589 -Alamiah (1)
Hari ini kita mengulas ‘alamiah’.
‘Alamiah’ adalah alami, di masa kecil, di bangku sekolah, ada satu mata pelajaran ‘Ilmu Pengetahuan Alam’. Akan tetapi, ‘alamiah’ di sini sedikit berbeda dengan ‘Ilmu Pengetahuan Alam’ yang dahulu kita pelajari. Yang dibahas di sini merupakan ‘alamiah’ dalam Buddhadharma.
Ajaran Dao juga membahas perihal alamiah, dalam ajaran Dao dikatakan: ‘Hukum (Dharma) manusia mengikuti prinsip bumi, bumi mengikuti ‘Langit’, ‘Langit’ mengikuti Dao, dan Dao mengikuti alam.”. Hukum ‘Langit’ adalah prinsip Dao yang alamiah.
Alamiah yang dibahas dalam Buddhadharma adalah leluasa, tanpa rintangan. Dalam Tantra adalah Keleluasaan Hakiki. Keleluasaan Hakiki adalah alamiah.
Guru Lu pernah berjumpa dengan seorang Mahabhiksu, beliau menanyai saya: “Bagaimana pandangan Anda terhadap fenomena berwujud dan tidak berwujud di alam semesta ini?” Ini merupakan ‘sunya’ dan ‘bhava’.
“Segala fenomena kebendaan di alam semesta merupakan ‘bhava’, sedangkan fenomena yang bukan kebendaan adalah sunya, bagaimana sikap Anda?”
Ini sangat sulit untuk dijawab, mungkin Anda menjawab: “Saya berpegang pada konsep ‘sunya’.” Tidak bisa demikian, sebab banyak hal yang merupakan ‘bhava’. Apabila Anda berpegang pada ‘bhava’, namun Buddhadharma membahas sunya, oleh karena itu tidak bisa menyatakan kedua ekstrim tersebut. Cukup ungkapkan yang netral, perpaduan antara bhava dan sunya, ia juga akan tertawa, sesungguhnya bukan. Bagaimana pandangan Anda akan bhava dan sunya? Ia mengatakan satu kata, yaitu: ‘Alamiah’.
Bukankah kemarin kita membicarakan ‘kondisi alamiah’? Dalam meditasi, jangan memikirkan kendur dan kencang. Atur dengan perlahan, sampai pada suatu kondisi yang alamiah. Begitu duduk bermeditasi, Anda pun dapat memasuki samadhi yang sangat mendalam, semua ini bergantung pada satu kata ‘alamiah’.
Dalam ajaran Dao, disebutkan bahwa Dao adalah alamiah. Dalam Buddhisme, kondisi leluasa, tanpa rintangan, keleluasaan hakiki, inilah alamiah.
Untuk mencapai tingkat bhavana yang demikian memang sangat sukar. Anda mesti berbhavana sampai sebuah kondisi yang sepenuhnya tiada rintangan, alamiah, dan leluasa, diperlukan daya bhavana yang sangat tinggi dan mendalam, dan Anda dapat berada dalam kondisi tersebut.
Buddhadharma disebut juga sebagai ‘Metode Kedamaian Hati’, apabila hati Anda damai, sesunggunya sangat sederhana, ketika hati ini damai, kondisi ini adalah kondisi alamiah.
Dahulu telah saya katakan, sifat alami dalam tubuh jasmani adalah ketika elemen tanah, air, api, dan angin seimbang, dalam kondisi yang sangat tepat, inilah sifat alami dalam tubuh manusia.
Dahulu kita mempelajari prinsip alamiah di alam, bisa dibilang: “Cuaca tepat waktu.”. Air mengalir dengan lancar, angin bertiup dengan lembut, dan suhu udara sangat pas, bumi sangat kukuh dan tenteram. Kondisi alam yang demikian selaras dengan kondisi alamiah.
Apa yang disebut dengan kondisi tidak alami dalam tubuh? Yaitu kondisi empat elemen yang tidak seimbang. Elemen api terlalu banyak, mengakibatkan peradangan. Elemen air terlalu banyak, mengakibatkan edema. Elemen angin terlalu banyak, mengakibatkan sakit di sekujur tubuh. Elemen tanah terlalu banyak, mengakibatkan radang sendi, tulang dan daging akan bermasalah.
Apabila empat elemen dapat diatur dengan baik, berarti sangat alamiah, dan dapat leluasa. Keleluasaan pada tubuh Anda. Di alam ini juga bisa terjadi kondisi yang bertentangan dengan alam, kondisi yang tidak alami. Seperti sebuah istilah baru zaman sekarang, ‘El Nino’ yang menyebabkan alam ini, bumi ini, dan cuaca mengalami perubahan.
Fenomena apakah ini? Tidak alami. Apa akibatnya? Gempa bumi, tidak alami. Pada mulanya bumi ini kukuh dan tak goyah, namun akhirnya berguncang, tidak alami. Badai, angin yang semula lembut, menjadi badai, ini tidak alami.
Bencana api, seperti yang terjadi di Kalimantan Indonesia, kebakaran hutan yang memengaruhi banyak negara, ini adalah fenomena tidak alami, ini tergolong elemen api. Adakalanya kerak bumi bergerak, ini ada sedikit kaitan dengan elemen api. Bencana api, angin, air, hujan lebat yang melampaui curah yang normal, semua tergolong tidak alami.
Kita sadhaka berlatih alamiah, yaitu mengajari supaya tubuh Anda sangat harmoni, empat elemen tubuh, tanah, air, api, dan angin sangat harmoni.
Menekuni Tantra akan tahu, gunakan prana yang merupakan elemen angin, gunakan Cairan Bulan Bodhicitta, gunakan kundalini yang merupakan elemen api, berlatih mempergunakan elemen tanah, air, api, dan angin dalam tubuh, semua diseimbangkan, inilah abhiseka tingkat ke-2 dalam Tantra.
Anda menekuni ‘Metode Kedamaian Hati’, batin Anda sangat tenteram, sangat leluasa, inilah pelatihan hati dalam aliran eksoterik. Pelatihan tubuh dalam Tantra, digabungkan dengan pelatihan hati dalam aliran eksoterik, inilah bhavana.
Apakah hati Anda damai? Apabila bisa, maka upaya belajar Dharma Anda telah berhasil. Elemen tanah, air, api, dan angin dalam tubuh dapat diseimbangkan mencapai kondisi alamiah dan bersinar, inilah Tantra.
Bhavana adalah melatih kealamiahan, langsung direalisasikan. Dalam segi hati, hati Anda akan damai. Dalam segi tubuh jasmani, dapat harmoni.
Om Mani Padme Hum.