amrta itu sendiri bisa menetralisir racun. Sehingga, jika Anda diguna-gunai, atau diracuni, daerah Sichuan, Yunnan, Guangxi, Xiangxi ada semacam racun, mereka bisa memasukkan racun, asalkan Anda menekuni Sadhana Ragavidyaraja bisa menetralisir racun dan guna-guna; selain itu, masih ada Sadhana Pembasmi Mara, Mara merasuk diri Anda, Anda kesambet, Sadhana Pembasmi Mara bisa membasmi Mara ini; Sadhana Menggambar Rupang, menggambar rupang-Nya, mudah sekali kontak yoga dengan-Nya; Sadhana Mengukir Rupang, Anda mau melindungi diri sendiri, agar tidak diracuni, tidak diguna-guna, tidak terkena ilmu hitam orang lain, Anda pun ukir rupang Ragavidyaraja, kemudian dikalungkan di leher Anda. Sadhana Menggambar Rupang, setelah Anda lama menggambar rupang Ragavidyaraja, terpatri di hati, mudah sekali kontak yoga dengan-Nya. Ia memiliki bermacam-macam sadhana. Sehingga, abhiseka kita hari ini mencakup Sadhana Air Amrta, Sadhana Menetralisir Racun, Sadhana Keharmonisan, Sadhana Pembasmi Mara, Sadhana Menggambar Rupang, dan Sadhana Mengukir Rupang, beberapa sadhana ini tergolong Ragavidyaraja, titik berat pada Sadhana Keharmonisan, Ia tergolong adinata maha-keharmonisan.
“Makna utama saya transmisi sadhana: pertama, agar semua Buddhadharma harmonis, tidak saling bertentangan, menyempurnakan semua Dharma. Kedua, membuktikan sabda di dalam Buddhadharma, setiap orang membuktikan sendiri. Ketiga, mengeksplorasi dengan kebijaksanaan, agar setiap orang memahami esensi makna rahasia kitab Sutra. Keempat, mengikis rintangan karma kehidupan lampau, mengubah hitam menjadi putih, memancarkan cahaya yang terang-bendernta, segera mencapai kesempurnaan. Di dalamnya, harus perlahan-lahan mencerahi maksud dan tujuan dari wujud Buddhata, kebijaksanaan mencapai Sunyata.” Hari ini mengulas empat poin penting ini, 9 Tingkat Dzogchen mencakup 9 Dharma, satu adalah Sravakayana, satu adalah Pratyekayana, satu adalah Bodhisattvayana, selanjutnya, tergolong Tantra, ada Kriyayana, Caryayana, Anuttarayana, selanjutnya adalah Mahayoga, Anuyoga, dan Atiyoga, dijumlahkan pas 9 yana. Sembilan yana sama dengan 9 tingkat, konsisten, makanya sempurna. Setiap yana tidak saling kontradiksi, melainkan sempurna. Sehingga, semua Buddhadharma bisa harmonis. Tadinya pada zaman Buddha Sakyamuni, yang ditransmisikan adalah Agama Buddha primitif, kemudian, Agama Buddha Ilmiah, dibagi menjadi Mahasamghika dan Sthavira. Kemudian? Dibagi menjadi Agama Buddha Theravada. Kemudian dibagi lagi menjadi Prajnayana, juga tergolong Mahayana. Kemudian lagi, ada lagi Vajrayana, tergolong Ajaran Tantra. Sebenarnya, satu sama lain mesti saling menyempurnakan, sebenarnya tidak ada perbedaan terlalu besar. Perbedaannya adalah pembagian sekte, seperti Agama Buddha dibagi menjadi Sekte Vinaya, menaati sila secara keras, juga ada Sekte Zen China, juga ada Sekte Sukhavati, tergolong alam suci, menjapa nama Buddha, seperti Sekte Tantra, tergolong Vajrayana. Semua perbedaan ini hanya berbeda dalam metode melatih diri, sebenarnya harmonis, setiap ajaran harmonis, tidak hanya empat, di antaranya masih ada sepuluh, bahkan lebih banyak lagi, semua saling harmonis. Kita menyampaikan Dharma, kita tidak boleh mengatakan Dharma lain tidak benar, sebenarnya bisa harmonis, tidak saling bertentangan, tidak ada perbedaan, tidak bertentangan dengan Buddhahdarma, menyempurnakan semua Dharma.
Adinata homa hari ini adalah Padmasambhava. Mari baca sebentar satu paragraf di buku saya, “Saya tahu, di dunia ini, orang yang kebingungan sangat banyak, hidup manusia itu tidak kekal dan cepat berlalu, 6 alam tumimbal lahir nyata dan bukan dusta, orang yang memiliki keserakahan, kemarahan, dan kebodohan yang sangat kental, lebih sulit lagi terbebaskan dari tumimbal lahir 3 alam rendah, (dengan sendirinya akan ada hukuman). Setiap orang harus memahami makna kehidupan, harus muak dengan samsara dan tumimbal lahir, jangan melekat dengan samsara dan selamanya timbul tenggelam. Terbebaskan dari lautan penderitaan samsara adalah keberhasilan sejati orang yang melatih diri. Tujuan melatih diri adalah sukha mulia yang teragung dari mahapurna dan mahamoksa”. Saya selalu mengimbau insan untuk membangkitkan niat meninggalkan duniawi, membangkitkan Bodhicitta, berikrar mencapai kebuddhaan, mengimbau bersadhana, belajar samadhi yang benar, menghentikan semua kerisauan samsara.”