598 - Bhavana Vak-guhya Dalam Bertapa ( 2 )
Kita membahas: Bhavana vak-guhya dalam bertapa.
Dalam Buddhadharma, karmavarana dibagi menjadi tiga, yaitu karma tubuh (kaya), yaitu karma yang diperbuat melalui tubuh Anda; Kemudian karma ucapan (vak), dan karma secara pikiran (citta). Ketiganya, tubuh, ucapan, dan pikiran, meliputi semua karmavarana.
Vak-guhya (rahasia ucapan / kesucian ucapan) dalam bertapa, orang sering mengatakan: “Sedikit bicara supaya tidak memancing terjadinya bencana.” Terlalu banyak bicara pasti ada yang luput, pasti akan salah bicara, oleh karena itulah: “Bencana keluar dari mulut.”
Menekuni metode bertapa, yang terutama adalah melatih ucapan Anda, ucapan yang patut akan bermakna jika diucapkan. Kurangi obrolan yang tidak patut, dengan demikian perselisihan dapat diminimalkan, oleh karena itulah, pertapaan juga merupakan latihan vak-guhya.
“Penyakit masuk melalui mulut, bencana keluar dari mulut.”, mesti ditambah satu hal, “Malapetaka besar keluar dari mulut”. Semula tidak ada masalah, hanya karena salah ucap sepatah kata, bisa juga menyebabkan malapetaka besar.
Saya perlu membahas sedikit mengenai “Penyakit masuk melalui mulut.”, perihal prana. Dalam Tantra disebutkan, apabila bhavana Anda sangat baik, tidak peduli sadhaka pria maupun wanita, mulut pasti memancarkan keharuman, saat berbicara, hawa yang keluar melalui mulut berbau wangi.
Ini merupakan penyakit orang zaman sekarang, kadang saat Mahaguru memberikan layanan konsultasi, begitu ia masuk, dan mendekat, kemudian saya hendak mengabhisekanya, saya pun mencium bau, bau yang sangat saya takuti. Air dari kalasa abhiseka bergolak dan hampir tumpah ke lantai. Tangan saya menjadi tidak bertenaga. Saya pun memberikan konsultasi dengan terburu-buru. Sebab saat mengabhisekanya, tercium bau yang sangat tidak enak.
Oleh karena itu, yang terutama bagi setiap sadhaka adalah mulut mesti menghembuskan hawa wangi, dan hawa ini merupakan hasil bhavana Anda sendiri. Jika hawa yang Anda hembuskan adalah kotor dan berbau tidak enak, maka Anda mesti periksa upaya bhavana Anda, ini berhubungan dengan fisiologi Anda, juga berhubungan dengan bhavana Anda. Sebab segala sesuatu mencakupi faktor jiwa dan raga, keduanya bersamaan.
Saat Anda berbhavana sampai tingkat Mahayogi, mulut pasti menghembuskan hawa wangi. Jadi, Acarya Zhenfo Zong mesti ingat, mulut mesti menghembus hawa wangi, demikian pula dengan bhiksu dan bhiksuni, mulut mesti menghembuskan hawa wangi, paling tidak mesti sedikit wangi.
Ada berbagai macam persembahan, seperti vilepana, dupa bakaran, dupa ambergris, dan dupa gaharu, tubuh memancarkan keharuman dupa, membuat siapa pun yang menciumnya merasa nyaman, jangan sampai punya bau mulut. Ada beberapa penyakit yang menyebabkannya, coba Anda pikirkan dengan saksama. Apabila Anda punya karies gigi, segeralah menambalnya, jangan sampai orang merasa jijik. Jika tidak, Anda bisa mengalami infeksi gusi, gusi Anda bermasalah. Gigi mesti rapi, sela antara gigi dengan gusi tidak boleh terlalu dalam, dan jangan sampai ada sesuatu yang masuk ke sana. Mesti sering memijat gusi, gusi juga perlu dipijat. Setiap hari Mahaguru melakukan pemijatan gusi sendiri.
Gigi, sela gigi, dan semua kotoran mesti dibersihkan sampai bersih. Setiap hari memijat gusi, supaya kotoran tidak mengendap di sela antara gigi dan gusi, dengan demikian Anda tidak akan mengalami infeksi gusi. Membersihkan gigi saja tidaklah cukup, lambung Anda juga tidak boleh mengalami masalah api lambung, tidak boleh mengalami masalah asam lambung, saluran pencernaan Anda mesti sehat. Bau dari hawa asam lambung yang keluar melalui mulut bisa sangat mengganggu orang lain.
Anda melatih prana, tapi jika hawa yang keluar dari mulut Anda kotor dan bau, berarti Anda bukan orang yang benar-benar latihan prana. Lima organ dalam Anda, dan sirkulasi dalam tubuh Anda mesti sangat baik, organ pencernaan Anda juga mesti dalam kondisi sehat. Batin Anda juga mesti sejuk. Menghirup napas, bersirkulasi dalam tubuh, kemudian dihembuskan, hawa yang dihembuskan dari mulut semakin wangi. Meski hawa ini tersimpan dalam tubuh Anda, tapi saat dihembuskan tetap wangi, inilah hasil dari upaya bhavana Anda.
Berkat kebaikan hati Anda, tidak akan ada hawa api dalam tubuh Anda, dan kelima indra senantiasa sejuk. Angin yang sejuk masuk, dan setelah bersirkulasi dalam tubuh Anda, dihembuskan keluar, masih tetap sejuk, dan semakin wangi.
Sebagai seorang sadhaka yang menekuni Sembilan Tahap Pernapasan Buddha, melatih prana, nadi, dan bindu, dalam lambung Anda tidak boleh kelebihan elemen api atau asam lambung, jangan sampai kondisi sistem pencernaan Anda tidak baik, dan jangan sampai sirkulasi dalam lima organ dalam Anda tidak baik. Prana masuk, angin masuk, mengalir ke nadi sekujur tubuh, dan semua nadi tersebut mesti tembus. Tidak boleh ada sumbatan kotoran, prana dan darah mesti bisa mengalir dengan lancar.
Jika hati Anda baik, maka prana Anda juga pasti baik, api yang bergolak sekalipun tidak akan bisa merusak prana Anda. Angin yang sejuk dapat bersirkulasi dengan lancar dalam tubuh Anda, dengan demikian mulut bisa menghembuskan keharuman.
Dalam Tantra dibahas mengenai Mahayogi yang sejati, mulut mesti menghembuskan keharuman, tidak hanya demikian, bahkan hawa yang keluar melalui pori-pori tubuhnya juga wangi. Oleh karena itulah, ada Mahayogi yang bahkan tidak perlu mandi, akan tetapi, hawa yang dikeluarkan tubuhnya berbau wangi.
Pembahasan bhavana vak-guhya mesti juga membahas mengenai prana. Anda mesti tahu bagaimana melatih prana, bagaimana merealisasikan vak-guhya, bagaimana supaya sekujur tubuh terasa segar.
Om Mani Padme Hum.