594 - Ekasvara Membabarkan Sarvadharma (2)

Kita mengulas ‘Ekasvara Membabarkan Sarvadharma.’

Kita sampai pada pembahasan Tri-aksara-vidya dalam Tantra, sebab Tantra sendiri merupakan ‘sabda-vidya’, sebuah pengetahuan penggunaan suara untuk berlatih Dharma, inilah sabda-vidya.

Mantra adalah sabda-vidya. Satu aksara dari sebuah mantra merepresentasikan banyak makna, inilah satu suara yang dapat membabarkan Sarvadharma.

Kita membahas “Om. A. Hum”, dari alam semesta, muncul Buddha, dan mencapai keberhasilan. Selain itu, ada juga Tri-aksara-vidya: “Rang. Yang. Kang”, ini berbeda. Apa itu “Rang. Yang. Kang”? ‘Rang’ merepresentasikan api mulai berkobar, sedang membakar ; ‘Yang’ merepresentasikan angin meniup api tersebut ; ‘Kang’ merepresentasikan sunya, berpulang pada asal. Tepat merupakan kebalikannya, “Om. A. Hum” adalah kelahiran, “Rang. Yang. Kang” adalah akhir.

Dahulu Mahaguru telah mengajarkan kepada Anda semua untuk menjapa “Rang. Yang. Kang” ketika hendak tidur. ‘Rang’ api mulai bangkit, membakar diri sendiri sampai menjadi abu. ‘Yang’ angin bertiup kencang, meniup semua abu sampai sirna. ‘Kang’ sehamparan sunya. Saat itu Anda mentransformasikan diri sendiri menjadi sebuah vajra. Anda pun tidur dalam kondisi vajra kukuh tak lapuk, memasuki samadhi terang, inilah fungsi dari “Rang. Yang. Kang”.

Apa yang dibakar dengan api? Membakar semua klesha, melupakan semuanya, tiada lagi. Gunakan angin untuk menyapu bersih, semua abu tersebut ditiup sampai bersih, menghasilkan sehamparan terang sunyata, berubah menjadi vajra, saat itu paling baik untuk tidur, memasuki tidur dalam terang. Demikianlah makna dari “Rang. Yang. Kang”

“Rang. Yang. Kang” bukan hanya merupakan mantra yang dijapa dalam Sadhana Tidur Dalam Terang, dalam banyak hal, ketika hendak berpulang, mantra yang dapat Anda gunakan dalam kremasi untuk mendiang adalah “Rang. Yang. Kang”.

“Om. A. Hum” berarti kelahiran, “Rang. Yang. Kang” berarti berpulang. Di dalamnya ada suara yang mengandung banyak makna, bisa digunakan untuk banyak hal, bahkan bisa untuk tidur.

Tidur adalah sebuah kematian kecil, juga merupakan kematian sementara. Kematian sementara adalah tidur. Ada juga kematian selamanya, yaitu saat meninggal dunia. Sesungguhnya semua ini sama saja, akan tetapi dalam pandangan manusia awam semua menjadi berbeda. Dalam pandangan kami, semua sama saja.

Dalam Buddhadharma ada banyak yang merupakan ‘Aniyatadharma’ (tidak tetap), ini juga merupakan ‘Ekasvara Membabarkan Sarvadharma’. Shakyamuni Buddha membabarkan Dharma, para siswa mendengarnya, dan masing-masing memperoleh persepsi yang berbeda, ‘Ekasvara Membabarkan Sarvadharma’, hasilnya berbeda-beda.

Dharma yang dibabarkan oleh Sang Buddha disebut ‘Aniyatadharma’, setiap orang memiliki pemahaman berbeda.

Misalnya saya mengatakan: “Minggu depan kita akan melakukan homa dari Kurukulla Bhagavati.”

Seorang siswa menanggapi: “Saya memohon untuk penyembuhan, kenapa malah melakukan Homa Kurukulla Bhagavati?”
 
Anda mesti tahu ‘Ekasvara Membabarkan Sarvadharma’, meskipun Kurukulla Bhagavati adalah Bhagavati Mahavasikarana, akan tetapi Ia memiliki kekuatan yang sangat besar, Guru Padmasambhava memiliki afinitas yang sangat erat dengan-Nya. 

Apa yang tidak bisa dilakukan oleh Guru Padmasambhava? Santika, Guru Padmasambhava bisa. Abhicaruka, Guru Padmasambhava juga bisa. Penyeberangan arwah juga bisa. Paustika juga bisa, semua bisa.

Kurukulla Bhagavati berwarna merah, Amitabha Buddha juga berwarna merah. Semua tahu bahwa Avalokitesvara Bodhisattva adalah mahamaitri dan mahakaruna. Sedangkan Manjusri Bodhisattva adalah Bodhisattva yang memiliki kebijaksanaan agung. Akan tetapi Anda tidak bisa mengatakan bahwa Manjusri Bodhisattva tidak welas asih, apakah Manjusri Bodhisattva tidak welas asih? Apakah Avalokitesvara Bodhisattva tidak punya kebijaksanaan? Tidak bisa mengatakan demikian. Hanya saja, Avalokitesvara Bodhisattva merupakan representasi dari maitrikaruna. Manjusri Bodhisattva merupakan representasi dari Prajna, ini hanya simbolisme, sesunggguhnya Mereka memiliki semua kualitas tersebut.

Avalokitesvara Bodhisattva juga memiliki kebijaksanaan agung, Manjusri Bodhisattva juga memiliki belas kasih agung. Kurukulla Bhagavati juga dapat melakukan santika, paustika, abhicaruka, dan vasikarana bagi Anda, hanya saja Beliau merepresentasikan vasikarana.

Demikianlah Buddha dan Bodhisattva, Ia ‘Ekasvara Membabarkan Sarvadharma’, Dharma adalah Aniyatadharma.

Ketika Shakyamuni Buddha membabarkan perihal Avalokitesvara Bodhisattva, Beliau menggabungkan semua kualitas Avalokitesvara Bodhisattva, bukan hanya welas asih. Manjusri Bodhisattva juga bukan hanya kebijaksanaan. 

Oleh karena itu, kita lakukan Homa Kurukulla Bhagavati, jika Anda ingin penyeberangan arwah, tentu saja tidak masalah. Sebab Kurukulla Bhagavati berwarna merah, sama dengan Amitabha Buddha, mampu melakukan penjemputan.

Semua berasal dari ‘Satu’ yang memanifestasikan Bodhisattva yang tak terhingga banyaknya.

Oleh karena itu, ketika seorang Mahasiddha membabarkan Dharma, hanya menjapakan satu mantra yang sangat pendek, dan banyak orang yang mendengar memperoleh pemahaman, hanya saja pemahaman mereka berbeda-beda. 

Semua merupakan siswa yang dibimbing oleh Sang Buddha, akan tetapi masing-masing memiliki pencapaian yang berbeda. Misalnya seorang guru mengajar satu kelas. Di saat ujian, tiap murid memperoleh nilai yang berbeda. Ada yang mendapatkan nilai A, ada yang B, ada yang C, ada juga yang D, bahkan ada beberapa yang tidak lulus.

Pemahaman berbeda, bejana Dharma yang berbeda, kebijaksanaan yang berbeda, taraf yang berbeda, ingatan yang berbeda, pengertian berbeda, oleh karena itulah ada fenomena ‘Ekasvara membabarkan Sarvadharma.’

Buddhadharma mencakupi semuanya, Buddhadharma juga bersifat netral. Ada Buddhadharma yang bisa diungkapkan, namun ada juga yang tidak terungkapkan, demikianlah ‘Ekasvara membabarkan Sarvadharma.’ 

Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。