595 - Bhavana Kaya-guhya Dalam Bertapa (1)

Kita membahas bhavana kaya-guhya dalam bertapa.

Tantra sangat menghargai kehidupan bertapa. Sebab ruang gerak dalam pondok pertapaan sangat terbatas, sepenuhnya terputus dari urusan dunia luar. Yang paling penting dalam pondok pertapaan adalah dapat bersadhana dengan penuh konsentrasi. 

Bhavana kaya-guhya terbagi lagi menjadi tiga macam. Kaya-guhya adalah perihal tubuh jasmani Anda. Dalam Tantra ada vak-guhya, sedangkan guhya dari tubuh disebut sebagai kaya-guhya, selain itu, ada citta-guhya atau pikiran, ketiga hal ini sangat penting.

Dalam hal tubuh, dibagi lagi menjadi: ‘putus dengan luar’, yang berarti, Anda berada dalam pondok pertapaan, tidak lagi berinteraksi dengan orang lain, inilah ‘putus dengan luar’.

Pondok pertapaan di luar Rainbow Vila sering digunakan oleh banyak siswa. Tapi, pondok pertapaan di Rainbow Vila bersifat bebas, dan tidak tertutup. Tertutup berarti menutup pintu pondok pertapaan. 

Anda masih bisa keluar untuk cuci muka, sikat gigi, tapi tidak boleh berbicara. Hanya ada satu jalan, keluar dan kembali lagi, hanya demikian. Anda tidak boleh berjalan di sekitar vila, dan tidak boleh berkeliling.

Dahulu ada seorang siswa, yang setelah duduk sebentar dalam pondok pertapaan, ia pun keluar untuk berjalan-jalan, setelah berjalan-jalan, ia bahkan melambaikan tangan kepada Acarya Lianyin, dan mengatakan: “Hi!” (Mahaguru tertawa) Ini bukan lagi bertapa, sebab ketika Anda berjumpa dengan seseorang, Anda masih melakukan interaksi. Ketika bertapa, Anda tidak boleh seperti itu.

Ada lagi, ada seorang siswa yang berada di dalam pondok pertapaan, Acarya Lianyin menulis pada secarik kertas: “ Seseorang ini jatuh sakit.”, kemudian diberikan kepadanya. Misalnya, yang memiliki hubungan dekat, “Putri Anda terkena flu.”, begitu ia membacanya… Ini adalah kesalahan Acarya Lianyin, ini adalah perilaku yang tidak benar.

Masuk pondok pertapaan berarti telah memutuskan jodoh dengan dunia luar. Tidak boleh berkirim pesan, bahkan tidak boleh berinteraksi dengan orang lain, sama sekali tidak diperbolehkan.

Ketika ibu Anda jatuh sakit, kemudian secarik kertas dimasukkan, kecuali hal yang sangat penting, baru boleh diberitahukan. Jika tidak, upaya Anda memasuki pondok pertapaan beberapa hari sebelumnya akan sia-sia belaka, sama sekali tidak bermanfaat, mesti diulangi lagi. Meskipun telah bertapa selama setahun, dua tahun, tiga tahun, secarik kertas saja sudah bisa menggagalkan Anda, jadi tidak diperbolehkan.

 ‘Putus dengan luar’, berarti tubuh Anda telah putus hubungan dengan dunia luar. Tidak ada telepon, tidak ada surat kabar, tidak ada televisi, tidak ada surat, tidak ada pembicaraan, tidak ada kertas pesan, semua tidak diperbolehkan.

Ada yang keluar dari pertapaan di tengah jalan, semisal mesti berada dalam pondok selama seminggu, tapi di hari ke-3 atau ke-4 Anda sudah keluar, berarti upaya Anda tidak bermanfaat, menulis secarik kertas pesan juga tidak diperbolehkan.

Seseorang, atau kerabat Anda, atau teman Anda ‘nebo’ (Bahasa Jepang), apa itu ‘nebo’? Dalam Bahasa Jepang artinya adalah meninggal dunia. Atau seorang kerabat Anda bagaimana, hal ini tidak ada hubungannya dengan bhavana. Tidak boleh keluar dari pertapaan, juga tidak boleh berkirim pesan.  

Oleh karena itu, bhavana adalah yang hal yang utama. ‘Putus dengan luar’, berarti tiada lagi interaksi dengan orang lain. Tubuh Anda sama sekali tidak terlibat dengan urusan dunia, yang demikian baru disebut sebagai bertapa.

Jika tidak, pertapaan macam apakah itu? Anda masih terus merisaukan persoalan di luar, kalau begitu tidak perlu bertapa, lebih baik Anda berada di luar saja. 

Satu hal yang paling utama untuk kaya-guhya adalah ‘putus dengan luar’. Anda sebagai bejana Dharma, memutuskan semua jodoh dengan dunia luar. Tidak peduli walau langit runtuh, bumi merekah, Anda mesti berbhavana dengan sebaik-baiknya di dalam pondok pertapaan.

Ada beberapa siswa yang suka bertapa, tapi entah apa yang dilakukannya di dalam. Kenapa sewaktu keluar, ia mengatakan: “Bertapa itu sungguh baik, tidak perlu bekerja, dan bisa makan minum gratis.” Begitu keluar, mukanya membengkak, terlalu banyak tidur, ia suka bertapa.
 
Beberapa bhiksu, begitu ada waktu luang, ia langsung berpikir: “Kesempatan tiba, bisa masuk ke dalam untuk tidur!” Tidak boleh demikian. Tidak perlu bekerja, bisa tidur, tidur sampai wajah membengkak, ini tidak diperbolehkan.

Bertapa adalah pekerjaan untuk berbhavana dengan penuh konsentrasi.

Selain ‘putus dengan luar’, juga mesti ‘putus dengan dalam’, apa artinya? Artinya tidak ada lagi kerja fisik. Anda tidak melakukan urusan duniawi di dalam sana.

Meskipun dalam bhavana juga ada beberapa hal, semisal ketika kita bersadhana, mesti mengganti persembahan teh untuk Buddha dan Bodhisattva. Bahkan mengganti teh pun tidak perlu, sebab Anda tidak boleh memasak air di dalam, di dalam memang ada altar kecil, tapi tidak perlu mengganti teh. Tidak perlu juga menyalakan dupa, pekerjaan menyalakan dupa juga tidak diperlukan. Sebab pekerjaan menyalakan dupa juga bisa memecahkan perhatian Anda. Mengganti buah juga tidak perlu, sebab Anda mesti keluar untuk membeli buah, dan orang lain mesti mengantarnya, Anda mesti mencucinya, dan menatanya. Pekerjaan semacam itu tidak perlu lagi.

Pengulasan hari ini sampai di sini.
 
Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。