591 - Hati Buddha (1)
Hari ini kita mengulas ‘Hati Buddha’. Buddha adalah Anuttarasamyaksambodhi, Hati Anuttarasamyaksambodhi, inilah Hati Buddha. Buddha merupakan tingkat kesucian yang tertinggi, telah tersadarkan sepenuhnya, pencerahan sempurna. Dua patah kata ‘Hati Buddha’ ini bisa dibilang merupakan aspek lahiriah dari belaka.
Banyak pelukis dan ahli kaligrafi sangat suka menulis dua kata ini. Mahaguru juga menulis ‘Hati Buddha’, menuliskan ‘Hati Buddha’ dengan sebuah mopit. Semua orang suka memohon kaligrafi, minta kepada banyak Mahabhiksu untuk menulis ‘Hati Buddha’.
Akan tetapi, untuk memahami ‘Hati Buddha’ bukanlah perkara mudah. Banyak Mahabhiksu menulis ‘Hati Buddha’, menuliskannya dengan sangat baik. “Kelihatan sangat bertenaga, sepertinya ia telah memperoleh ‘Hati Buddha’.” Tapi setelah menulis ‘Hati Buddha’, ia berkata: “Dalam agama Buddha, siapa pun boleh, hanya Lu Shengyan yang tidak boleh!”
Ia baru saja menuliskan kata ‘Hati Buddha’, “Siapa pun boleh, hanya Lu Shengyan yang tidak boleh!” Apa artinya? Sesungguhnya, walau ia bisa menuliskan ‘Hati Buddha’, tapi ia belum memahami makna sejati dari ‘Hati Buddha’.
Apa itu ‘Hati Buddha’? Yaitu: ‘Luas’. Luas berarti sangat agung, sangat luas, tidak ada istilah pengecualian. Seperti Mahaguru sendiri telah membangkitkan ikrar: Tidak mengabaikan satu insan pun. Apa arti dari: Tidak mengabaikan satu insan pun? Tidak mengabaikan satu insan pun adalah ‘Luas’.
Mahabhiksu itu mengatakan: “Siapa pun boleh dimaafkan, hanya Lu Shengyan yang tidak boleh dimaafkan.” Ini keliru, ini berarti tidak ‘Luas’.
Yang disebut dengan ‘Luas’ adalah tanpa batas. Tiada musuh dalam hati Anda. Yang masih mempunyai musuh, berarti belum mencapai kondisi ‘Hati Buddha’. Oleh karena itu, dalam menyeberangkan para insan, sama seperti apa yang dituturkan oleh Konfusius: “Mengajar tanpa diskriminasi.”, tidak mendiskriminasi. Tidak ada siapa pun yang diabaikan. Tidak ada istilah mencampakkan seseorang dan tidak ada istilah tidak perlu diseberangkan. Siapa pun mesti diseberangkan. Menggunakan berbagai macam cara, tidak peduli berjodoh atau tidak, semua mesti diseberangkan.
Dalam ‘Hati Buddha’, tidak ada istilah tidak boleh menyeberangkan orang tertentu, sudah tentu tidak. Inilah ‘Luas’, berhati lapang. Sanggup mengampuni siapa pun, inilah ‘Hati Buddha’.
Ketika menuliskan ‘Hati Buddha’, Anda tidak bisa menulis: “Orang ini tidak bisa dimaafkan.” Jika demikian, berarti ‘Hati Buddha’ ini bukanlah ‘Hati Buddha’. Baru saja menuliskan ‘Hati Buddha’, tapi langsung bukan ‘Hati Buddha’.
Bagi yang menulis ‘Hati Buddha’, mesti bisa memahami Hati Buddha dan Bodhisattva, semua boleh. Dalam lubuk hati Anda, tidak ada istilah musuh, tidak ada istilah musuh bebuyutan, tiada kebencian, inilah Hati Tathagata. Hati Buddha dan Bodhisattva sangatlah luas.
Hati Buddha dan Bodhisattva sangat murni, apa itu murni? Sedikit pun tiada noda, sangat terang. Ketika menggambarkan ‘Hati Buddha’, semua suka mengatakan: “Hati Buddha tiada sehelai benang pun.”. Apa itu “Tiada sehelai benang pun.”? Tiada sehelai benang pun berarti telanjang bulat? (Mahaguru tertawa) Yang dimaksud bukan telanjang bulat, ‘Tiada sehelai benang pun’ menunjuk pada hati Anda, tiada debu sedikit pun, inilah ‘Hati Buddha’ yang murni dan terang.
Selain luas, mesti sangat murni, tidak ada pikiran buruk, tidak ada klesha sedikit pun. Jadi bhiksu tersebut menuliskan ‘Hati Buddha’, kemudian menulis surat laporan, melaporkan bahwa aliran lain adalah bhiksu palsu, bukan bhiksu sejati, minta kepada kantor imigrasi supaya tidak mengakui bahwa mereka adalah bhiksu atau bhiksuni. Di sisi ini menulis ‘Hati Buddha’, di sisi yang lain langsung menulis surat laporan, berarti ia belum memahami ‘Hati Buddha’.
‘Hati Buddha’ tiada klesha, murni, sangat luas, transenden. Yang bisa mencapai kondisi ini, juga tidak banyak. Kebanyakan masih dipenuhi keduniawian. Membina diri hati mesti makin luas, sangat bersih, dengan demikian barulah sesuai dengan ‘Hati Buddha’. Apabila bhavana Anda belum mencapainya, dan Anda menulis ‘Hati Buddha’, memang aksaranya nampak indah, akan tetapi hatinya tidak selaras. Pengulasan hari ini sampai di sini.
Om Mani Padme Hum.